Mencuri Kesempatan

718 72 75
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Pukul 23.00 KST, Sing baru pulang. Saat ia memasuki ruang Mawar Melati, dirinya melihat Zayyan yang tengah tertidur pulas di sofa ruang televisi.

"Loh kok Zayyan Hyung tidur di sini?" Batinnya heran.

Sing mendekati Zayyan dan menatap wajah damainya.

"Hmm...tampan," celetuknya pelan, lalu tersipu malu sendiri setelahnya.

Sing membelai pelan pipi Zayyan, lalu mengusap bibirnya. Ia juga merapikan helaian anak rambut Zayyan yang menutupi matanya.

Sing pun membopong tubuh Zayyan hendak memindahkannya ke dalam kamar.

Namun saat hendak membuka pintu, ia terheran-heran setelah mengetahui bahwa pintu kamar Zayyan dikunci dari dalam.

"Ck! Ini pasti kerjaannya si Leo nih!" Tebaknya.

Sing pun kembali membaringkan tubuh Zayyan ke sofa, lalu kembali lagi ke depan pintu kamar Zayyan.

Ia mengetuk pintu. "Leo, buka pintunya!"

Namun Leo tidak menjawab.

"Hhh...dasar bayi singa, kalau ngambek keterlaluan! Ribet banget dah!" Sing mengusak rambutnya kasar sambil menghela napas lelah.

"Leo pasti ngambek sama Zayyan Hyung gara-gara masalah itu dan sengaja mengunci pintu kamarnya," batin Sing.

Ia kembali ke tempat Zayyan berbaring.

Sing kembali memandangi wajah Zayyan seraya berpikir.

"Apa Zayyan Hyung kupindahkan ke kamar Gyumin Hyung saja ya?" Pikir Sing.

"Ah, tidak usahlah. Lebih baik aku saja yang menemaninya di sini," Sing tersenyum penuh arti.

Ia pun segera masuk ke kamarnya, namun bukan untuk tidur bersama Gyumin, melainkan hanya untuk mengambil dua buah selimut, satu untuknya dan yang satu lagi untuk Zayyan.

Sing terlihat sangat semangat sekali.

Ia kembali lagi ke ruang televisi, lalu menyelimuti tubuh Zayyan dengan selimut yang diambilnya barusan.

Kemudian ia pun berbaring tepat di bawah sofa yang ditempati Zayyan saat ini, dan ia hanya beralaskan karpet bulu tebal yang ada di ruang televisi tersebut.

Aneh memang, padahal di ruangan itu masih tersedia sofa panjang lain yang bisa ia gunakan untuk tidur, tapi ia malah memilih untuk tidur di bawah sofa tempat Zayyan tidur.

Sing juga menyelimuti dirinya, lalu mulai memejamkan matanya.

Berusaha untuk tidur, namun pikirannya malah melayang ke mana-mana. Alhasil Sing malah tak kunjung tidur. Dirinya bergerak gelisah, dan memiringkan tubuhnya menempel ke sofa tempat Zayyan berada.

Namun tetap saja ia tak dapat tidur. Akhirnya Sing pun mendudukkan dirinya, lalu memandangi wajah damai Zayyan lagi.

"Ashh...aku nggak bisa tidur. Gimana ini? Mau ngobrol sama Hyung, tapi Hyungnya udah tidur. Aahh...sebal!" Gumamnya.

Lama Sing hanya diam menatap wajah tampan Zayyan, yang akhirnya menyebabkan suatu keinginan nakal pun muncul di benaknya.

Sing tersenyum miring, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Zayyan.

Kemudian...

"Cup!" Sing mengecup pipi Zayyan dengan cepat.

Dan setelahnya ia buru-buru berbaring dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Dadanya bergemuruh, meski kini ia tersenyum malu-malu. Ia khawatir jika tiba-tiba Zayyan terbangun karena ulahnya barusan.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now