32

16.7K 1.4K 45
                                    

Itu cast nya Lexus ya, namanya Ole Sorensen.

***

Lexus memakai stetsonnya dengan tidak nyaman. Entah kenapa stetson itu menguarkan bau Audrey. Lexus menemukannya diatas bantalnya pagi ini saat Lexus membawa alas tidurnya kembali ke kamar, sepertinya Audrey sengaja meletakkannya disana agar Lexus bisa menemukannya.

Baguslah, wanita itu cukup pandai dengan tidak mencoba untuk mengembalikannya secara langsung dan memaksakan keberuntungannya dengan mengajakku berbicara, Dengus Lexus dalam hati saat beranjak kearah gudang untuk mencari ibunya.

Lexus tertegun saat ternyata digudang itu tidak ada siapapun selain Audrey. Nenek, bibi Joanna dan ibunya tidak terlihat dimanapun.

Audrey terlihat mondar-mandir disana, mengintip ke arah panci, mengelap meja, dan sesekali menyeka keringatnya.

"Dimana ibuku?" Tanya Lexus membuat Audrey tersentak kaget dan berbalik kearah pintu.

Audrey meremas tangannya dengan tidak nyaman, "ke kota dengan Nyonya Joanna dan Nyonya Hellen. Apakah ada yang kau butuhkan?" Tanya Audrey ragu.

Lexus menggeleng, "tidak," jawabnya singkat.

"Tunggu ... Lexus," panggil Audrey saat Lexus hampir berbalik dan pergi.

Lexus menatap kembali dengan berat hati pada wajah cantik Audrey yang entah kenapa akhir-akhir ini sangat ingin dihindarinya untuk ditatap. Wajah itu masih secantik yang dulu, mata coklat itu masih seindah yang dulu, dan bibir itu masih terlihat semanis yang dulu, tapi setiap kali Lexus menatapnya sekarang, selalu ada ingatan tentang luka itu terbayang dimatanya dan membuat Lexus tidak tahan.

Audrey menelan dengan susah payah lalu menunjuk kearah perut Lexus, "Nyonya Cecillia memintaku untuk ... untuk membantumu memberi obat dan mengganti bebatan lukamu."

Lexus mengusap perutnya dari luar kemejanya sebelum mengangguk pelan, berniat untuk menguji kecekatan gadis itu. Mungkin gadis itu sangat cekatan saat mengobati luka di lengan atau pipinya saat terkena pedang saat latihan di Paxton, tapi Lexus tidak yakin dengan luka di perutnya.

Audrey menarik salah satu kursi sebagai undangan agar Lexus mau duduk di sana, tapi Lexus tidak mau diperintah dan tidak mau menuruti perintah gadis itu.

Lexus beranjak untuk merebahkan tubuhnya di kursi panjang, menggunakan lengannya sebagai bantal, dan menumpukan pergelangan kakinya dengan santai pada kursi yang ditarik Audrey.

Audrey ragu sejenak sebelum beranjak mengambil obat yang tadi sudah di tunjukkan oleh Cecillia dan bagaimana cara memakaikannya pada luka Lexus, lalu menatanya di kursi disamping kaki Lexus yang bersepatu bot.

"Kemejamu."

"Bukakan," perintah Lexus santai.

Audrey menatap Lexus, lalu dengan ragu mendekat untuk menunduk di atas tubuh Lexus, membuka kancing kemeja Lexus dengan tangannya yang gemetar dan terlalu fokus pada kancing-kamcing itu sehingga tidak menyadari mata biru Lexus menatap setiap detail wajah cantik dan halus Audrey, pada rambut tembaganya yang terkepang cantik, juga pada leher lembut Audrey.

Audrey menegakkan tubuhnya dan menyeka keringat yang muncul di dahinya, membuat Lexus tertawa sinis.

"Kau hanya membuka kancing kemejaku tapi sudah berkeringat seperti seolah kau berhasil menundukkan kuda liar," sinis Lexus namun segera tertegun saat mata coklat besar itu mengunci matanya.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang