Patah Hati

775 89 77
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

Tangan Sing bergerak hendak membuka pintu, namun tampaknya perdebatan di antara Zayyan dan Lex telah berakhir, mereka juga sudah tidak saling tarik menarik lagi, sehingga Sing pun mengurungkan niatnya untuk turun dari dalam taksi yang disewanya khusus untuk mengikuti Zayyan dan Lex.

"Oke...oke...aku minta maaf, aku nggak akan maksa kamu untuk masuk ke dalam, kalau kamu nggak mau," Lex akhirnya menyerah.

Zayyan masih terlihat kesal, bahkan seperti hendak menangis.

"Yaaa...Zayyan-ie, jangan menangis. Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf," Lex menyesal telah membawa Zayyan ke tempat tersebut.

"Lain kali jangan kau ulangi lagi ya! Jangan pernah membawaku ke tempat seperti ini lagi!"

"Iya, aku janji. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Jangan menangis ya,  Zayyan-ie," Lex-eu mengusap air mata yang telah menetes di pipi Zayyan. Hal itu membuat Sing mengepalkan tangannya di dalam taksi, menahan rasa cemburu di dada.

"Kita pulang aja ya, Lex-eu," Pinta Zayyan.

"Oke, kita pulang sekarang," Lex menggandeng Zayyan menuju ke mobilnya.

"Syukurlah, Lex-eu Hyung tidak jadi mengajak Zayyan Hyung untuk masuk ke dalam club itu. Kalau sampai dia berani melakukannya, aku pasti akan menghajarnya," gumam Sing lega.

"Pak, ikuti mobil itu lagi ya!" Ucap Sing pada sang supir taksi.

Taksi itu pun kembali melaju mengikuti mobil yang ditumpangi oleh Zayyan dan Lex.

***

Sing merasa lega, karena ternyata Zayyan dan Lex memutuskan untuk kembali ke asrama.

Dan kini Sing telah berada di dalam gedung asrama dan masih mengikuti kedua Hyungnya itu secara diam-diam.

Lex mengantar Zayyan sampai depan pintu ruang Mawar Melati.

"Zayyan, sekali lagi maafin aku ya soal yang tadi itu. Aku janji nggak akan ngajak kamu ke tempat seperti itu lagi, kalau kamu memang nggak suka dan nggak mau," ucap Lex yang masih merasa bersalah pada Zayyan.

"Iya, Lex-eu, jangan di ulangi lagi ya."

"Iya, Zayyan-ie, aku janji," Lex menangkup sebelah pipi Zayyan seraya tersenyum lembut. Sikap Lex yang lembut saat ini, nyatanya berhasil membuat hati Zayyan jadi tenang.

"O ya, Lex-eu, sebenarnya ada hal yang ingin ku katakan padamu tadi, tapi aku lupa," ucap Zayyan saat dirinya teringat akan sesuatu.

"Tentang apa, hmm? Katakanlah!"

"Ng...ini mengenai Ricky," jawab Zayyan sedikit ragu. Menahan napas sedikit, karena rasa takut di dada, takut jika Lex-eu tidak suka dengan apa yang ingin ia sampaikan berikutnya nanti.

Lex menatap Zayyan penuh tanya. "Ada apa dengan Ricky? Kenapa kau tiba-tiba ingin membahasnya?" Dan benar saja kini nada suara Lex sedikit agak berubah, seperti tidak tertarik untuk membahas tentang Ricky.

"Jadi begini Lex-eu...berhubung waktu itu kau telah memanfaatkan Ricky untuk melakukan keinginanmu, jadi ku pikir...kau seharusnya tidak mengabaikannya begitu saja, setelah apa yang ia lakukan demi dirimu."

"Jadi...kau ingin aku bagaimana terhadap Ricky? Haruskah aku memberinya uang sebagai imbalannya?" Lex menaikkan sebelah alisnya.

"Bukan dengan uang, tapi seharusnya kau menepati janjimu untuk memasukkannya kembali ke sekolah. Yah meskipun ia telah gagal melakukan perintahmu dan malah jadi salah sasaran ke Sing."

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now