Sayang Lex juga?

1K 133 90
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Sesuai janjinya, Ricky benar-benar mengantar Davin hingga sampai di asrama. Hanya saja Ricky tidak ikut masuk sampai ke dalam gedung, ia hanya mengantarnya sampai halaman.

Ricky mengamati ke arah atas gedung tepatnya ke ruang Mawar Melati dengan perasaan was-was, karena ia takut jika saat ini mungkin ada murid lainnya yang melihatnya datang.

"Bisa jadi murid yang lainnya sudah tahu apa yang ku perbuat pada Zayyan dan Sing," batin Ricky khawatir.

"Ricky-yaa...gomawo sudah menolongku hari ini dan bahkan mau mengantarku sampai asrama," ucap Davin tulus.

"Iya, sama-sama," timpal Ricky.

"Aku akan segera mengganti uangmu dan akan ku kirimkan langsung ke rekeningmu."

"Ah, sudahlah jangan terlalu kau pikirkan. Kau bisa menggantinya kapan saja," ucap Ricky.

"Aku sudah banyak merepotkanmu hari ini, jadi aku akan menggantinya secepatnya. Malam ini juga akan segera ku transfer ke rekeningmu."

"Ya sudahlah, terserah kau saja, jika kau memaksa," Ricky mengalah. "O ya, aku pulang dulu ya. Byee...!" Ricky melambaikan tangannya sambil berlalu pergi.

"Byeee...Ricky! Hati-hati di jalan!" Davin balas melambaikan tangan seraya tersenyum pada Ricky.

Setelah Ricky sudah tak terlihat lagi dari pandangannya, Davin segera masuk ke dalam gedung dan menuju ke ruang Belalang Kupu-Kupu.

Namun anehnya, saat Davin telah tiba di ruang Belalang Kupu-Kupu, dirinya tak mendapati siapapun di sana, kecuali barang-barang miliknya dan juga milik ketiga teman lainnya yang diletakkan sembarangan di sofa.

Davin mencari Lex, Beomsoo, dan Wain ke dalam kamar dan semua ruangan, tapi mereka semua tetap tidak ia temukan.

"Ke mana ya para Hyungku, kok mereka nggak ada dan cuma barang-barangnya aja yang ada di sini? Mana belum pada di beresin lagi nih barang-barang!" Gumam Davin.

Davin lalu mencari ponselnya dari dalam tas, lalu sesuai janjinya tadi, ia pun segera mentransfer sejumlah uang kepada Ricky melalui aplikasi M-Bankingnya.

Setelah itu ia pun mencoba menghubungi Beomsoo untuk menanyakan keberadaan mereka.

"Yeoboseyo! Davin-ie??" Sebuah suara yang berasal dari Beomsoo dari seberang telepon pun terdengar. Dan nadanya terdengar seperti sedang terkejut.

"Iya, Hyung. Ini aku Davin. Kau di mana? Kok ruang asrama kita sepi? Lex-eu Hyung dan juga Wain Hyung juga nggak ada?" balas Davin.

"Davin-ie, jadi kau sudah berada di asrama sekarang?"

"Iya."

"Aigoo!! Davin-ieee...kau itu ke mana aja sih dari tadi? Ku pikir kau ketinggalan di area perkemahan, makanya sekarang aku, Wain, dan Gyumin sedang dalam perjalanan untuk menyusulmu ke sana."

"Ya emang sih, aku ketinggalan. Tapi...apa benar kalian bertiga saat ini sedang menuju kembali ke bumi perkemahan?"

"Iya, mana ini udah deket lagi, bentar lagi kita turun. Jadi kau benar ketinggalan? Kok bisa sih?"

"Kok bisa sih! Kok bisa sih! Kalian tuh yang keterlaluan! Bisa-bisanya kalian pulang tanpa mencariku dulu!" Tiba-tiba Davin sewot.

"I-Iya maaf, habisnya tadi pagi kita lagi pada sibuk ngurusin Sing."

"Memangnya kenapa dengan Sing? Terus Zayyan Hyung udah ketemu belum?"

"Zayyan sudah ketemu, dan mengenai Sing, nanti saja deh aku ceritain kalau sudah di asrama. Ya udah dulu ya, aku dan yang lainnya mau turun dan balik lagi ke Seoul."

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now