bagian 45

91 15 10
                                    

Mobil jeep hitam yang dikendarai Taehyung berhenti tidak jauh dari gedung pinggiran kota tempat di mana markas Deonggido berada. Ia melihat sekitar. Keadaan sangat tenang. Sepanjang matanya memandang, hanya ada dua penjaga yang berdiri di depan gerbang tinggi. Tidak ada siapapun lagi.

Taehyung menarik laci dashboard, mengambil pisau tajam yang di pegangannya terukir inisial namanya; Kim Namjoon yang memberikan pisau itu sebagai hadiah atas keberhasilannya menyusup ke kantor polisi, kemudian pistol, yang dua-duanya ia selipkan di dalam saku jaket. Ia melepas seatbelt dan melompat keluar, berjalan lurus tanpa takut menghadapi dua penjaga yang langsung siap siaga.

Mereka pasti sudah mengetahui penghianatan yang dilakukan Taehyung, sebab dua penjaga itu langsung menodong pistol tatkala Taehyung berdiri di hadapan mereka. Ia sama sekali tidak takut. Raut wajahnya datar, berani menatap kedua penjaga yang badannya dua kali lebih besar darinya.

“Mau apa kau datang kesini?”

Taehyung tidak menjawab. Mulutnya terkunci rapat.

Salah seorang maju, menodong pistol dan menghardiknya. “Kau sama seperti Ayahmu, sama-sama penghianat! Mati saja kau sana menyusul ayahmu —”

Belum selesai pria itu berbicara, Taehyung sudah melemparkan tonjokan telak tepat di rahang hingga si penjaga mundur beberapa langkah. Napas Taehyung memburu, giginya bergemelatuk oleh amarah yang mengepul di dada, namun pandangan matanya datar; seperti tidak ada emosi di sana.

Anggota satunya lagi yang tidak terima melihat temannya dipukul merangsek maju hendak menempakkan peluru pada Taehyung, namun pemuda itu dengan cepat menangkisnya dan membuang pistol itu jauh. Perkelahian tidak dapat dielakan. Satu penjaga tersungkur di tanah dengan luka robek besar di bagian leher, sementara satunya lagi berbaring dengan pisau menancap di kepala. Taehyung mencabutnya dan seketika darah segar mengucur deras keluar dari kepala pria tersebut. Tidak ada emosi apapun di mata Taehyung, hanya ada kekosongan dan raut datar.

Taehyung tidak berusaha masuk ke dalam bangunan secara diam-diam. Ia menembak gembok gerbang dua kali sampai pengaitnya bolong. Masuk ke dalam dan berhadapan dengan lima anggota Deonggido yang sudah siap menghadangnya dengan pisau tajam di tangan masing-masing. Ia menyimpan pistolnya. Memutuskan untuk ikut bertarung dengan pisau.

Satu persatu anggota menyerang tanpa tedeng aling-aling. Salah seorang hendak menusukkan pisau ke anggota tubuh Taehyung, namun pemuda itu dengan cepat mengelak dan sebagai balasan, ia tancapkan pisaunya di dada kiri pria itu dua kali. Lawannya tumbang. Darah pekat muncrat lewat mulut dan rongga dada. Tewas. Kim Taehyung kembali bertarung dengan yang lain. Dengan cepat ke-empatnya tumbang ke tanah dengan luka tempat yang fatal, dan Taehyung mendapatkan luka di pinggang kiri. Ia mundur, menetralkan napasnya.

Tanpa basa-basi Taehyung kembali melangkah ke dalam bangunan gedung bertingkat. Untuk masuk ke dalam lift dan menuju ruangan Kim Namjoon tidak semudah Taehyung dapatkan. Ia sudah dihadang oleh belasan anggota Deonggido di aula. Tatapan mereka marah, bernafsu tinggi untuk segera menghabisi seonggok pemuda yang bahkan badannya lebih kecil. Taehyung memanfaatkan badannya yang kecil dan lincah untuk melesat cepat kesana-sini. Bukan perkara mudah, memang. Belasan anggota Deonggido seperti hewan buas yang menemukan mangsa. Mereka tidak lagi menggunakan tata krama berkelahi. Mereka menyerang secara bersama-sama sehingga Taehyung agak kewalahan dan kurang memperhatikan sekitar. Tujuh anggota telah berhasil Taehyung tumbangkan.

Salah seorang pria berhasil memberi Taehyung pukulan tepat di rahang, membuat si Kim mundur beberapa langkah. Sudut bibirnya robek. Belum sempat Taehyung membalas, yang lainnya menerjang tubuh Taehyung hingga si empu terpelanting dan menabrak vas besar sampai pecah. Taehyung mengerang ketika rasa pening mulai menjenggut kewarasannya. Ia menggelengkan kepala beberapa kali demi menghalau rasa pening. Pisaunya terlempar.

The TruthWhere stories live. Discover now