Upaya Mendamaikan

930 116 167
                                    

WARNING : DILARANG PLAGIAT!!!

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Hyunsik, Zayyan, dan Sing berjalan memasuki sebuah pasar. Pasar ini memang buka sampai malam hari, selain menyediakan berbagai kebutuhan bahan pokok sehari-hari, pasar ini juga menyediakan berbagai macam kuliner dan juga jajanan pasar yang biasa di santap oleh orang Korea pada umumnya.

Selama berjalan kaki menelusuri pasar, Hyunsik sudah berusaha untuk berjalan ke sisi pinggir dan memberi ruang agar Zayyan dan Sing bisa berdekatan, namun tetap saja usahanya itu tak membuahkan hasil, karena kedua dongsaengnya itu masih tak mau saling bicara atau pun saling menatap satu sama lain. Keduanya hanya bersuara jika Hyunsik yang mengajaknya bicara, dan selebihnya mereka hanya diam saja.

"Batu banget nih berdua!" Batin Hyunsik geregetan.

Akhirnya suatu ide jahil pun muncul di benak Hyunsik. Tiba-tiba dengan sengaja Hyunsik menyenggol Zayyan sehingga Zayyan menubruk Sing di sampingnya.

"Duuhh!! Hyuungg...lihat-lihat dong kalau jalan!" Pekik Zayyan terkejut.

"Iya, maaf, nggak sengaja," timpal Hyunsik sambil senyum-senyum penuh arti.

Sementara Zayyan dan Sing kini malah terlihat salah tingkah. Hal itu dikarenakan saat menubruk tadi, tangan Zayyan dan Sing tanpa sengaja jadi saling bersentuhan, dan itu sukses membuat jantung keduanya kini berdebar tak karuan.

Sing mengatasi kegugupannya dengan mengusap-ngusap tengkuknya berulang kali. Sedangkan Zayyan wajahnya kini sudah bersemu merah, berikut telinganya juga yang terlihat memerah. Kendati demikian, keduanya masih belum saling bicara.

Namun Hyunsik merasa puas melihat hal itu. "Yes! Berhasil! Sepertinya sudah mulai ada tanda-tanda menuju perdamaian nih," batin Hyunsik. "Aku harus berusaha lebih keras lagi, biar dua bocah rantau ini cepat berbaikan kembali," tekad Hyunsik dalam hati.

Setelah itu perjalanan dilanjutkan kembali menuju ke tempat penjual sayur mayur dan buah-buahan, serta daging. Dikarenakan Sing masih belum sepenuhnya pulih, maka Hyunsik pun tidak meminta bantuan Sing untuk membawakan barang belanjaannya, dan hanya Zayyan yang turut membantu membawakan barang belanjaan.

Ketika semua daftar belanjaan Hyunsik telah selesai dibeli dan sudah waktunya untuk pulang, tiba-tiba Hyunsik malah kepikiran suatu ide lain.

"Hmm...kayaknya nih duo rantau masih saling diam. Apa aku ajak makan dulu aja kali ya, siapa tahu nanti pas lagi makan mereka jadi saling bicara," pikir Hyunsik.

"Eh, kita cari makan dulu yuk, sekalian kita makan malam," ajak Hyunsik.

"Makan malamnya nanti di asrama aja, Hyung. Nggak usah di sini," tolak Zayyan.

"Yeee...mumpung kita lagi di sini, sekali-sekali kita makan di luar nggak apa-apa kali!" Ucap Hyunsik.

"Terus Leo sama Gyumin, gimana? Mereka berdua saat ini juga pasti belum makan malam kan?" Ucap Zayyan, mencari-cari alasan agar cepat pulang.

"Masalah Leo dan Gyumin, nanti Hyung bungkusin buat mereka," ucap Hyunsik.

"Ah, udah yuk buruan, nggak usah banyak protes!" Hyunsik langsung berjalan mendahului mereka.

Dengan terpaksa Zayyan dan Sing pun mengikuti Hyunsik.

Mereka tiba di sebuah kedai makan yang berada di dalam pasar. Berhubung Zayyan tidak bisa makan sembarangan, maka Hyunsik pun memesan makanan yang halal saja agar Zayyan bisa ikut makan.

Saat duduk untuk menikmati makanan, Zayyan dan Sing memilih untuk menjauh, alhasil Hyunsiklah yang duduk di antara mereka.

"Aishh! Gimana sih nih bocah, di suruh duduk sebelahan, malah pada menjauh. Sekarang kok malah aku yang di tengah di antara mereka," batin Hyunsik lelah melihat kelakuan duo rantau tersebut.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now