ZaySing Yang Aneh

1.1K 128 75
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Beomsoo, Wain, dan Gyumin tiba di asrama pukul 01.00 dini hari. Mereka bertiga sangat kelelahan akibat harus bolak balik ke bumi perkemahan seharian ini demi menyusul Davin yang ternyata telah kembali ke asrama.

Gyumin kembali ke ruang Mawar Melati untuk beristirahat, sedangkan Wain dan Beomsoo kembali ke ruang Belalang Kupu-Kupu tempat mereka tinggal.

Sesampainya di ruang Belalang Kupu-Kupu, Wain dan Beomsoo mendapati Davin yang telah ketiduran di sofa akibat terlalu lama menunggu kedatangan mereka.

Namun semua tas mereka sudah tak berada di sofa, karena Davin telah menyimpannya ke kamar mereka masing-masing.

Beomsoo dan Wain menghampiri Davin.

"Syukurlah, uri maknae selamat," ucap Beomsoo lega sambil mengusap-usap kepala Davin.

"Iya, syukurlah. Meskipun kita harus mondar-mandir ke bumi perkemahan, tapi melihatnya sudah berada di asrama seperti ini, hatiku jadi tenang," timpal Wain.

"Hhh...semua ini salah kita, karena telah melupakannya sampai-sampai dia ketinggalan. Davin-ie, maafkan Hyung ya," ucap Beomsoo dengan perasaan bersalah.

"Iya, maafkan aku juga ya," ucap Wain turut merasa bersalah.

"Sekarang bagaimana kalau kita pindahkan Davin ke kamar? Kasihan kalau kita biarkan dia tidur di sini semalaman, bisa-bisa besok pagi badannya jadi pegal-pegal," usul Beomsoo.

"Baiklah. Ayo kita gotong bersama!" Wain setuju.

Beomsoo dan Wain pun bekerja sama menggotong tubuh Davin dan memindahkannya ke kamar, meski agak kesulitan karena ukuran tubuh Davin yang bongsor itu.

***

Saat ini ruangan tempat di mana Sing di rawat telah tampak tenang. Zayyan sengaja tak menggubris sikap kedua dongsaengnya tadi yang tiba-tiba ngambek nggak jelas terhadapnya, dan malah menyuruh kedua bocil itu untuk segera tidur karena malam telah semakin larut.

Saat ini Leo telah tertidur lelap di sofa yang tersedia di ruangan tersebut. Sedangkan Zayyan memilih untuk tidur sambil duduk di kursi yang berada di samping ranjang Sing.

Selama tidur, tangan Zayyan tak sedikit pun beranjak atau pun bergeser dari genggamannya pada sebelah tangan Sing.

Sing tak tahu hal itu, karena Zayyan baru menggenggam tangannya ketika Sing dan Leo telah tertidur lelap.

Pukul 01.30 tiba-tiba Sing terbangun. Sing terkejut melihat tangannya yang saat ini digenggam oleh Zayyan, sementara Hyungnya itu tertidur.

Sing tersenyum, hatinya menghangat.

"Zayyan Hyung menggenggam tanganku? Sejak kapan, kok aku nggak sadar ya?" gumamnya bahagia, karena ini merupakan hal langka bagi Sing, mengingat selama ini Zayyan sering menolak melakulan skin ship dengannya, dan hanya Leo yang bisa melakukan skin ship dengan Zayyan tanpa beban.

"Kok...bisa ya, Zayyan Hyung genggam tanganku tanpa bergeser sedikit pun? Apa nggak pegel gitu?" Hatinya bertanya, tapi bibirnya tersenyum.

Tiba-tiba sesuatu yang menggelitik dari salah satu bagian tubuhnya yang sensitif pun kembali mengingatkannya akan alasan kenapa ia terbangun.

"Hyuungg...," rengek Sing. Ia terpaksa membangunkannya, meski tak tega mengganggu tidur Hyungnya itu.

Zayyan pun terbangun begitu mendengar suara Sing. Tangan kirinya mengucek-ucek matanya sambil meraih kesadarannya, sementara tangan kanannya masih tetap dalam posisi menggenggam tangan Sing.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now