XV. Percy

2.9K 206 3
                                    

Setelah semua selesai bersiap – bersiap, mereka berangkat. Cukup aneh bahwa Argus, kepala keamanan perkemahan mengedipkan mata yang terdapat di seluruh tubuhnya saat mengantar mereka ke tengah – tengah kota New York.

Untung saja ada selubung magis yang disebut kabut yang membuat manusia fana melihat hal – hal yang tidak biasa menjadi hal yang lumrah bagi sebagian dari mereka. Perkemahan hanya bisa memberikan bantuan sampai disini saja, selanjutnya mereka harus mencari cara untuk sampai di Los Angeles.

“Ada yang punya ide bagaimana kita bisa sampai di Los Angeles dengan selamat?” tanya Annabeth.

“Bagaimana kalau kita terbang? Naik pesawat?” jawab Leo.

“Tidak! Tidak akan!” jawab Percy dan Abrielle serempak.

“Ya, terbang merupakan ide buruk. Sebaiknya kita naik kereta atau naik bus atau mungkin Abrielle bisa memakai charmspeak nya untuk meminjam mobil dari salah satu pengendara?”

“Kemampuan charmspeak ku bukan untuk meminjam mobil Jake.”

“Naik kereta kalau begitu. Tenggat waktu kita menipis.”

Sepertinya tidak ada yang keberatan jadi mereka memutuskan untuk naik kereta menuju Los Angeles. Mereka menuju stasiun terdekat untuk membeli tiket kereta. Sejauh ini mereka belum menemukan satu pun monster utusan Oceanus untuk menghalau mereka yang menurut Percy cukup aneh.

Sebenarnya Percy tidak tahu apa keinginan Oceanus menculik Ayahnya. Menurut Percy tidak mungkin Oceanus hanya mau merebut takhta Poseidon dan memerintah lautan lagi karena Oceanus akan kalah oleh dewa dewi Olympia lainnya jika mereka tahu Oceanus menggantikan Poseidon. Percy curiga jika ada maksud lain yang disembunyikan oleh Oceanus. Percy merasa bahwa sebenarnya Oceanus hanya diperintah oleh seseorang yang lebih kuat.

Tapi siapa? Kronos? Tidak, dia masih butuh berjuta – juta millennium lagi untuk kembali. Gaea? Tidak mungkin. Mereka baru saja melenakan sang Ibu Bumi untuk kembali tidur. Siapa yang tersisa? Ouranos? Sepertinya sang Langit tidak akan ikut campur dalam hal ini. Percy tertegun. Hanya ada 1 kemungkinan yang masuk akal bagi Percy.

“Kita akan berangkat 10 menit lagi. Jadi mari kita tunggu saja.” ajak Annabeth.

Mereka semua bergegas ke ruang tunggu. Percy masih memikirkan satu makhluk yang mungkin adalah dalang dibalik semua ini. Tapi itu hampir tidak mungkin. Bagaimana mereka akan mengalahkannya? Mereka hampir tidak bisa membuat sang Ibu Bumi tertidur kembali.

“Kau tak apa kak?” tanya Abrielle.

“Ah aku tidak ehm tidak apa – apa.”

“Kau tahu tidak? Kau itu pembohong yang sangat buruk.”

“Akan ku ceritakan nanti. Tidak disini. Tapi ini hanya perkiraan ku saja. Jadi jika tidak masuk akal bagimu, jangan salahkan aku ya?”

Adiknya mengangguk.

“Bagaimana bisa aku menyalahkan penyelamat Olympus?” goda Abrielle.

Percy tersenyum.

“Nah itu kereta kita, mari berangkat!” tukas Annabeth.

Battle Of The SeaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin