Saling Menjauh

973 106 122
                                    

WARNING : DILARANG PLAGIAT!!!

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Keesokan paginya...

Zayyan terdiam menatap pantulan wajahnya di cermin kamar mandi, bayangan kejadian di rumah sakit kembali terlintas, membuatnya mengusap wajahnya dengan kasar. Berulang kali ia menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menepiskan semua bayangan itu.

Zayyan melanjutkan dengan menyikat giginya sambil menatap cermin. Melihat bibirnya sendiri, membuatnya lagi-lagi teringat akan kejadian itu lagi.

"Sial! Sing ini semua salahmu! Kau membuatku gila!" Zayyan merasa frustasi.

Dia mempercepat kegiatan menyikat giginya, dilanjutkan dengan mencuci mukanya, lalu terburu-buru berlari ke luar dari dalam kamar mandi.

Dengan napas ngos-ngosan, dirinya berdiri bersandar di luar pintu kamar mandi.

"Hyung, kau kenapa? Kok ngos-ngosan kayak gitu? Bukankah kau baru saja dari kamar mandi ya?" Leo yang kini duduk di tepi ranjang selepas bangun tidur, menatapnya heran.

"Eh...i-iya, anu...aku barusan habis nyikat closet sama lantai kamar mandi, jadinya ngos-ngosan karena kecapekan," bohong Zayyan.

"Oohh...," Leo yang polos mempercayai ucapan Zayyan barusan.

***

Tiga hari berlalu, dan kini Sing sudah diijinkan pulang oleh dokter dengan catatan sebulan kemudian harus kontrol lagi sekaligus melepas jahitan di punggungnya.

Selain Beomsoo dan Wain yang menemaninya, hari itu Lex pun ikut datang untuk menjemputnya sekaligus menyelesaikan proses transaksi pembayaran. Ya, sesuai janjinya Lex pun menanggung semua biaya perawatan Sing di rumah sakit tersebut, meskipun dalam hati Sing merasa heran mengapa Lex mau berbaik hati menanggungnya.

Saat ini Sing tengah menatap wajahnya di cermin kamar mandi rumah sakit.

"Hhh...," menghela napas dalam, mencoba menenangkan pikiran dan perasaannya yang kalut.

"Sebentar lagi aku akan bertemu dengan Zayyan Hyung lagi di asrama. Apa yang harus ku lakukan ya? Apakah Hyung masih mau melihatku? Atau...dia akan membuang muka karena membenciku? Hhh...ck! Kenapa sekarang jadi begini sih? Seharusnya kan aku senang karena sudah diijinkan pulang, tapi aku malah jadi deg-degan," Sing memegangi dadanya yang berdebar tak karuan, karena rasa senang sekaligus rasa takut menjadi satu.

"Jujur aku takut...aku takut banget ketemu Zayyan Hyung hari ini. Rasanya belum siap, kalau harus berhadapan dengannya, meskipun aku sangat merindukannya. Tapi kan hanya aku yang rindu padanya, dia tidak," gumamnya lagi.

"Sing...sudah selesai belum di kamar mandinya? Kalau sudah, ayo cepat keluar, kau mau pulang tidak, hmm?" Suara Beomsoo yang lembut memanggilnya dari luar kamar mandi.

"Iya, Hyung. Aku akan segera keluar," sahut Sing.

***

Sesampainya di asrama, semua murid kelas Xodiac menyambut Sing dengan penuh sukacita.

Semua murid mengucapkan selamat datang kembali kepadanya, kecuali Zayyan yang sedari awal kedatangan Sing terlihat menjaga jarak dari Sing. Bahkan sepatah kata pun tak diucapkan Zayyan pada Sing. Jangankan berbicara, Zayyan bahkan berulang kali membuang muka saat dirinya tak sengaja bertemu pandang dengan Sing. Hal itu membuat hati Sing sedih.

Namun demikian, bukan berarti Zayyan tidak suka dengan kembalinya Sing dari rumah sakit. Dirinya bersyukur karena kini Sing sudah diijinkan pulang dan menjalani perawatan di rumah dengan obat-obatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now