11

19.2K 1.5K 12
                                    

Seminggu ini bagaikan bayangan kabur bagi Lexus, kegiatan yang dilakukannya selalu sama walaupun dengan sedikit selingan yang menghibur tapi selingan itu tetap tidak bisa membuat kelelahan tubuhnya menguap.

Pagi hari, Lexus harus mengerjakan pekerjaannya di peternakan pamannya hingga siang, lalu mengajari Edward yang pada akhirnya sangat antusias untuk bisa membaca hanya karena Lexus memberinya sedikit umpan padanya tiga hari yang lalu saat Edward berada di pinggir padang rumput untuk memperhatikan kuda coklatnya merumput. Lexus mendekatinya, duduk di sebelahnya dan menyenggol lengannya pelan lalu menunjuk ke arah Buck--nama kuda Edward, "Bagaimana kabar Buck, aku dengar kemarin dia mengalami diare?" Tanya Lexus membuat Edward mengangguk samar.

"Sepertinya dia sudah baik-baik saja, Ayah sudah memanggil dokter untuknya saat Kau dan Letty ke kerajaan," jawab Edward sedikit tidak bersemangat membuat Lexus mengerutkan kening saat menyadari nada kesal di suara Edward.

Lexus kembali menyenggol lengan Edward pelan, "hey... ada apa? Kau bertengkar lagi dengan Letty?"

Edward hanya mengangkat bahu acuh dan tidak menjawab membuat Lexus akhirnya menggelitik pinggang Edward yang membuat mereka akhirnya bergelung di rumput dan tertawa terbahak-bahak karna Edward membalas gelitikan Lexus dengan gelitikan yang diketahui oleh Edward adalah kelemahan Lexus juga. Mereka terengah keras dan hanya menatap langit cerah siang itu, Lexus mengangkat tangannya untuk melindungi matanya dari sinar matahari yang menyilaukan menembus dedaunan diatas mereka. Bau rumput basah dan pohon-pohon di hutan adalah bau yang sangat disukai Lexus karena memang inilah dunianya.

"Aku hanya merasa kesepian. Kau dan Letty punya kegiatan lain tanpa melibatkan aku, lalu ayah dan ibu sangat sibuk dengan peternakan. Aku benar-benar tidak punya teman," jawab Edward akhirnya membuat Lexus menurunkan tangannya saat berpaling melihat ke arah anak tiga belas tahun disebelahnya dan baru menyadari memang akhir-akhir ini Lexus bahkan sama sekali tidak menyapa Edward saat melihat anak itu duduk di bawah pohon sendirian karna Lexus terlalu banyak pikiran sehingga tidak sempat memikirkan perasaan anak kecil itu yang biasanya selalu menghabiskan waktu bersamanya saat belajar menunggang kuda serta merawat Buck.

Lexus terlalu memikirkan cara untuk mendapatkan uang demi menebus Audrey tanpa peduli pada orang-orang disekitarnya yang mungkin saja tanpa sengaja dibuatnya jengkel atau sedih, Lexus jadi bertanya-tanya, bagaimana perasaan ayah atau ibunya sekarang melihat sikapnya.

"Hey, Kau tau kami semua bukan berniat untuk membuatmu merasa kesepian dan aku minta maaf jika Kau juga merasa aku seperti itu. Aku hanya sedikit sibuk tapi tidak benar-benar sibuk seperti yang Kau pikirkan hingga aku tidak punya waktu untuk menunggang kuda bersamamu, kapan jadwal kita menunggang kuda ke air terjun lagi? Lain kali aku akan mengajak Letty dan Nick," bujuk Lexus membuat Edward memaksakan senyumnya dan mengangkat bahu lemah.

"Tidak perlu, aku tau Kau hanya berusaha menghiburku. Kau sangat sibuk hingga tidak sempat untuk menyapaku tapi aku baik-baik saja, setidaknya masih ada Buck, dan aku harap dia selalu sehat."

Lexus duduk dan beringsut kebelakang hingga bisa bersandar ke batang pohon besar itu lalu mendesah berat, "Kau sudah besar sekarang, aku sudah tidak bisa membohongimu lagi. Ya, aku memang sangat sibuk akhir-akhir ini dan tidak sempat untuk menyapa atau mengobrol denganmu bahkan dengan Letty sekalipun," jelas Lexus membuat Edward duduk dan menatap Lexus dengen kerutan dalam dikeningnya.

"Tapi Kau ke Paxton dengannya."

Lexus mengangguk, "hanya untuk mengantarkannya belajar, jika Kau jeli maka Kau akan menyadari bahwa Letty pulang dengan kereta kuda Paxton."

Edward mengangguk, "ya, memang," jawabnya sedikit merenung.

"Dan percayakah Kau, jika Kau tidak mengatakan ini maka aku tidak akan sadar bahwa aku sudah banyak mengacuhkan keluargaku? Kau salah satunya, Kau akan selalu menjadi adik laki-laki favoritku sesibuk apapun aku nanti," dengan menepuk pundak kecil Edward membuat anak itu tersenyum tipis dan rona merah merambati lehernya sepertinya karna malu.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Kde žijí příběhy. Začni objevovat