XXV. Annabeth

2K 170 2
                                    

Annabeth naik ke atas geladak kapal dan melihat pertarungan sedang berlangsung antara Abrielle dengan hah? Siapa itu? Sepertinya pertarungan tidak berjalan lancar. Abrielle tersungkur di geladak, tidak bergerak dan ada ichor mengucur dari lengannya. Tunggu. Ichor?

“Hei! Apa yang kau lakukan padanya?” tanya Annabeth sambil menunjuk Abrielle.

“Jangan ikut campur Putri Athena!”

“Masa bodoh!” raung Annabeth.

Annabeth mengangkat pedangnya dan menyerang ke depan. Dia menyabetkan pedangnya tepat di muka ehm siapa namanya? Ah tidak tahu, yang langsung ditangkis olehnya dan menekankan sikunya di dada Annabeth yang langsung terjungkal ke belakang.

Annabeth berdiri lagi, walaupun dadanya terasa di tusuk – tusuk oleh pedang Percy. Annabeth yang tertua disini. Dia harus bisa melindungi Abrielle dan Leo. Saat dia berusaha berdiri, sebuah tangan raksasa mengangkatnya ke atas.

“APA INI?! LEPASKAN!”

Annabeth menoleh ke arah tangan itu datang dan astaga! Itu Briares! Sang Raksasa Tangan Seratus. Tapi tunggu. Briares berjuang untuk Poseidon dan yang ini berbeda. Dia terasa lebih jahat. Dia pasti Raksasa Hekatonkheire yang lain. Tapi ras mereka sudah punah dan yang tersisa hanya Briares.

Oh iya. Annabeth hampir lupa, musuh mereka yang sebenarnya adalah Tartarus, yang bisa membangkitkan monster sesuka hatinya. Wah menyenangkan sekali tuh. Annabeth tidak bisa bergerak sama sekali. Si Hekatonkheire mengencangkan genggamannya dan hampir membuat isi perut Annabeth melompat keluar.

Annabeth lemas. Dia benci sekali merasa tak berdaya. Dia hampir tidak bisa membuka matanya. Mereka kalah telak. Hal terakhir yang dia ingat, dia digantung terbalik oleh orang asing itu di depan ruang kemudi.

Battle Of The SeaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora