34

15.1K 1.3K 31
                                    

Lexus menegak air putih dalam gelasnya sebelum bersandar dengan lemah mendengarkan tawa hangat dari keluarganya saat Brandon bercerita soal apapun. Brandon memang orang yang menyenangkan, bahkan beberapa kali Brandon selalu memberikan perhatian pada Audrey dengan menanyakan apapun tentang gadis itu dan memberi pujian saat Audrey tahu apa yang dimaksud oleh Brandon dalam ceritanya, yang membuat wajah Audrey memerah karena malu juga antusias. Gadis itu merasa diharga karena merasa di ikut sertakan oleh Brandon dalam percakapannya dengan keluarga Lexus.

Semua orang di meja makan itu juga mendengarkan dengan seksama sebelum ikut tergelak saat semua cerita itu berakhir dengan kelucuan yang Lexus yakini memang terjadi, karena Brandon memang sangat blak-blakan dan membuat segala sesuatu jadi terdengar lucu. Bahkan Letticia yang lebih suka menjadi pusat perhatian kini ikut mendengarkan cerita Brandon dan terbahak-bahak.

Lexus harus beberapa kali ikut tersenyum saat ibu atau pamannya melihat ke arahnya tanpa sengaja walaupun Lexus sebenarnya tidak ingin tersenyum.

Lexus sangat lelah, entah lelah karena apa, yang jelas bukan akibat dari bekerja karena Lexus belum benar-benar kembali bekerja mengingat keadaan luka diperutnya belum sepenuhnya kering dan Doc Jackson Junior belum memperbolehkannya bekerja terlalu berat jika tidak ingin lukanya kembali terbuka. Lexus memang tidak terlalu peduli pada luka itu, walaupun masih sakit tapi Lexus bisa kembali naik keatas Slayer, hanya saja jika kau tinggal bersama orang tuamu biasanya akan banyak sekali larangan yang kau dapatkan walaupun kau tahu semua itu terlalu berlebihan.

Lexus tersentak kembali pada kenyataan saat mendengar suara ketukan di meja dan semua mata menatap padanya.

"Apa?" Tanya Lexus menyadari Brandon sedang berbicara padanya beberapa saat yang lalu tapi Lexus terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

Brandon tersenyum geli, "lupakan, bayi besar. Kau benar-benar tidak asik," sindir Brandon membuat Lexus mengendik tak acuh.

"Aku mengantuk, bolehkah makan malam ini dibubarkan? Aku ingin kembali ke gudangku yang tenang dan nyaman," tanya Lexus menatap pada ayah dan pamannya.

Dante mengangguk, "oke, selamat malam, Nak."

"Selamat malam, Yah," balas Lexus membuat Brandon tersedak dan terbatuk-batuk saat Lexus berdiri dari duduknya.

Lexus tersenyum geli saat Brandon menganga melihat bergantian pada Dante kemudian Lexus.

"Jadi kau adalah anak ... tidak mungkin."

Lexus mengendik kembali dan beranjak masuk kedalam kamarnya untuk mengambil bantal dan alas tidurnya untuk membawanya ke gudang.

Lexus tertawa pelan saat menggelar alas tidurnya dan merebahkan badannya untuk kembali mengingat bagaimana ekspresi terkejut Brandon saat tahu bahwa Lexus adalah anak Dante karena Brandon pikir Lexus hanya pekerja peternakan yang di istimewakan karena Lexus adalah pekerja paling muda dipeternakan itu. Lexus tahu bahwa besok temannya itu akan menyumpah serapah saat Lexus kembali ke Paxton untuk latihan karena merasa dibohongi selama ini.

Lexus tidak pernah berbohong pada Brandon, itu semua hanya karena Brandon berpikir Lexus adalah apa yang dipikirkannya, dan tidak pernah bertanya siapa Lexus sebenarnya walaupun Lexus sejujurnya tidak terlalu senang saat ada orang yang tahu hubungannya dengan Dante. Bukan karena Lexus tidak bangga memiliki ayah sehebat Dante, tapi karena Lexus terganggu pada gelar yang tiba-tiba di perolehnya karena menjadi anak Dante. Lexus tidak mau menyombongkan apa yang dimilikinya tanpa kerja keras, Lexus lebih suka menyombongkan topi stetson favoritnya yang dibelinya dari hasil keringatnya sendiri dari pada mahkota dan gelar yang tiba-tiba dimilikinya sebagai pangeran di Paxton.

Lexus menutup matanya dengan lengannya sebelum mendesah lelah saat bayangan wajah Audrey menghantuinya. Hantu yang cantik dan lembut.

Lexus sangat menyukai bagaimana rasa bibir dan mulut Audrey tadi siang saat Lexus menciumnya dan membuat tubuh lembut Audrey luruh dalam pelukannya dengan kepasrahan yang manis, bagaimana Audrey membuatnya kehilangan kewarasannya dan menuntut lebih dari pada sekedar ciuman singkat, bagaimana gadis itu berpegangan erat pada lengannya seolah gadis itu membutuhkan sesuatu untuk tetap utuh saat rasa mulut Audrey bahkan membuat kewarasan Lexus berhamburan.

Lexus ingin menjauh dari gadis itu tapi Lexus seolah semakin tertarik ke arah Audrey tanpa bisa mengelak. Lexus kembali merasa terjebak saat Audrey membuka matanya dan menatapnya dengan mata coklat besar yang bisa mengungkapkan bagaimana gadis itu sangat menginginkannya. Lexus juga sangat menginginkan Audrey, tapi hanya jika gadis itu mau membuang jauh-jauh soal pernikahan dan tetek pengeknya dari pikiran gadis itu.

Lexus kembali duduk dari rebahnya saat rasa kantuk bahkan mengkhianatinya. Lexus merasa seolah terombang-ambing dengan berada didekat Audrey.

Hanya Tuhan yang tahu bagaimana inginnya Lexus menjauh dari gadis itu tapi Lexus tanpa sadar semakin mendekati gadis itu dengan memberikan alasan-alasan tidak masuk akal untuk membenarkan tindakannya membiarkan dirinya sendiri hanya berdua saja dengan Audrey di gudang. Lexus bisa kembali nanti setelah ibunya pulang dari kota, tapi Lexus justru mencari alasan untuk mengatakan pada dirinya sendiri bahwa Lexua hanya ingin melihat kecekatan gadis itu dalam merawat lukanya, dan kini keputusan itu sangat disesalinya karena ciuman tadi siang membuat usahanya menghindar jadi gagal total. Seolah Lexus baru melangkah mundur satu langkah tapi sudah kembali maju lima puluh langkah untuk mendekat kembali pada Audrey.

Itu kemajuan atau kemunduran? Ledeknya pada diri sendiri sebelum berdiri dari duduknya dan beranjak menuju pintu gudang, berniat untuk mencari ketenangan dipadang rumput namun langkah Lexus benar-benar terpaku saat rahangnya mengetat sangat kuat hingga giginya sakit.

Didepan rumah, Lexus bisa melihat Audrey mengatarkan Brandon keberanda dan mereka tertawa sejenak sebelum Brandon menunduk untuk mengecup pipi Audrey sebelum Brandon beranjak dari sana untuk memacu kudanya menembus malam.

Audrey masih tertegun diberanda selama hampir sepuluh menit sebelum mengangkat tangannya menyentuh pipinya sendiri seolah masih merasakan ciuman Brandon disana, lalu berpaling akan kembali masuk kedalam rumah namun kembali tertegun saat bertemu pandang dengan Lexus.

Tatapan mereka terkunci selama beberapa detik yang seolah selamanya sebelum Lexus berpaling dan menutup pintu gudang dengan kasar untuk kembali pada alas tidur dan bantalnya, juga keheningan yang terasa lebih menenangkan didalam gudang.

Sialan ... apapun yang mereka lakukan bukan urusanku, kenapa aku merasa sangat terganggu? Ini konyol, sangat konyol. Jika aku tidak ingin terikat dengan Audrey maka Audrey juga tidak akan pernah terikat padaku, lalu kenapa semua ini terasa salah? Kenapa aku ingin dia terikat padaku tanpa membuatku terikat padanya?

Lexus melepaskan botnya dengan asal, melepas kemejanya dan merebahkan tubuh besarnya keatas alas tidur untuk mencoba tidur dengan susah payah yang ternyata hasilnya gagal.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now