LII. Leo

2.1K 140 3
                                    

Leo tidak tahu dewa apa yang sedang mengerjainya hari itu. Dia sial sekali. Yang pertama, saat sedang membantu Percy di dekat danau kano, kaki Leo terlilit tali penjerat kano dan saat Leo berusaha melepaskan ikatan itu, ia tercebur ke dalam danau kano. Peri - peri air di danau kano tidak suka ada demigod di dalam air mereka, sehingga Leo dicakar - cakar dan dilemparkan ke daratan secara kasar, padahal Leo tidak bermaksud apa - apa. Sekarang banyak cakaran - cakaran di tubuhnya. Sewaktu sarapan, dia memakan sandwich yang enak sekali dan dia tidak menyadari ada telur di dalamnya. Dia alergi terhadap telur dan sekarang seluruh badan Leo terasa mau meledak karena gatal. Dan sekarang dia berada di Pondok Apollo untuk menunggu disembuhkan. Pondok Apollo itu seperti Rumah Sakit dan Leo mendapat nomor antrian 87. Sekarang antrian berada di nomor 39. Leo tidak perlu pintar matematika untuk mengetahui itu akan memakan waktu yang sangat lama, yah walaupun sebagai Putra Hephaestus dia sangat jago dalam hal matematika.

Setelah menunggu beberapa jam, tibalah saatnya dia masuk ke ruangan dokter perkemahan (sangat aneh saat diucapkan). Dan disitulah duduk Brandon Jameson, konselor kepala Apollo di belakang meja dokter dengan tangan terlipat sambil tersenyum menjijikkan.

"Ah Leo, masuklah. Mari kita lihat ada apa ini..." ucap Brandon sambil memegangi muka Leo dan memencet - mencetnya.

"Aha aku bisa lihat bahwa kau alergi terhadap apa ini? Ah telur benarkan?" ucap Brandon sambil mengusap - ngusap perut Leo.

"Brandon cepatlah, kau bisa menyembuhkan aku atau tidak?" tanya Leo.

"Tentu." ucap Brandon sambil berdiri dan membongkar kotak putih yang ada di dinding belakang tempat dia duduk tadi. Dia mencari kira - kira 5 menit lalu mengeluarkan sebotol kecil cairan berwarna bening dan memberikannya kepada Leo.

"Nah, minum ramuan itu 3 kali sehari. Kau hanya perlu meminumnya dua hari saja, itu pasti sudah cukup." ucap Brandon puas.

"Yah ok, makasih ya." ucap Leo.

****

Setelah minum obat yang diberikan oleh Brandon, Leo merasa baikkan. Dia segera berjalan ke tempat Calypso berada. Gadis itu sedang termenung di bukit yang menghadap ke Rumah Besar.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Leo saat dia menghampiri Calypso.

"Leo?" jawab Calypso sambil terlonjak kaget.

"Yah sori mengagetkan." jawab Leo dengan merasa bersalah. Hari ini Calypso memakai kaus jingga perkemahan yang dimasukkan ke dalam celana pendek berwarna biru dongker. Dia membuat sepatunya sendiri, semacam boots.

"Tidak apa kok. Aku sedang memperhatikan gadis yang di sebelah sana." ucap Calypso sambil menunjuk ke arah Abrielle yang sedang berlatih pedang dengan salah satu anak Ares. Abrielle memainkan pedang, walaupun biasanya dia memakai trisula Poseidon versi mini, yang sama sekali tidak meminimalisasi tingkat berbahaya senjata itu. Abrielle menyayat tepat di depan helm tempur yang dikenakan anak Ares tersebut, anak Ares tersebut mengelak dan mundur sedikit sehingga sayatan Abrielle hanya meleset 2cm. Abrielle langsung berputar melalu punggung anak Ares tersebut dan membenturkan gagang pedangnya ke kepala anak Ares tersebut. Lawannya jatuh seketika dan pedang yang terjatuh dari tangannya ditendang oleh Abrielle. Abrielle berdiri menjulang di atas anak Ares tersebut dengan pedang mengarah ke leher orang itu. Lalu mereka berdua tertawa dan Abrielle membantu anak Ares tersebut bangun. Anak Ares itu membuka helm nya, dan oh ternyata Gilbert.

"Eh memang ada apa dengannya?" tanya Leo dalam situasi yang sangat tidak nyaman. Leo naksir berat pada Abrielle karena dia beranggapan bahwa tidak akan ada cara untuk mendapatkan Calypso. Leo pikir dia sudah mencintai Abrielle, tapi ternyata Leo salah. Dia hanya naksir padanya. Leo tetap mencintai Calypso seorang.

"Dia terlihat seperti dewi dan auranya sangat kuat." Oke bagi kalian yang belum tahu, Calypso adalah anak Titan Atlas. Iya, Atlas yang itu.

"Oh aku tidak tahu soal itu." ucap Leo jujur, memang sedari dulu, Leo agak bingung, mengapa Abrielle memiliki Ichor, darah kaum abadi. Abrielle memang sangat cantik, sangat kuat, akan tetapi Abrielle tidak terlihat seperti seseorang yang tidak akan bertambah tua. Normal - normal saja buat Leo.

Mereka berdua berdiam diri disana. Hari sudah sore, Leo bisa melihat matahari yang terbenam di Selat Long Island di sebelah timur mereka, yang akan digantikan oleh bulan. Leo mengajak Calypso turun dari bukit dan berjalan - jalan di lingkungan pondok - pondok saja. Mereka berjalan dalam diam. Saat sampai di Pondok 17, yakni Pondok Hebe, terompet kerang berbunyi menandakan akan diadakannya makan malam. Anak - anak mulai tumpah ruah dari masing - masing Pondok dan berjalan bersama - sama ke paviliun makan. James, Putra Hermes berlari melintasi Leo sambil dikejar - kejar oleh Jennifer, Putri Demeter. Saudara - saudara Perkemahan Blasteran juga datang malam ini, yaitu Perkemahan Jupiter yang adalah perkemahan Romawi.

Malam ini sehabis makan malam, kegiatan api unggun akan ditiadakan karena akan diadakan duel antar Perkemahan Blasteran dengan Perkahan Jupiter. Kalau Leo sampai dapat giliran melawan Jason Grace, putra Zeus arau Jupiter karena dia orang Romawi, dia bakal mampus. Jason adalah sahabat Leo, yang adalah pacar Piper, Putri Aphrodite. Leo pernah melihat cowok itu bertarung dan dia tidak ingin melawannya dalam adu pedang yang sama sekali tidak memiliki kemampuan menggunakan pedang. Reyna Ramirez Arellano, Praetor Romawi, juga tidak bisa diremehkan. Dia mampu berangkat dari San Francisco ke Yunani hanya dengan menggunakan seekor pegasus dan sebilah tombak.

Perkemahan Jupiter juga harus waspada terhadap Percy Jackson. Wah, kalo cowok yang satu itu, kalau bertarung, Leo tidak mau lihat. Percy kalau bertarung seperti orang kesetanan. Jangan harap musuh bisa menyentuh kulitnya. Mereka juga harus waspada terhadap Abrielle Hiddleston. Gadis yang satu ini dapat mengalahkan satu drakon sendirian dalam 5 menit. Jangan tanyakan padaku bagaimana caranya. Dia juga dapat mempertahankan Perkemahan yang dibangun olehnya sendiri di Yunani Selatan, yang omong - omong merupakan sarang monster - monster yang terdapat dalam Mitologi Yunani.

Saat sampai di paviliun makan, Leo bergabung dengan meja Hephaestus sedangkan Calypso bergabung dengan Pak Chiron dan Pak D di meja dekat perapian. Leo memikirkan steak sapi lembut dengan saus barbeque diatasnya disertai kentang tumbuk. Makanan tersebut muncul begitu saja di piringnya dan dia langsung makan. Dia melihat ke sekeliling, dia melihat bahwa sebuah meja yang panjang sekali disiapkan di pojok kanan ruangan yang ditempati orang - orang Romawi. Abrielle menempati meja Poseidon bersama kakaknya, Percy Jackson. Poseidon bersaudara itu adalah yang terkuat di Perkemahan. Mereka mengobrol dengan serius sampai Leo tergoda untuk menguping, tapi Leo mengurungkan niatnya. Setelah semua pekemah, baik Yunani maupun Romawi, Chiron menyuruh mereka berkumpul di amphitheater.

"Selamat datang Perkemahan Jupiter ke Perkemahan Blasteran. Terima kasih kalian rela mengunjungi kami di New York dari San Francisco. Kita semua tahu bahwa malam ini akan diadakan pertandingan persahabatan yaitu Duel Pedang. Masing - masing pekemah dari Perkemahan Jupiter akan dipasangkan dengan seorang pekemah dari Perkemahan Blasteran. Apakah bisa dimulai?"

Terdengar debar dan deru para pekemah yang menggetokkan pedang - pedang mereka di perisai yang mereka pegang.

"Mari kita lihat pasangan pertama yang akan berduel malam ini dan bersiaplah para pekemah, sportivitas."

Duel maut pun dimulai.

Battle Of The SeaWhere stories live. Discover now