Bab 21 Menyembunyikan Aib

250 14 0
                                    

Halow Halow ....

بسم الله الرحمن الرحيم

Ayo ambil hikmahnya di bab ini yaw, baca dengan teliti biar gak kehilangan ilmunya. Dan juga tanyain typo kalau ada, cmiiw ....

Fira mendorong tubuh Fizo agar lepas dari pelukannya. Masih dengan wajah sembab, ia menatap Fizo seakan ingin mengatakan sesuatu. "Babi, tapi Fira pernah-" ucapan Fira terpotong saat Fizo kembali membawanya ke dalam pelukan. Tidak, Fizo tidak ingin mendengar penjelasan lebih banyak lagi. Hatinya tidak sanggup.

"Suutt ... diam." Lagi dan lagi Fira melepaskan pelukannya. Ia sesak berada di dalam sana. " Babi, kamu tau? Ayah pernah menu-"

"Fira, mau saya kasih tau sesuatu?" Fira mengangguk pelan.

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR. Bukhari dan Muslim, Tirmidzi dan Ahmad)" Mendengar penjelasan Fizo, Fira hanya mengedipkan kedua matanya, ia menatap Fizo dengan tatapan bingung.

"Maksudnya?"

"Dalam hadist ini menjelaskan bahwa kita harus pandai menjaga lisan, tidak membicarakan keburukan atau aib orang lain. Islam agama yang mulia, mengajarkan kita untuk tidak mencari-cari kesalahan orang lain. Manusia bukan malaikat, bukan? Manusia bisa benar dan bisa salah, jadi ... untuk apa kita terus mengorek kesalahan orang lain, seakan kita tidak pernah berbuat salah?"

Fira terdiam seribu kata dibuatnya. Kalimat terakhir dari penjelasan Fizo mampu membuatnya menunduk dalam-dalam. Tidak melintas di kepalanya juga, bagaimana bisa ia mengajak orang seperti Fizo untuk menggibah? Bukannya mendapat fellnya malah mendapat siraman rohani.

"Kamu tau? Islam adalah agama yang rahmat, tidak mengajarkan kepada umatnya tentang menggunjing dan membuka aib sesama. Dan kamu tau satu ini? Menggunjing termasuk dosa besar ... Allah SWT berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha penerima tobat, Maha Penyayang" (QS al- Hujurat:12)

"Tadi Babi yang suruh Fira cerita, berarti Babi yang salah."

"Ya maksud saya ... kamu ceritakan masalah kamu, jangan sampai melilit banyaknya kesalahan ayah kamu. Saya tau bagaimana watak Pak Onra, dan saya tau jika beliau tidak akan keras selama seseorang tidak menentang ucapannya," jelas Fizo. Mendengar itu membuat Fira memutar bola matanya malas. Suaminya tidak jauh beda dengan yang lain, lebih milih membela ayah daripada istrinya.

"Sudahlah! Fira tidur saja!" Fira bergegas menaiki ranjangnya. Ia menutup diri dengan selimut sampai ujung kepalanya.

"Ngambek haha."

●●●●

Fira memeluk erat Bundanya itu. Ia mendongakkan kepalanya menatap wajah sang Bunda. "Bunda mau ikut tidak?" Bunda terkekeh dibuatnya. "Tidak sayang ... kamu baik-baik sama Fizo ya," tuturnya lembut.

Fira melepaskan pelukannya. "Yah ... ayo Bunda ikut ke rumah Fira saja ... masakan Bunda enak banget! Kenapa Bunda tidak buka rumah makan saja? Seperti ... resto?" Tanya Fira heran.

Perjodohan Tidak Seindah Bayangan [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora