47

15.9K 1.4K 43
                                    

Audrey sangat merindukan Little Cruz, rindu pada segala yang ada disana, bahkan pada bau rumput basah saat pagi hari. Juga sangat meridukan Lexus. Apa yang sedang laki-laki itu lakukan pagi ini?

Tanpa Audrey sadari, Audrey sudah berada di London selama dua minggu. Mempelajari apapun sebagai wanita terhormat secara langsung saat dipesta-pesta, bahkan Audrey baru tahu bahwa setiap gerakan kipas bisa berarti sesuatu, atau kedipan saat berbicara dengan lawan jenis yang membuat Audrey menghindari membawa kipas sebagai aksesoris juga berusaha tidak berkedip karena tidak mau membuat seorang pria salah paham, yang terbukti sulit karena selalu membuat mata Audrey berkaca-kaca.

Banyak sekali peraturan. Audrey tidak boleh tergelak, dan hanya boleh tersenyum kecil. Audrey tidak boleh mendengus, Audrey tidak boleh pergi kemanapun tanpa Hellen sebagai pendampingnya untuk menghindari skandal, bahkan Audrey tidak boleh melepas sarung tangannya diluar rumah karena itu sama artinya seperti Audrey membuka bajunya di depan umum, tapi yang Audrey sering terheran-heran, mereka menghebohkan sarung tangan yang dilepas didepan umum tapi menjadikan gaun berkerah rendah untuk pakaian mereka, sampai pernah suatu ketika Audrey bertemu dengan salah satu Countess yang mengenakan gaun berkerah sangat rendah yang Audrey yakini akan menumpahkan buah dadanya kelantai jika saja sang Countess menunduk sedikit dari tempatnya duduk di teater.

Semua kebiasaan ini membuat Audrey tidak nyaman, semua hal baru ini, bukanlah Audrey dan membuat Audrey sangat merindukan keluarganya di Little Cruz. Ya, keluarganya karena sekarang Audrey adalah Audrey Cruz. Milik Lexus Cruz.

"Audrey, hei ... kau mendengarku?" Panggil Perker yang berkuda disampingnya membuat Audrey tersentak dari lamunan.

"Oh maafkan aku, Parker. Aku melamun."

Parker mendekat, "apa kau sakit?"

Audrey mengangguk samar sebelum mengerjapkan matanya saat melihat seseorang berkuda kearahnya dengan setelah rapi, berkuda disamping seorang wanita berambut pirang gelap. Laki-laki itu Lexus. Lalu membuat Audrey memejamkan matanya, bukan hanya sekali Audrey mengalami halusinasi telah melihat Lexus dijalan, mungkin karena Audrey sangat merindukan Lexus.

Audrey tersentak dan membuka matanya saat merasakan sebuah tangan kapalan memegang lengannya yang Audrey tahu bukan Parker karena tangan Parker bahkan selembut pantat bayi, dan mengaku sering bekerja disekitar kuda, hingga membuat Audrey ingin tertawa terbahak-bahak.

"Kau baik-baik saja, Sepupuku Tersayang?" Tanya Lexus dengan senyum geli diwajahnya.

Audrey mengerjap beberapa kali dan melupakan keberadaan orang lain di taman itu saat menatap mata biru cerah yang kini berkilat jahil menatapnya.

"Lexus? Itu sungguh kau?" Tanya Audrey masih tidak percaya membuat Lexus memutar kuda tunggangannya sehingga sejajar dengan kuda Audrey.

"Kau terdengar kecewa melihatku," sindir Lexus membuat Audrey tersenyum sangat lebar.

"Tidak, sungguh," lalu memelankan nada bicaranya saat sadar Parker dan gadis yang tadi bersama Lexus menatap padanya, "aku sangat senang kau datang kemari, Sepupu," jawab Audrey bersikap anggun.

"Ya, Well, kenalkan ini sepupuku, Audrey. Dan Audrey, kenalkan ini puteri Duchess of Griton, Eleanna," kata Lexus memperkenalkan mereka. Audrey dan Eleanna berjabatan tangan dan saling melemparkan senyum.

"Kenalkan ini temanku, Parker. Dan Parker, ini sepupuku, Lexus," kenal Audrey pada para pria yang membuat Lexus menatap Parker dari atas hingga bawah seolah menilai, membuat Audrey menahan senyumnya namun membuat Parker merasa terintimidasi.

"Aku ... aku sedang bercerita pada Audrey bahwa aku pernah bertemu dengan kuda liar," kata Parker pada Lexus berusaha membuat Lexus terkesan namun Audrey justru hampir saja tertawa karena itu adalah langkah yang salah, Lexus jelas benar-benar berpengalaman soal kuda liar dari pada Parker yang jago membual.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें