Penyebab Zayyan Menghilang

674 64 86
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Karena hari sudah sore, Sing dan Leo pun mencari tempat penginapan untuk beristirahat dan berencana kembali ke kota Seoul keesokan paginya.

Mereka menyewa sebuah kamar di sebuah hotel bintang lima dekat dengan tempat pariwisata di mana Zayyan dan kelompok dancenya biasa melakukan busking.

"Siapa yang mau mandi duluan?" Tanya Sing.

"Kau saja duluan, aku masih ingin rebahan, badanku capek banget soalnya," jawab Leo.

"Oke." Sing segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah mengisi air hangat dan mencampurnya dengan sabun, Sing pun berendam di dalam bathtub sambil mendengarkan musik melalui headset kesayangannya.

Ia memejamkan matanya, berusaha untuk menikmati alunan musik. Namun sayangnya omongan Leo beberapa jam yang lalu kembali mengusik pikirannya.

"Jika memang benar apa yang dikatakan Leo bahwa Zayyan Hyung memang sengaja ingin pergi, karena waktu itu Leo terlalu lama ngambek, maka itu artinya kau sangat jahat dan keterlaluan, Hyung. Karena bukan hanya Leo saja yang kau tinggalkan, tapi aku juga. Apa salahku coba? Aku bahkan rela tidak pacaran denganmu, karena menghargai keputusan dan agamamu juga. Semua kulakukan demi dirimu, tapi kau malah tega meninggalkanku seperti ini dan bahkan bersekongkol dengan Davin, Lex-eu Hyung dan juga Dita Noona. Hhh...," perasaan kecewa mulai menghampiri Sing.

Sing merasa patah hati karena ditinggalkan Zayyan.

Sementara di tempat tidur, Leo kembali melihat-lihat semua postingan foto dan video keakraban Zayyan dan Davin melalui akun instagram Zayyan dengan muka sebal dan bibir manyunnya yang sangat menggemaskan.

"Uuuhhh...sebal...sebal...Zayyan Hyung dan Davin-ie memang keterlaluan! Bisa-bisanya kalian berdua bersenang-senang tanpa beban seperti itu, sementara aku dan Sing di sini terus berusaha mencarimu dan mengkhawatirkanmu. Tapi yang dikhawatirin malah happy-happy, jalan-jalan, makan-makan, tertawa riang bareng Davin!" Leo mengomel sendiri.

"Awas aja nanti kalau aku ketemu kamu lagi, Hyung. Aku pasti bakalan...eh, tapi...kalau aku nanti ngambek lagi, yang ada Zayyan Hyung malah kabur lagi. Duh bingung, harus kek gimana nanti kalau suatu saat aku ketemu Zayyan Hyung lagi. Kira-kira Zayyan Hyung masih mau melihatku nggak ya? Atau jangan-jangan dia sekarang benci sama aku?" Leo mulai overthinking lagi.

"Seandainya dulu aku nggak ngambek kayak gitu, pasti Zayyan Hyung nggak akan ninggalin aku!" Gumamnya sendu. Leo mulai menyalahkan dirinya lagi atas menghilangnya Zayyan.

***

"Hyung," Davin menepuk bahu Zayyan yang saat ini terlihat melamun sambil memandang ke luar jendela kamarnya. Ya mereka berdua telah kembali ke rumah Zayyan dan keluarganya.

"Eh?!" Zayyan terkesiap kaget.

"Ngelamun ya? Mikirin apa?"

"Eh...enggak, enggak mikirin apa-apa kok. Vin, kalau kamu ngantuk, kamu tidur duluan aja ya," ucap Zayyan.

"Oke. Aku tidur duluan ya, Hyung. Udah ngantuk banget nih," Davin segera berbaring di dalam selimut.

Zayyan kembali melihat ke luar jendela.

"Sing, akhir-akhir ini aku sering menstalking media sosial kamu, tapi nggak ada kabar terbaru. Padahal aku kangen, pengen tahu kegiatan kamu lagi ngapain aja dan dimana, pergi sama siapa aja akhir-akhir ini. Hhh...ck! Seandainya kamu tahu, aku selalu mikirin kamu selama tiga tahun ini," gumamnya dalam hati.

Friendship (Xodiac) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang