Who's That Girl?

824 94 64
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Hari-hari pun berlalu setelah kejadian malam itu, kejadian menyakitkan bagi Sing setelah dirinya menyaksikan bagaimana Lex mengecup pipi Zayyan dengan mesra. Kini hubungan Zayyan dan Sing kembali memburuk. Namun kali ini bukan Zayyan yang mendiamkan dan sengaja menjaga jarak dengan Sing, melainkan Sing yang jadi bersikap dingin terhadapnya. Setiap kali Zayyan ingin mengajaknya berbicara, maka Sing akan berusaha untuk menghindar dan tak segan-segan berbicara sinis terhadapnya.

Hati Zayyan sakit? Iya, tentu saja ia sedih karena sikap dongsaengnya itu berubah semenjak kejadian itu. Namun di sisi lain, hati Sing tak kalah sakit, karena dirinya merasa dikhianati oleh Zayyan, meskipun sebenarnya tidak ada hubungan spesial apapun di antara mereka selain sebagai sahabat.

Bahkan jika Zayyan ingin mengobati lukanya dan mengganti perbannya pun Sing menolak. Sing tak mengijinkan Zayyan untuk melakukan itu lagi, dan hanya Hyunsik atau yang lainnya yang boleh melakukannya.

Bahkan pernah suatu kali saat Sing terlambat makan dan mengeluh perutnya sakit, Zayyan pun datang ke kamarnya membawakan nampan berisi makanan dan minuman untuknya. Namun apa yang dilakukan Sing sungguh membuat Zayyan terkejut tak menyangka. Sing membanting nampan berisi makanan dan minuman itu dengan kasar ke lantai di depan Zayyan.

Hati Zayyan semakin bertambah sedih, karena sepertinya Sing kini sudah tak membutuhkan perhatian darinya lagi sedikit pun. Sing bahkan mengatakan bahwa dirinya kini membenci Zayyan.

***

Pagi ini seperti biasa, Zayyan berjalan menuju ke sekolah bersama Leo, Gyumin, dan Hyunsik. Sedangkan Sing memilih untuk berangkat lebih awal, demi menghindari Zayyan.

Sesampainya di kelas, seperti biasa Lex yang hatinya sedang berbunga-bunga pun langsung menyapanya dengan senyuman khasnya yang menawan.

"Goodmorning, pacarku!" Sapa Lex.

Zayyan terkejut dan mendelik seketika ke arah Lex.

"Ssstt! Diam! Kenapa kau bicara seperti itu? Nanti kalau yang lain dengar bagaimana?" Zayyan yang panik langsung celingak-celinguk ke kanan ke kiri, memastikan jika tidak ada yang mendengar ucapan Lex barusan.

Namun Lex sepertinya tidak perduli, karena dirinya kini malah menopang dagunya dengan kedua tangannya di meja sambil memandangi wajah Zayyan yang sedang panik namun terlihat imut baginya itu.

Murid yang lain tampaknya memang tidak mendengar ucapan Lex barusan, namun sayangnya Sing mendengarnya.

Itu karena akhir-akhir ini Sing memang secara diam-diam selalu memperhatikan tingkah laku Zayyan dan Lex, oleh sebab itulah dia langsung bisa tanggap dengan ucapan Lex barusan.

Sing mengepalkan tangannya di bawah meja, menahan emosi di dada.

"Sial! Mereka kini sepertinya sudah mulai terang-terangan. Lex-eu Hyung bahkan sudah berani menyebut Zayyan Hyung dengan sebutan 'pacar'. Itu berarti dugaanku memang benar, kalau ternyata mereka berdua memang memiliki hubungan spesial," batin Sing pedih.

"Lex-eu, ayo kita bicara sebentar di luar!" Ucap Zayyan serius terhadap Lex. Saat ini bel masuk memang belum berbunyi, dan masih ada waktu bagi para murid untuk sekedar berbincang atau bermain di luar kelas.

"Oke," jawab Lex, lalu mengikuti Zayyan ke luar kelas.

Zayyan mengajak Lex pergi ke koridor sekolah yang terlihat sepi dan jauh dari para murid lainnya yang sedang bercengkrama.

"Ada apa sih, chagi? Kok kamu ngajakin aku ke tempat sepi kayak gini? Ini masih pagi loh, jika kau ingin melakukan sesuatu denganku," goda Lex seraya tersenyum.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now