12

19.9K 1.5K 26
                                    

Audrey memegangi perutnya yang terasa menusuk dan bersandar di dinding sebelah jendela berpalang dengan beberapa kali berusaha mengatur napasnya.

Sebentar lagi Lexus akan datang, saat Audrey mengintip keluar baru saja, langit terlihat sudah gelap, entah kapan tepatnya matahari mulai tenggelam.

Audrey jelas tidak menyadari kapan matahari terbit dan tenggelam karna dikamar Audrey yang tertutup dan membosankan biasanya Audrey hanya membuka-buka buku yang dibawakan oleh Lexus beberapa malam yang lalu. Buku yang dibelikan khusus untuk Audrey karena Letticia mulai protes jika bukunya dibawa pergi tanpa tau kemana dan khawatir bukunya akan rusak atau hilang, dan Audrey tidak selalu mengintip untuk memastikan hari masih terang atau sudah gelap setiap beberapa jam sekali.

Buku itu adalah benda pertama yang diberikan seseorang sebagai hadiah untuk Audrey.
Ralat, sebenarnya benda kedua setelah gaun yang diberikan oleh Nyonya Cruz, ibu Lexus, yang saat ini dikenakan olehnya dan terasa sangat pas ditubuhnya.

Audrey tidak kuat lagi, bahkan matanya terasa berkunang-kunang dan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya saat berjuang untuk beranjak ke sudut ruangan, berencana untuk meringkuk disana hingga Lexus datang dan menolongnya karena jelas Martha tidak akan peduli apapun yang terjadi padanya. Bahkan tadi Martha hanya mendengus menahan tawa dan hanya mengatakan dengan santai "separuh dirimu adalah milik Cruz, jadi mintalah semua itu darinya. Kau bukan lagi sepenuhnya tanggung jawabku, Anak Manis," sebelum melihat kearah perut Audrey yang datar, "dan sejujurnya aku terkejut Kau tidak hamil setelah setiap malam dia menidurimu," saat Audrey meminta obat untuk rasa sakit diperutnya.

Audrey selalu merasakan rasa pegal yang membuat sekujur tubuhnya seolah remuk dan sakit yang menusuk diperutnya. Audrey tidak punya pilihan lain selain meminta tolong pada Lexus saat rasa sakit yang dideritanya sudah mencapai batas yang mampu ditanggung tubuhnya. Setidaknya Lexus punya rumah dan memiliki obat-obatan yang sepertinya dibutuhkan oleh Audrey saat ini, itulah harapan Audrey, hanya sebutir obat.

Audrey sudah sering merasakan rasa sakit itu saat tinggal dengan ayahnya yang lebih memilih menghabiskan setiap sennya di bar dari pada untuk memberikan Audrey makan, jadi Audrey pasti akan bertahan kali ini, Audrey tau itu.

Audrey mendongak saat mendengar suara kunci pintu di putar lalu pintu terayun membuka dengan bunyi engsel karatan yang cukup mengganggu sebelum Audrey membelalak terkejut melihat darah menetes dari ujung jari Lexus dan membuatnya memaksakan dirinya untuk berdiri dari lantai saat melihat mata muram Lexus hanya menatap ke lantai.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Audrey dengan mendekat ke arah Lexus lalu menyentuh tangan Lexus dengan hati-hati agar tidak sampai menyentuh luka di lengan Lexus.

Lexus hanya menggeleng dan mengusap wajahnya dengan lemah menggunakan tangannya yang tidak sakit, "maaf, seharusnya aku tidak perlu kemari," desahnya lemah terlihat sangat putus asa membuat Audrey menggigit bibirnya sendiri mendengar kata-kata itu.

Apa Lexus akhirnya menyerah untuk menebusku? Desah Audrey pelan.

"Aku akan mengobatimu," tawar Audrey membuat Lexus tertawa pahit.

"Aku bahkan yakin Martha tidak akan peduli jika Kau terluka, tidak ada obat disini dan ini memang kesalahanku."

"Apa lukamu separah itu?" Tanya Audrey menahan rasa sakitnya sendiri.

Lexus mengendik pelan, "ini hanya luka luar, aku punya luka dalam yang menganga lebar tapi aku tidak tau apa sebabnya. Hanya saja aku merasa sangat sakit," membuat Audrey mengambil satu langkah mendekat dan memeluk Lexus walaupun kakinya yang berjinjit sangat gemetar akibat rasa sakit dan lemah yang ditahannya.

"Tidak apa jika Kau ingin pulang, Lexus. Istirahatlah di rumah setelah mengobati lukamu, hmm?"

Lexus mengusap punggung kecil Audrey naik turun dan membenamkan wajahnya di rambut Audrey sebelum menyadari tubuh mungil Audrey bergetar hebat seperti menggigil dalam dekapannya membuat Lexus mendorong pelan tubuh Audrey untuk memperhatikan wajah Audrey lebih seksama. Lexus mengusap wajah pucat Audrey saat baru menyadari wajah Audrey sedingin dan sepucat mayat dibawah sentuhannya, juga berkeringat sebelum Audrey mengerjap untuk memfokuskan pandangan matanya pada wajah Lexus.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now