42

16K 1.3K 27
                                    

Satu bulan setelahnya, Lexus tidak bisa mengingat bagaimana setiap hari mampu dilaluinya tanpa menyelinap kedalam kamar Audrey, dan anehnya Audrey juga tidak melakukannya untuk menyelinap kedalam gudang. Walaupun Lexus merasa kehilangan aroma Audrey di alas tidurnya, tapi Lexus tidak benar-benar mengutuki itu semua karena Lexus tahu kata-kata terakhirnya sebulan yang lalu sangat kasar pada Audrey. Memangnya kenapa jika Audrey ingin mengikuti Season? Audrey cantik, bahkan sangat cantik bagi Lexus dan hanya orang buta yang tidak bisa melihat rambut tembaga Audrey sangat mampu mengalihkan semua mata laki-laki di Season itu jika dibandingkan dengan gadis-gadis bangsawan lainnya. Jika Lexus tidak ingin menikah maka itu bukan berarti Audrey juga tidak boleh menikah. Audrey sangat amat cocok untuk menjadi istri seseorang, mengandung dan menggendong seorang bayi dalam dekapannya. Audrey adalah segala yang di imajinasikan oleh seorang laki-laki normal, tapi sayangnya Lexus tidak normal. Lexus tidak mau menikah dan memiliki anak, Titik.

Lexus memukul kayu pagar dengan kayu lain agar tertancap semakin dalam ketanah, sebelum melilitkan kawat dari satu batang kayu ke batang kayu lainnya, mengusap peluhnya sebelum menepuk punggung Slayer saat menyadari kudanya berkeringat sama banyaknya dengan dirinya.

"Mungkin selamanya hanya akan ada kita berdua. Tidak buruk kan, Slayer? Memperbaiki pagar, makan siang bersama dibawah pohon, juga bersenang-senang menikmati pendar senja dilangit sore," dan mendapat dengusan dari Slayer seolah Slayer mentertawakannya, membuat Lexus tersenyum geli, "dasar pengkhianat. Bahkan sekarang kau tidak takut untuk berada didekat Audrey, 'kan?" Dengan memijat punggung Slayer lalu menuntun kudanya untuk berteduh di bawah pohon didekat pagar.

Lexus meletakkan tas pelananya dirumput dan mengikat tali kekang Slayer setelah menurunkan pelana dari punggung Slayer agar kudanya bisa bebas merumput tanpa merasa terganggu. Lexus duduk dan mulai membongkar apa saja bekal yang dibawakan oleh Audrey untuk para pekerja, lalu mengerutkan kening saat menemukan sebuah kertas dengan tulisan yang sangat jelek.

Aku hars betamu dengan mu digdang. Adurey. Dan membuat Lexus tersenyum saat menyadari tulisan itu adalah tulisan Audrey. Hampir semua katanya salah dan ada huruf-huruf yang hilang walaupun sudah satu bulan ini Audrey belajar membaca dan menulis dengan Letticia serta Edward. Audrey juga selalu mengeluh saat Letticia mengoreksi banyak sekali kata salah yang dituliskan oleh Audrey, dan itu semua membuat Audrey ketakutan setengah mati jika orang-orang yang ditemuinya dalam Season tahu bahwa Audrey tidak pandai membaca serta menulis. Lexus kasihan melihat Audrey terlihat lebih tertekan saat akan menghadapi Season ini dari pada menghadapi rasa sakit saat pertama kali bercinta, karena jelas Audrey sangat menginginkan pengalaman pertama itu bersamanya, mungkin juga karena Audrey tahu bahwa mereka akan menghadapinya berdua, sedangkan Season ini Lexus tidak akan ada disana untuk membantunya.

Lexus melipat kembali kertas itu sebelum memasukkannya kedalam saku celananya dan mulai memakan bekalnya, lalu meneguk air dari tempat minum kulitnya untuk berpikir kira-kira kenapa Audrey ingin bertemu dengannya malam ini? Tidak mungkin untuk memperlihatkan gaun-gaun yang dibuat ibu, bibi, serta neneknya, karena Lexus sudah menolak tawaran itu satu minggu yang lalu, saat ibunya meminta tolong padanya untuk memberikan pendapat soal gaun-gaun mana saja yang tidak terlihat konyol saat dipakai oleh Audrey. Kata ibunya, Audrey membutuhkan pendapat profesional seorang laki-laki yang juga profesional soal wanita.

Oh ya, dan sudah hampir tiga bulan Lexus tidak pernah bercinta dengan wanita manapun. Profesional apanya, dengusanya dalam hati. Lagi pula, Audrey bukan gadis yang suka pamer, jadi kemungkinan bukan soal gaun. Soal gaun sudah menjadi tanggung jawab Brandon karena temannya itu bahkan lebih rajin datang dari pada pekerja manapun di Little Cruz saat tidak ada siapapun yang menyuruhnya datang. Brandon datang kadang hanya untuk mengajak Audrey jalan-jalan kesungai atau berkuda di padang rumput.

Lexus merasa terganggu dengan kedatangan Brandon, tapi Lexus juga tidak bisa membatasi pergaulan Audrey karena Lexus bukan siapa-siapa Audrey. Selamanya bukan siapa-siapa Audrey jika Lexus tidak mau menikahi gadis itu, dan pernikahan sama halnya dengan jerat yang dipasang dileher seorang laki-laki.

Lexus bersanadar pada batang pohon dibelakangnya, melepas stetsonnya dan menggunakannya untuk mengipasi wajahnya yang berkeringat akibat udara panas. Pagi ini Brandon datang lagi dan membuat Lexus memilih untuk menjuah dari rumah dengan mengambil alih tugas Aaron untuk memeriksa pagar. Lexus butuh tempat untuknya bisa bernapas tanpa mengeluarkan api dari hidung dan telinganya seperti naga.

Lexus mendesah lelah sebelum memejamkan matanya. Lexus sadar Lexus cemburu, tapi Lexus pengecut untuk mengakuinya pada siapapun, bahkan Lexus takut untuk mengakui bahwa dirinya adalah seorang pengecut sejati. Lexus tahu dirinya punya ketakutan yang selama ini sudah dipendamnya sendiri terlalu lama dan Lexus tetap tidak mau mengatakannya walaupun mungkin saja dirinya bisa sembuh jika menceritakannya pada orang lain, tapi Lexus terlalu keras kepala dan mementingkan egonya. Lexus ingin Dante menganggapnya sudah sembuh dari tarumanya dimasa lalu, Lexus tidak mau seseorang memandangnya dengan mata mengasihani jika mendengar apa yang akan diceritakannya soal ketakutannya, terutama jika itu adalah mata coklat besar yang indah. Lexus tidak mau mata yang selama ini memandangnya dengan cinta itu kini berganti dengan pandangan mengasihani.

Lexus membuka matanya kembali saat mendengar derap kuda mendekat kearahnya lalu menyumpah pelan saat melihat Brandon dan Audrey mendekat dengan dua kuda mereka. Lexus mengalihkan pandangannya pada Brandon saat sadar Audrey tidak akan mengalihkan pandangannya lebih dulu dari Lexus, dan Lexus tidak mau merasa ditemukan saat menatap mata itu. Ya, ditemukan, karena selama ini Lexus merasa hidupnya seolah tersesat di dunia yang seluruhnya berwarna abu-abu, lalu mata coklat Audrey memberinya warna pertama yang dikenalnya, juga warna rambut tembaga Audrey menjadi warna kedua yang tidak akan pernah Lexus lupakan hingga mati, serta warna merah muda bibir Audrey yang alami. Audrey menemukannya dan mengajarkan segala macam warna juga perasaan pada Lexus.

Lexus berdiri dari duduknya dan kembali memakai stetsonnya saat dua kuda itu berhenti didekatnya, "aku yang memeriksa pagar hari ini," ucap Lexus memberitahu.

Brandon mengangguk dan tersenyum, "aku tahu. Karena itulah aku datang kemari, tadi pamanmu sudah berbicara denganku soal pagar barat yang rusak berat dan membuat kuda-kuda melarikan diri sehingga kalian butuh waktu berhari-hari untuk menemukan mereka dan membawa mereka kembali, juga insiden lubang-lubang di pagar selatan yang membuat tiga kuda harus ditembak mati," sebelum turun dari kudanya, menyugar rambutnya lalu mendesah berat, "aku tahu pamanmu tidak menuduhku, tapi beberapa pekerjamu melihatku seolah aku yang melakukannya karena kejadian-kejadian itu terjadi tepat saat aku ada di Little Cruz. Aku tidak keberatan dituduh karena aku pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi mereka, tapi saat itu aku bersama Audrey. Aku bukan berbicara seperti ini untuk membuat alibi dan menunjukkan bahwa aku tidak bersalah, tapi jika mereka mencurigai aku yang saat itu bersama Audrey maka mereka juga akan mencurigai Audrey," jelas Brandon membuat Lexus mengangkat pandangan pada Audrey yang menunduk menatap tanduk pelananya seolah ada sesuatu yang menarik disana.

Lexus mengangguk dan kembali menatap pada temannya, "aku tahu apa maksudmu. Kami percaya pada Audrey, jadi seharusnya jika Audrey pergi bersamamu memang bisa dijadikan alibi," lalu berkacak pinggang menatap ke arah pada rumput, "kejadian ini sangat membuat resah, semua pekerja tidak melihat sesuatu yang mencurigakan disekitar peternakan sehari sebelum insiden-insiden itu, aku bahkan ragu seseorang yang melakukan ini memiliki dendam pada pamanku," simpul Lexus membuat Brandon menarik lengan Lexus menjauh dari jangkauan pendengaran Audrey.

"apa menurutmu ini semua bukan ulah Aston?" Lalu melihat pada Audrey sekilas yang menatap mereka penasaran, "aku baru sadar bahwa kau pernah menyebut nama keluarga Audrey adalah Aston, dan lebih dari sekali kau mengalahkannya di meja judi."

Lexus berpikir sebentar sebelum menggeleng samar, "Aston tidak pernah tahu aku bekerja disini."

"Tidak sulit untuk mencari informasi soal itu, Lexus," membuat Lexus mengangguk setuju.

"Bisa jadi, aku akan memasukkannya sebagai laporan untuk pamanku. Walaupun keluargaku tidak akan suka jika tahu aku berjudi tapi jika semua ini memang adalah ulah Aston maka keluargaku perlu tahu jika semua kerusakan dan kerugian ini karena ulahku," putus Lexus sebelum menepuk pundak Brandon, "aku akan kembali ke rumah dan mencoba mengatakannya pada pamanku, dia yang akan menentukan apakah semua ini perlu diketahui oleh anggota keluargaku lainnya atau tidak. Jangan terlalu jauh dari rumah jika mengajaknya berkuda, keadaan masih belum aman sebelum kita menangkap keparat itu dan pastikan kau selalu membawa senjata," peringat Lexus dengan beranjak untuk mengambil kembali pelananya, memasang di punggung Slayer, membereskan tas pelananya sebelum memacu Slayer untuk kembali kerumah.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora