Upaya Mencari Zayyan

701 77 83
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Setelah melihat-lihat semua postingan tadi, kini Sing pun mencoba untuk menghubungi Davin, guna mencari informasi mengenai keberadaan Hyung kesayangan mereka.

"Heh, Davin, kau di mana?"

"Sedang liburan. Memangnya kenapa?"

"Iya, aku tahu kau sedang liburan. Tapi liburan ke mana?"

"Ke rumah nenek."

"Yakin, ke rumah nenekmu?"

"Yakinlah. Memang kenapa sih?"

"Jangan bohong kau!"

"Dih, siapa yang bohong. Beneran kok."

"Kalau gitu coba kirimin foto nenek kamu!"

"Dih, ogah! Ngapain juga aku harus ngirimin foto nenek aku ke kamu, entar kamu naksir lagi!"

"Dih, sembarangan kalau ngomong!"

"Ya lagian, kamu juga ngapain coba tiba-tiba pengen minta foto nenek-nenek. Buat apa coba? Kurang kerjaan amat!"

"Dih sewot!"

"Biarin!"

"Ck! Tukang bohong! Kau pikir aku percaya, huh?!"

"Ya udah sih kalau nggak percaya juga nggak apa-apa. Lagian itu kan nenek aku, ngapain kamu yang sewot!"

"Bukan masalah nenekmu, tapi aku yakin kau sedang berbohong. Ayo ngaku!"

"Yaelah, cuma gara-gara perkara nggak aku kasih foto nenek aku aja, kamu jadi mencurigaiku. Emang segitu pengennya ya kamu ngelihat wajah nenek aku? Heran!"

"Bukan begituuu...astaga!"

"Dahlah, aku nggak nyangka sih, kalau ternyata selama ini kamu tuh demennya sama nenek-nenek. Dan kenapa juga harus sama nenek aku, kan di luar sana juga banyak nenek-nenek lain yang kece. Please-lah ya, jangan sama nenek aku juga kali, cari nenek yang lain aja. Soalnya aku nggak rela kalau nenek aku sama kamu."

"Laaahh...kok jadi begini? Kamu salah paham, Vin. Woii...Vin...Daviinn...yaahh...malah dimatiin lagi teleponnya. Dasar sontoloyo!" Kesal Sing.

"Kenapa, Sing?" Tanya Leo.

"Ini nih, si Davin malah salah paham. Di sangkanya aku suka sama neneknya! Padahal kan aku nelepon dia buat nyari informasi," terang Sing.

"Apa?? Bhahahahahahahaha...!!" Leo malah tertawa terpingkal-pingkal.

"Malah ketawa lagi! Kesal banget deh ahk!" Sing sewot sambil mengusak rambutnya kasar.

Namun Leo malah semakin tertawa terbahak-bahak, karena sekarang dirinya malah membayangkan Sing sedang jalan berduaan bersama dengan neneknya Davin.

"Cieeee...yang ngecrushin neneknya Davin! Kiw kiw kiw...cukurukuk...," Leo malah menggoda Sing.

"Bisa diam nggak?! Mau kutabok kau, hah?!" Sing mengejar Leo yang langsung berlari menghindarinya.

Kini keduanya malah berlarian di dalam kamar dan menginjak-injak kasur, bantal dan lain sebagainya.

"Bercyandaa...bercyandaa...bercyandaaa...!!" Ucap Leo sambil berlari menghindar. Sebenarnya dia juga takut jika Sing sampai memukulnya, karena badan Sing jauh lebih berotot darinya, meskipun sebenarnya ia tahu bahwa Sing tak mungkin melakukan itu padanya.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now