24

14.6K 1.3K 28
                                    

Audrey menatap langit-langit kamarnya dan kembali memejamkan matanya untuk kembali menghadirkan ingatan tentang ciuman Lexus beberapa jam yang lalu. Ciuman yang sangat manis dan menyenangkan, namun Audrey segera membuka matanya saat kata-kata Lexus mengganggunya. Lexus bilang, Lexus menyesal. apa itu artinya Lexus membencinya? Apa itu artinya Lexus mulai bosan untuk datang? Apa itu artinya Lexus menyerah?

Audrey mendesah berat sebelum mengusap bibirnya yang masih berdenyar oleh kenikmatan ciuman Lexus, sebelum Audrey turun dari ranjangnya saat mendengarkan suara sepatu bot di lorong menuju kamarnya dan segera tertegun saat melihat Lexus kembali dengan senyum lebar di wajahnya yang menambah cerah mata birunya. Lexus menutup jarak diantara mereka dan segera mengangkat Audrey dari lantai untuk mengayunkan Audrey diudara membuat Audrey memekik terkejut, namun segera tertawa saat mendengarkan gelak tawa bahagia Lexus.

Lexus menurunkan Audrey kembali dan memeluknya sebelum menangkup pipi Audrey untuk kemudian menciumi wajah cantik Audrey, membuat Audrey tergelak.

"Ada apa? Kau terlihat sangat bahagia," tanya Audrey akhirnya.

Lexus mengangguk, melepaskan stetsonnya kemudian menggandeng Audrey untuk duduk diatas ranjang. Melemparkan stetsonnya sembarangan, sebelum mengeluarkan segepok uang dari saku kemejanya lalu mengulurkan pada Audrey.

Audrey menatap bingung pada uang itu lalu mendongak pada Lexus yang menunduk untuk menggenggam uang itu ditangan Audrey, "simpanlah."

"Apa?"

Lexus tersenyum lebar, "aku memenangkan uang ini dalam perjudian, dan coba tebak siapa yang ku kalahkan?" Pancing Lexus.

"Siapa? Anak raja?" Tebak Audrey asal namun membuat Lexus tergelak sangat keras, karena tahu bahwa Sang Raja belum menikah jadi mana mungkin memiliki seorang anak. Walaupun itu tidak menutup kemungkinan.

"Ayahmu," jawab Lexus membuat Audrey tersentak dan hampir melemparkan uang itu dari tangannya seolah uang itu membakarnya, jika saja Lexus tidak menangkup tangan Audrey dengan erat.

Audrey menatap mata Lexus cukup lama dan tidak mengatakan apapun sebagai respon, membuat Lexus tidak nyaman.

"Kau tidak suka?"

Audrey menggeleng bingung dan membalik tangannya untuk meletakkan uang itu ditangan Lexus sebelum beranjak kearah jendela untuk memegangi tubuhnya sendiri yang menggigil kedinginan padahal angin bahkan tidak mampu menembus jendela berpalang dikamar itu.

"Bisakah ... bisakah kau kembalikan saja uang itu?" Tanya Audrey dengan gemetar.

Lexus berdiri dari duduknya dan mendekati Audrey untuk membalik tubuh gadis itu menghadap padanya, "Darlin, ada apa?"

Audrey menunduk dan hampir terduduk dilantai kamar kotor itu saat tubuhnya bergetar hebat, "kau tidak mengenalnya. Dia ... dia sangat pendendam," dengan menggeleng keras kepala saat Lexus menarik lengannya dan memeluknya, "dia akan mencarimu. Dia akan melukaimu hanya karna uang itu, baginya tidak ada yang lebih penting dari uang."

"Ssh ... Darlin, tenanglah," bisik Lexus mengusap rambut tembaga Audrey.

"Tidak, Lexus. Aku mohon kembalikan saja uang itu, aku tahu kau melakukan ini demi aku tapi aku ... aku tidak ingin dia melukaimu," isak Audrey dalam dekapan Lexus.

Lexus mengayunkan langkahnya, "tenanglah, Darlin. Mungkin kau lupa bahwa aku sudah berlatih untuk menjadi prajurit khusus, tidak akan ada yang bisa melukaimu atau melukaiku tanpa mendapatkan perlawanan," yakin Lexus.

Audrey mengerjap dan membuat air matanya meleleh saat Lexus menangkup pipinya, "aku tahu kau mampu melawannya jika dia berhadapan denganmu, tapi dia licik seperti ular. Dia lebih suka menikammu. Aku benar-benar takut, aku tidak mau kau terluka. Kau punya keluarga yang mencintaimu, Lexus. Mereka akan sangat merasa kehilanganmu jika sesuatu terjadi padamu. Oh Tuhan ... oh Tuhan, apa yang sudah kulakukan padamu," jerit Audrey melemah dalam dekapan Lexus.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now