bagian 5

281 32 14
                                    

"Hei, anak baru!"

Taehyung menoleh.

"Tidur denganku mau?"

Kemudian mendesis jijik mendengar perkataan frontal itu. Semua kawanan laki-laki lainnya tertawa, bersorak melecehkan seolah perkataan tersebut bukanlah apa-apa. Pria itu, yang berteriak vulgar, berdiri di hadapannya tanpa memakai baju; perut tambunnya menyembul, rambutnya panjang dan keriting, keringat mengalir di tubuhnya.

Kim Taehyung bermaksud melalaikan pria itu dan mencari tempat yang sekiranya aman untuknya berlatih. Hari- hari berlalu, kegiatan Taehyung seharian adalah memukuli samsak, seseorang, kemudian pulang untuk makan dan tidur. Otot mulai terbentuk di tubuh rampingnya. Akan tetapi, itu semua belum cukup. Taehyung perlu persiapan matang untuk bisa membalas dendam.

"Mau ke mana?"

Lengan Taehyung ditahan oleh pria itu. Sejauh ini, Taehyung mengetahui beberapa nama orang-orang di sini. Dan pria yang sedang berhadapan dengannya ini bernama Seo Byeongju; laki-laki yang selalu mengganggunya setiap hari. Melempar perkataan tidak senonoh dengan wajah menjijikan. Tertawa tak tahu malu, memperlihatkan giginya yang kuning. Taehyung menyentak lengan pria itu kasar. Sorakan menggoda tersiur dari sekelilingnya. Seo Byeongju memasang tampang seolah-olah takut, tapi kemudian tertawa lebar.

Lalu Kim Mingyu, yang sedari tadi menikmati pertunjukkan di sudut bersama teman-temannya, menarik sudut bibirnya.

"Ayolah, tidur denganku sekali saja, kau tidak usah jual mahal."

Pinggang Taehyung diperangkap dengan mudah oleh Seo Byeongju. Pria itu menurunkan telapaknya, tanpa disangka-sangka kurang ajar meremas pantat Taehyung dengan keras. Taehyung terkesirap dan mundur menjauh. Ia mendorong dada Seo Byeongju keras.

"Uh, besar," ucap Seo Byeongju, sambil tertawa setan. Telapak tangannya diarahkan ke hidungnya, menghirup kedua telapak tangannya seolah mencium aroma Taehyung di sana. Matanya menutup untuk beberapa detik. Sorakan di sekitar semakin ramai. Seo Byeongju membuka matanya, menatap Taehyung dengan matanya yang penuh nafsu. "Hanya menghirupnya saja membuatku tegang."

Mata Taehyung menyipit jijik. Dadanya sesak karena emosi yang menggelagak. Ia kepalkan telapak tangan menatap Seo Byeongju yang telah melecehkannya dengan pandangan tajam.

Kendati demikian, melihat perlawanan Taehyung membuat Seo Byeongju semakin bersemangat. Pria itu kembali maju mendekat, siap memerangkap Taehyung ke dalam permainannya. Namun belum juga itu terjadi, tiba-tiba serangan mendadak dari Taehyung membuat Seo Byeongju yang tanpa persiapan dipukul mundur.

Napas Taehyung terengah setelah berhasil melepaskan pukulannya tepat di wajah Seo Byeongju. Ia memasang posisi bersiap kalau-kalau saja pria itu mau membalas serangannya.

Tebakannya benar. Seo Byeongju berteriak marah sembari menatap Taehyung dengan matanya yang melotot tajam. Sudut bibirnya robek, lelehan darah menetes dari sana. Seo Byeongju mengelap cairan itu menggunakan ibu jarinya.

"Jalang sialan ini harus diberi pelajaran rupanya." Dengan amarah yang menggebu-gebu, pria itu maju setelah mengambil palu di dekatnya. "Kau harus tahu, di mana tempatmu seharusnya berada." Sebagian darinya merasa tidak terima karena dipukul bocah baru.

Seo Byeongju mengayunkan palu tersebut ke arah Taehyung, namun meleset dan membentur tiang besi karena Taehyung lebih dulu menghindar. Derik besi bertemu besi membuat suasana menegang. Laki-laki lainnya di sana dengan bersemangat menonton pertunjukan menyenangkan itu. Taehyung menendang dada lawannya sebelum pria itu bergerak maju. Seo Byeongju termundur beberapa langkah. Palu di tangannya terlepas dan membentur lantai.

The TruthWhere stories live. Discover now