Leo Nggak Mau Turun Tahta

713 73 50
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Saat ini hari sudah malam, dan sebelum tiba di asrama, sesuai janjinya Zayyan pun membelikan oleh-oleh camilan kesukaan Leo.

Setibanya di lobby asrama...

"Sing, aku nitip ini oleh-oleh buat Leo ya. Tolong kamu kasih ke dia!" Zayyan menyerahkan bungkusan camilan di tangannya ke tangan Sing.

"Memangnya Hyung nggak mau ke ruang Mawar Melati dulu?" Tanya Sing dengan nada sebal.

"Nggak. Aku mau langsung ke ruang Belalang Kupu-Kupu, soalnya Lex-eu udah nungguin aku," jawab Zayyan.

"Heuh, segitu takutnya sih kamu sama Lex-eu Hyung? Kayak kalian masih pacaran aja!" Cibir Sing.

Zayyan enggan menimpali.

Keduanya masuk ke dalam lift. Zayyan memencet tombol angka 5 untuk Sing dan 6 untuk dirinya.

Sing yang melihat itu memutar bola matanya jengah.

"Hyung, kau lupa ya? Tempat tinggalmu itu di lantai 5 bukan di lantai 6!" Sindir Sing.

Lagi-lagi Zayyan tak menimpali, dirinya hanya enggan berdebat dengan Sing.

"Katanya aku yang nomor satu di hatimu, tapi kok...di telepon sama mantan, langsung gercep datang!" Sindir Sing lagi.

Zayyan bukannya tidak tahu jika saat ini Sing sedang cemburu. Tapi karena dirinya merasa serba salah jika tidak datang melihat Lex, maka dia memilih untuk diam saja dan menerima semua sindiran Sing terhadap dirinya.

Pintu lift pun terbuka di lantai 5.

"Sudah sampai, pulanglah!" Ucap Zayyan sambil mendorong pelan tubuh Sing agar segera keluar dari dalam lift.

Sing berdecak kesal.

"Kau mengabaikanku, hanya demi mantanmu itu! Kau menyebalkan Hyung!" Sing berucap emosi di depan pintu lift sampai pintu lift itu tertutup kembali.

"Hhh...maafkan aku, Sing," batin Zayyan.

Tak butuh waktu lama, lift itu pun kini telah membawanya ke lantai 6. Dan ia pun langsung menuju ke ruang Belalang Kupu-Kupu untuk menemui Lex.

***

Sing masuk ke dalam ruang Mawar Melati dengan hati dongkol. Namun Sing yang piawai menyembunyikan perasaannya itu, berusaha bersikap setenang mungkin di depan Hyunsik dan juga Gyumin.

"Eh, Sing. Kau sudah pulang?" Celetuk Gyumin.

"Iya, Hyung," sahut Sing sambil melepas sepatunya, lalu berganti dengan sandal rumah.

"Kok sendirian? Zayyan mana?" Sambung Hyunsik.

"Zayyan Hyung lagi pergi ke ruang Belalang Kupu-Kupu, katanya mau jenguk Lex-eu Hyung," suara Sing terdengar normal, meski dalam hati ia sebal harus menyebut nama Lex, rivalnya itu.

"Oh, gitu," timpal Hyunsik yang matanya fokus ke televisi sambil manggut-manggut mengerti. "Terus gimana, jahitannya udah dilepas?" Kini Hyunsik melihat ke arah Sing.

"Sudah, Hyung. Dan tadi aku juga dikasih vitamin buat jaga daya tahan tubuh kata dokter," terang Sing.

"Sakit nggak waktu dilepas jahitannya?" Gyumin penasaran.

"Enggak sakit kok, biasa aja rasanya," jawab Sing.

"Oh, syukurlah kalau gitu. Aku ikut senang karena akhirnya lukamu sembuh juga," ucap Gyumin, dan diangguki oleh Hyunsik.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now