39. Match

6.4K 904 546
                                    

Jeevans : Kak Cathleen, jam 2 saya ada urusan. Tapi urusannya dekat dengan sekolah kak Cathleen.

Violet menaikkan satu alis membaca chat yang baru masuk dari Jeevans. Baru saja hendak menjawab, suara menggelegar menggema di dalam kelas.

"VOVOT!"

Panggilan menggelegar itu membuat sang empunya nama menoleh dengan tatapan sinis. Seolah sebutan yang melenceng dari nama aslinya sudah melekat padanya. Tatapan gadis itu terpaku pada sosok berjersey merah yang memasuki kelas dengan wajah sumringah.

Violet bertopang dagu, masih duduk di kursinya dengan sorot malas terarah pada Rajash yang semakin mendekat.

Rajash berkacak pinggang di depan Violet, sudut bibirnya terangkat songong. "Vot, hari ini tim gue tanding lawan sekolah sebelah. Lo harus nonton. Gak mau tau!"

"Gak," cetus Violet menolak mentah.

"Woi, woi, mana bendahara?!" Rajash segera mengedarkan pandangan ke penjuru kelas, mencari sosok bendahara kelas dan membuat aturan tak masuk akal. "Yang gak nonton pertandingan basket siang ini harus bayar denda gocap!"

Rajash selalu berhasil menyulut jiwa berdebat Violet. Buktinya gadis itu langsung menggebrak meja. "Enak aja!"

"Ini tuh penting. Sesama temen harus saling menyemangati!" Rajash melontarkan alibinya. "Dan lo harus lihat betapa kerennya gue di lapangan tanding."

"Dih." Violet bergidik. "Buang-buang waktu aja liat lo kalah."

Segera tanggapan Violet disambut oleh pelototan tak terima Rajash. "Enak aja! Tim gue itu sekuat gading gajah!"

Violet memutar bola matanya. Sepertinya dia ingat pengumuman tadi pagi yang mengatakan pelajaran hari ini hanya setengah hari karena ada pertandingan bersahabat antar sekolah. "Emang sekolah kita tanding sama sekolah mana?"

"Pelita Jaya."

"Pelita Jaya..." Gumam Violet sebelum menyadari sesuatu. Bukankah itu sekolah Jeevans?

Mata gadis itu melebar. Ekspresi malasnya seketika tergantikan dengan raut bersemangat membayangkan akan melihat brondongnya. "Jam berapa anak-anak Pelita Jaya ke sini?"

Mata Rajash menyipit oleh perubahan Violet. Dia mencium bau-bau mencurigakan dari gadis itu. "Paling jam satuan. Tandingnya mulai jam dua."

"Oh, hahaha."

Rajash semakin merasa aneh pada Violet. Terlebih saat ini gadis itu bangkit sambil tertawa, menepuk pundaknya berulang kali dengan cengiran lebar. "Semangat, semoga kalah."

Tercengang, Rajash kehilangan kata-katanya sejenak hingga Violet pergi dengan langkah riang, meninggalkan cowok itu yang meledak beberapa detik setelah dia beranjak pergi.

"DASAR NENEK LAMPIR!"

Violet keluar dari kelas sambil mengaktifkan ponselnya, dengan suasana hati baik mengirim chat kepada Jeevans.

Violet : Lo ke sekolah gue buat tanding?

Jeevans : Bagaimana kak Cathleen bisa tau?

Violet : Tau dong, kan kita soulmate, hati kita terkonek :*

Setelah mengirim pesan itu dan mengkonfirmasi Jeevans akan datang juga, Violet menyadari satu hal membuatnya mengelus dagu dengan mata menyipit.

Jeevans tidak pernah mengatakan dia pandai bermain basket. Jika dia tidak datang sebagai pemain, apakah dia datang sebagai supporter?

Tapi itu tidaklah masalah. Ini kesempatan bagi Violet untuk memamerkan pacarnya kepada seluruh orang di sekolah sehingga jika suatu saat ada yang tertarik pada pacar brondongnya, mereka harus mengingat fakta bahwa ada Violet dibalik Jeevans!

REDAMANCYWhere stories live. Discover now