23

14.9K 1.2K 36
                                    

Lexus meneguk minumannya sebelum mengibaskan tangan kearah Audrey dan menyeka bibirnya saat Audrey akan membereskan peralatan makan mereka.

"Letakkan saja didekat pintu, aku akan membawanya pulang dan mencucinya dirumah. Aku harus pergi, tidurlah."

Audrey turun dari ranjang saat Lexus beranjak untuk mengganti kemejanya dengan kemeja biru pudar milik kakek Josephnya.

Audrey menelan ludah dan merasakan wajahnya memanas saat menatap otot pundak dan lengan Lexus beriak saat memasukkan lengannya ke lubang tangan kemeja sebelum mengalihkan tatapannya pada wajah Lexus saat Lexus berdehem dan tersenyum geli.

"Menemukan apa yang kau sukai?" Goda Lexus membuat Audrey semakin memerah dan mengalihkan padangannya.

Audrey menelan ludahnya, "jam berapa kau akan kembali?" Tanya Audrey tanpa mengalihkan tatapannya dari arah jendela.

Lexus beranjak untuk mengambil stetsonya dengan kemeja yang sudah seluruhnya terkancing kecuali dua kancing dari atas.

"Entahlah, lagi pula kau tidak punya jam untuk kau hitung setiap detiknya. Jadi tidurlah," perintah Lexus sebelum langkahnya terhenti saat merasakan cengkeraman lembut di lengannya.

Mata coklat besar Audrey menatap matanya dan sejenak menyedotnya untuk menenggelamkan Lexus seolah waktu berhenti begitu saja disana.

"Berhati-hatilah," bisik Audrey.

Lexus menatap bibir lembut Audrey, berbalik dan menarik Audrey kedalam dekapannya sebelum mencium bibir manis itu seolah tidak akan ada lagi hari esok.

Audrey luruh dalam pelukannya dan menyusupkan jemarinya dirambut Lexus dan membuat stetsonnya terjatuh ke lantai. Jemari itu mengirimkan gelenyar kenikmatan dalam tubuh Lexus saat Lexus memperdalam ciumannya, menjelajah dan mengambil serta mengklaim mulut Audrey dengan mulutnya.

Lexus menggeram dileher Audrey saat tanpa sadar tubuh besarnya sudah menindih Audrey di atas ranjang.

"Kau benar-benar harus dihindari, Sweetheart, atau kita akan menyesal selamanya," bisik Lexus mengangkat wajahnya dari leher selembut satin Audrey yang mendapat beberapa tanda merah akibat kecupannya.

Audrey terengah dan sama sulitnya untuk bernapas seperti Lexus saat meletakkan jemarinya di lengan Lexus, "aku ... aku tidak akan menyesal," jawab Audrey diantara engahannya dan membuat Lexus kembali menunduk untuk mencium bibir lembut Audrey dengan keras dan cepat.

"Anggap saja aku yang akan menyesal," bisik Lexus sebelum turun dari ranjang, membungkuk untuk mengambil stetsonnya kemudian keluar dari kamar tanpa menoleh lagi pada Audrey seolah tidak ada apapun yang terjadi diantara mereka baru saja.

Lexus memejamkan matanya sejenak setelah sampai di luar rumah bordil dan membiarkan angin malam menerpa kemejanya. Bayangan bagaimana tubuh Audrey luruh dalam pelukannya kembali berkelebat dalam ingatannya, Audrey sangat manis saat menusupkan jemarinya di rambut Lexus dan bagaimana jemari itu memberikan dampak yang sangat besar pada tubuhnya padahal Audrey hanya menjambak rambutnya dan bukan mengusap tubuhnya.

Lexus tidak berencana untuk membuat Audrey menginginkan setiap sentuhan Lexus tapi kini Lexus lah yang seolah tidak bisa berhenti untuk menyentuh Audrey. Menginginkan Audrey.

Lexus menyumpah pelan, memegang bibirnya yang berdenyut seperti adik kecilnya yang menyesaki celananya sebelum beranjak kebelakang rumah bordil untuk mengambil Slayer.

Tidak ada waktu untuk bersenang-senang. Kembali pada kenyataan, Lexus. Jika kau menyentuh Audrey lebih dari pada yang tadi kau lakukan maka kau akan terikat selamanya. Audrey sama halnya dengan pernikahan dan anak-anak, sesuatu yang tidak akan pernah kau butuhkan sampai kapanpun. Ingatnya pada diri sendiri sebelum memacu Slayer ke arah perbatasan karena Lexus punya janji untuk belajar berjudi demi mendapatkan uang.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now