XLVII. Percy

2.2K 149 5
                                    

Dia tidak menyangka, ternyata nasib mujur masih berlaku pada demigod. Saat dia sudah tidak berdaya diserang oleh Crhysaor, datanglah seorang teman lama yang sudah yah rasanya lama sekali. Yap! Bob datang untuk menyelamatkan Percy kedua kalinya. Dia mengayunkan tombak sapu peraknya dan membelah Chrysaor menjadi dua... Ih menjijikan, tapi Percy tidak pernah sebahagia itu sebelumnya. Dia langsung lari dan memeluk Bob, walaupun badannya lelah. Bob hangat, persis seperti yang diingat Percy, hanya saja dia memakai baju tempur perak dan berpendar. Bob besar dan kekar, tingginya 3 meter, seperti Titan lainnya, berwarna perak (secara harafiah) dan tampan. Tidak ada yang bisa bilang Bob tidak tampan.

"Percy membutuhkan pertolonganku! Bob datang menolong! Uh banyak rasa sakit."

Bob menyentuh kepala Percy, "Owie!" Seketika Percy merasa sehabis direndam di air laut berminggu - minggu (walaupun dia berada di laut, tapi entah kenapa, laut tidak menyembuhkannya). Dia merasa tidak akan pernah merasakan sakit lagi. Hah!

"Siapa teman Percy?" ucap Bob polos.

"Ini Sierra Desperaux Bob! Teman ku yang baru!"

Bob memperhatikan Sierra dengan seksama. Kemudia menyentuh dahi Sierra dan mengatakan Owie untuk kedua kalinya. Wajah pucat Sierra berubah menjadi merona.

"Makasih eh Bob..." ucap Sierra pelan.

"Bob selalu membantu! Percy? Annabeth mana?"

Ya ampun, kenapa Bob harus menanyakan itu sih? Percy sampai saat ini tidak tahu bagaimana keadaan Annabeth, Abrielle dan Leo. Dia harap mereka baik - baik saja.

"Eh Bob? Aku membutuhkan pertolonganmu. Aku punya teman satu lagi, putra Apollo. Bisa tidak kau membauinya?" tanya Percy.

Bob mengendus - ngendus udara dan tersenyum.

"Ada di utara. Aku membawa saudara ku kali ini, Si Koios ituloh! Eh omong - omong ini pedang mu Percy!" Bob memeberikan Anaklusmos di tangan Percy. Astaga, Percy sayang sekali pada pedangnya yang ini, dia kemudian mencium Anaklusmos. Tapi Percy tidak tenang, kepercayaan dan kepolosan Bob mungkin telah disalah gunakan oleh Koios, jangan - jangan Dia ingin mengelabui Bob.

Apa bedanya denganmu? Dasar demigod tak tahu diri! Bukankah kau yang menggunakannya di Tartarus dan meninggalkannya disana untuk mati? Ingatannya kau hapus bersih di Sungai Lethe.

Suara itu. Percy mengenali suara itu. Pertemuan terakhir Percy dengannya tidak begitu baik. Dulu, saat sang dewa primordial itu muncul di hadapan Percy untuk pertama kali, Percy malah menjatuhkan pedangnya dan mengeluarkan suara seperti suara lumba - lumba.

Bob menggeram. Rupanya tidak hanya dia yang mendengarnya, sebab suara Tartarus ada dimana - mana, bergema di lautan yang luas. Sierra menutup telinganya.

"Diam!" geram Bob.

Oh dasar bodoh! Demigod ini telah menghapus ingatanmu Bocah! Bergabunglah denganku Iapetus, kau akan menjadi kekal selamanya!

"Ih mending aku temenan sama Percy saja!" ucap Bob menantang, sambil menggerakkan 3 jari menyilang di dadanya, tanda penolak bala. Suara Tartarus berhenti. Wah kalau Percy pergi kemana - mana, dia harus membawa Bob. Sierra hanya mematung disana sambil menatap Bob.

Battle Of The SeaOnde histórias criam vida. Descubra agora