XXXII. Percy

2K 178 0
                                    

Di depan Percy terdapat palang besar bertuliskan Mid Atlantic Ridge.

"Jake! Stop!" teriak Percy.

"Kenapa? Ada apa?" tanya Sierra sambil menghampiri Percy. "Oh wow kau tidak perlu menjawab." sambung Sierra.

Jake pun menghampiri mereka berdua di geladak dan terkagum -kagum sendiri. Banyak kapal turis yang berlayar disini. Ada dari mereka yang melambai - lambai ke arah Percy. Percy tidak menghiraukan mereka, Percy masih merasakan ada yang tidak beres dengan laut ini. Sangat tidak beres. Rasanya laut ini sudah dicemari.

Sepanjang mata memandang hanya ada laut biru muda kehijau -hijauan dengan ikan - ikan yang berenang di dalamnya. Bahkan ada hiu tutul yang mondar - mandir di depan kapal.

Hai Pak Ikan! sapa Percy.

Hai ehm ada yang bisa ku bantu? balas si hiu tutul.

Kau tahu dimana letaknya hmm Poseidon? Begini nih Dia itu Ayahku dan-

Bahkan sebelum Percy selesai mengucapkan kalimatnya, hiu itu berenang menjauh. Ada - ada saja. Tiba - tiba Percy merasa ada sesuatu yang besar datang dari dasar laut. Dan serentak dengan pemikiran itu dia terpental ke langit karena kapalnya baru saja meledak.

Percy hanya bisa berpikir Wah cara yang konyol untuk mati.

Lalu saat tubuhnya hampir menubruk puing - puing kapal sesuatu menyambar tubuhnya dan saat itulah dia bisa melihat makhluk itu dengan jelas.

Makhluk itu seperti gurita raksasa dengan warna merah kental dan mata hitam legam sebesar mobil. Tubuhnya lebih besar daripada kapal Percy, jauh lebih besar. Tentakel - tentakelnya banyak sekali. Satu dua tiga Percy kehilangan hitungan. Para turis berteriak - teriak dan berlayar menjauh. Juga ada turis yang sepertinya sangat bodoh, malah terjun ke laut. Seharusnya kabut menutupi monster ini, tetapi mungkin apapun yang dilihat oleh turis - turis tersebut juga menakutkan.

Percy bisa melihat sekelebat bayang Sierra di samping kirinya, meronta - ronta sekuat tenaga dan menjerit - jerit dengan khidmat. Percy tidak menemukan Jake.

"Sierra!!!" panggil Percy.

Sia - sia saja karena raungan monster itu jauh lebih keras daripada yang Percy bayangkan. Percy ingin meraih Riptide dari sakunya tapi kedua tangannya terjepit erat di samping tubuhnya. Lalu dengan satu hentakan keras, si gurita melemparkan Percy ke laut. Percy seperti biasa bisa bernafas dengan normal hanya saja si gurita membuang tinta hitam kelamnya dan seketika Percy pingsan sambil mengapung di dalam laut.

Saat dia bangun, dia berada di balik jeruji yang sama persis dalam mimpinya bertemu Poseidon waktu itu. Tetapi rantai - rantai yang sebelumnya digunakan untuk merantai Poseidon sudah lepas. Saat Percy hendak berenang ke arah rantai itu, terdengarlah suara yang sangat familiar, sehingga Percy ingin menangis. Suara itu berteriak kesakitan sehingga seluruh bulu kuduk Percy berdiri. Wajah Percy merah padam di selimuti amarah.

Itu adalah suara ibunya. Ibunya berteriak minta tolong pada Percy. Dada Percy sampai sesak memikirkan apa yang terjadi. Percy tahu mungkin itu hanya ilusi, tetapi suara itu begitu jelas, begitu nyata. Percy ingin mendobrak jeruji itu. Saat dia membuka mulut untuk berbicara dia tersedak lalu matanya mengeluarkan darah kemudian semuanya menjadi gelap.

Thanks for the votes i appreciate it so much and i just cant thank you enough. I'm not going to update this week bc mid exam so yeah.. Much love xx

Battle Of The SeaWhere stories live. Discover now