4. Hantu

12K 1.2K 1.1K
                                    

Pacar onlinenya ternyata adalah teman kembarannya. Mengetahui hal ini, Jeevans mau tak mau mengekeh tanpa suara. Dia bersandar pada rak buku, memerhatikan gadis itu mengetik dengan ekspresi serius.

Violet : Jeev sayang, lo tau kan di bumi, lautan itu lebih luas dibanding daratan?

Sudut bibir Jeevans terangkat ringan. Setelah melirik Violet lagi, dia menunduk untuk membalas chat gadis itu.

Jeevans : Kalau dari informasi di internet yang saya baca, luas lautan 361 juta km² dan daratan 149 juta km². Bisa dikatakan luas lautan 71%, sedangkan luas daratan 29% dari luas permukaan bumi. Jadi perbandingan lautan dan daratan di bumi itu 7 : 3.

Violet : pinter! Sama kayak lautan, perasaan yang gw miliki buat lo itu lebih luas dan dalam dibanding perasaan gw buat orang lain!

Jeevans : Kak Cathleen lagi gombal?

Violet : Enggak, gw lagi ngebadut.

"Ya mikir sayangku, masa gue beneran ngebadut?" Ditempatnya, Violet misuh-misuh sendiri.

Kekehan ringan lolos dari bibir Jeevans. Dia melirik Violet yang tidak berhenti mengomel.

Tubuh Violet menegak. Apa cuma dia yang mendengar ada kekehan di dalam ruangan ini?!

Jeevans : Saya rasa Kak Cathleen menyatakan kebenaran, bukan sekedar gombalan. Kak Cathleen sayang saya?

Getaran di ponsel mengambil perhatian Violet. Membaca chat itu, Violet merinding. Kata-kata Jeevans membuatnya geli, tapi tidak bisa dipungkiri, dia memang sangat menyayangi pacar onlinenya itu.

Violet : Menurut lo?

Jeevans : Sayang.

Violet : Iya, sayang?

Jari Jeevans berhenti mengetik. Ekspresinya sulit dibaca sekarang, tatapan kosong tertuju pada percakapan terakhir itu. Dia melirik Violet untuk terakhir kalinya sebelum perlahan-lahan keluar dari rak paling ujung, menyelinap pergi dengan wajah hingga leher memerah samar. Untungnya Violet duduk membelakanginya sehingga dia tidak bisa melihat sosok Jeevans.

Namun karena terburu-buru, saat menutup pintu, Jeevans kurang berhati-hati sehingga menimbulkan suara yang cukup besar, mengambil atensi Violet yang sedang menunggu balasan.

Violet memicingkan mata, menatap pintu yang tertutup dengan jantung berdebar. Tadi suara kekehan, lalu suara pintu tertutup. Tidak mungkin...

Bulu kuduk Violet berdiri. Dia bergegas bangun dan berlari turun ke lantai paling bawah di mana teman-teman sekelompoknya berada.

"JASKARAN GAWAT JASKARAN!"

Suara menggelegar Violet tentu saja sukses membuat ketiga cowok itu mendongak dengan beragam ekspresi. Jaskaran yang menatapnya heran, Rajash yang menatapnya kesal dan Agraish menatapnya dingin. Sedangkan Kairo, dia masih fokus menatap buku yang ada di tangannya.

"PARAH, RAN, PERPUS LO!" Violet berhenti di depan Jaskaran, menunjuk ke lantai atas dengan nafas terengah-engah.

Bukannya Jaskaran yang membalas, malah Rajash yang menyahuti sensi. "Kenapa, sih?"

"I-itu... Ada setan!"

"Hah?" Jaskaran menatapnya tak mengerti, sedangkan Rajash melongo. Agraish menghela nafas kecil, kembali menunduk menatap Macbook di hadapannya dan melanjutkan kegiatannya.

"Pfttt, lo takut setan, Vot?" Rajash bertanya mengejek, dia bersandar ke sandaran sofa dengan kedua tangan bersedekap.

"Lo yakin Vi?" tanya Jaskaran tenang.

REDAMANCYOnde histórias criam vida. Descubra agora