Maunya Sama Zayyan

1.1K 142 83
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Ricky yang tak tega melihat keadaan Davin saat ini pun berusaha untuk menolongnya.

"Sini pegang tanganku, aku akan menarikmu ke atas!" Ucap Ricky. Lalu ia meniarap di tepi tebing dan mengulurkan tangannya ke bawah.

Baik Ricky maupun Davin sama-sama saling mencoba untuk meraih tangan satu sama lain, namun karena jarak Davin dari atas tebing memang agak sedikit jauh, hal itu membuat keduanya jadi kesulitan.

"Aarrgghh...ayo Davin jangan menyerah, sedikit lagi, kita pasti bisa!" Ricky mencoba menyemangati.

"Iyaaa aarrgghhh! Sakiittt!" Davin terus mencoba walau kedua tangannya terasa sangat sakit, akibat terlalu lama bergelantungan pada akar pohon itu.

"Kriiieeetttt...!!" Tiba-tiba akar pohon yang menjadi pegangan Davin saat ini semakin merenggang dan sedikit lagi akan terputus dari pohonnya.

"Aaargghh...bagaimana ini?" Davin hampir putus asa dan menangis.

Ricky pun memutar otak, mencoba mencari cara lain untuk menyelamatkan Davin.

"Tunggu sebentar!" Ucap Ricky, lalu berlari ke lain arah.

"Ricky, jangan tinggalkan aku! Aku mohon!" Teriak Davin ketakutan, karena ia berpikir Ricky akan meninggalkannya.

Sementara Ricky belum kembali, Davin melihat ke arah sungai di bawahnya.

"Haruskah aku melompat ke bawah saja? Tapi bagaimana kalau di dalam sungai itu ternyata ada buaya atau biawak? Hii...serem, aku takut!" Davin bergidik ngeri sambil membayangkan jika dirinya di terkam oleh kedua binatang buas itu.

Tak lama kemudian, Ricky kembali dengan membawa sebuah tali tambang yang cukup kuat yang ia temukan di hutan, dan sepertinya tali itu di tinggalkan oleh orang-orang yang pernah camping atau berkunjung  ke hutan tersebut.

Setelah Ricky mengikatkan tali itu ke sebuah pohon besar, ia pun membentuk sebuah lingkaran pada ujung tali satunya lagi dan dilemparkannya ke arah Davin.

"Davin-ie, lilitkan lingkaran itu ke tubuhmu dan aku akan menarikmu ke atas!" Perintah Ricky.

"Nde!" Sahut Davin menurut dan ia pun senang karena Ricky telah kembali untuknya.

Setelah berusaha dengan susah payah, akhirnya Ricky pun berhasil menarik Davin hingga sampai ke atas tebing.

"Hhh...hhh...hhh...!!"

Keduanya rebah di atas rerumputan dengan napas terengah-ngengah.

"Ricky...gomawoyo," Ucap Davin.

"Nde," sahut Ricky.

Setelah mengatur napasnya masing-masing, Davin pun kini menatap Ricky.

"Ricky, bagaimana kau bisa berada di tempat ini?" tanya Davin.

"Eh? Ng...a-aku...tadinya juga mau camping di sini sama teman-temanku. Tapi sepertinya mereka tidak jadi datang, sehingga acara campingku pun batal hehe...," bohong Ricky sambil tertawa kikuk.

"Oh, begitu," timpal Davin meski dalam hati ia merasa janggal.

"O ya, sekarang aku mau kembali ke tenda dulu ya. Aku takut teman-temanku yang lain mencariku," ucap Davin.

"Oh, iya," timpal Ricky.

"Hmm...sepertinya Davin belum tahu apa yang terjadi hari ini," batin Ricky.

"O ya, ngomong-ngomong bagaimana ceritanya kau bisa berada di dinding tebing itu tadi?" tanya Ricky kemudian.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now