Hati Yang Mendua

756 80 93
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Di rooftop gedung asrama...

"Sudah, Hyung. Lepaaas! Aahhh...," Sing mendorong dada Zayyan agar menjauh darinya, ketika dirinya merasa telah kehabisan oksigen.

"Maaf, Sing. Aku khilaf!" Zayyan masih terengah-ngengah, begitu pula Sing.

Wajah dan telinga keduanya sama-sama memerah.

"Ternyata kau lebih agresif dariku," Sing pun mengais oksigen sebanyak-banyaknya dan mulai mengatur nafasnya kembali. Bibirnya basah dan bengkak akibat ulah Zayyan.

Zayyan tersenyum tipis. "Tapi kau suka, kan?"

Sing tertunduk malu.

"Jadi kau baru saja berselingkuh denganku?" Goda Sing.

"Hah?? Apa??" Zayyan terkejut seperti menyadari sesuatu.

"Astaga, aku pasti sudah gila. Kenapa aku melakukan ini denganmu?!" Zayyan memegangi kepalanya.

"Kau menyesal?" Sing tampak kecewa.

"Sing...aku...," Zayyan tampak kebingungan.

"Tadi kan Hyung duluan yang mulai? Padahal aku mengajakmu ke rooftop untuk bicara denganmu. Tapi kau malah menci__,"

"CUKUP! Jangan diteruskan! Aku minta maaf, Sing. Aku tadi terbawa perasaan. Aku...aku...aku hanya ingin menghukummu," Zayyan memotong ucapan Sing.

"Apa? Menghukumku??" Sing tak mengerti.

"Iya! Menghukummu!"

"Memangnya apa salahku?"

"Karena kau tadi berkencan dengan Yuri di tempat yang sama denganku. Jadi kau harus kuhukum!"

"Heuh! Lalu apa bedanya denganmu? Bukankah kau tadi juga berkencan di sana bersama Lex-eu Hyung?" Sing balik menyalahkan.

"Tidak, kami tidak berkencan. Kan ada Leo bersama kami tadi," Zayyan beralasan.

"Ck! Sampai kapan sih kau tidak mau mengakuinya? Jelas-jelas kalian berdua pacaran, tapi masih saja menyangkal. Kenapa kau semunafik ini sih, Hyung?" Sing tak habis pikir.

Seolah lupa dengan apa yang mereka lakukan beberapa menit yang lalu, kini keduanya kembali bersitegang.

Zayyan menelan ludahnya kasar.

"Hyung, kalau kau menyukai Lex-eu Hyung, lalu kenapa barusan kau malah menci___,"

"KARENA AKU SUKA PADAMU!" Zayyan memotong ucapan Sing lagi, dan kalimat itu pun akhirnya ke luar dari mulut Zayyan.

Sing membeku, seolah tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.

"Maafkan aku, Sing. Karena aku baru menyadari perasaanku sekarang," lanjut Zayyan.

Sing masih membeku, menatap pemuda mungil di hadapannya itu.

"Aku...aku cemburu melihatmu bersama Yuri. Aku juga tak tahan saat kau mendiamkanku. Aku tak suka kau menjauhiku dan memilih tidur di kamar Gyumin. Saat sikapmu terhadapku berubah, aku merasa ada ruang kosong di hatiku yang sangat pengap dan sesak. Aku bingung dan memikirkannya setiap hari apa yang bisa mengisi ruang yang kosong itu lagi, dan ternyata itu adalah Kau, Sing. Dan di saat aku melihatmu bersama Yuri tadi, aku sangat marah, aku tak rela kau bersamanya. Hingga kini akhirnya kusadari bahwa ternyata aku juga menyukaimu," akhirnya Zayyan menumpahkan semua isi hatinya pada Sing.

"Hyung...," Sing mulai bersuara. Senyum di bibirnya sedikit demi sedikit mengembang. Perutnya seperti dipenuhi sejuta kupu-kupu, dan hatinya pun berbunga-bunga karena Zayyan telah menyatakan perasaannya terhadap dirinya.

Friendship (Xodiac) End√Место, где живут истории. Откройте их для себя