55

14.1K 1.3K 59
                                    

Lexus memacu Slayer untuk menggiring kuda-kuda yang sudah mereka kumpulkan untuk kembali ke peternakan, setelah berpencar untuk mencari disekitar peternakan dalam radius dua hingga empat kilo meter dari pagar yang rusak. Mereka menghabiskan waktu lebih lama dari pada yang sudah direncanakan oleh Lexus, semoga saja Audrey tidak terlanjur menunggu di sungai, atau semoga saja Audrey kembali ke rumah saat tahu Lexus terlambat dua jam dari perkiraan. Haris sudah mulai sore saat mereka kembali kepeternakan lalu Willis memerintahkan Greg serta Aaron untuk memperbaiki pagar yang rusak.

Lexus dan Willis menyentak perut kudanya saat melihat Letticia melambai dengan panik kearah mereka.

"Audrey ... " ucap Letticia tersengal-sengal seperti habis menangis, yang dengan cepat membuat Lexus merosot turun dari kudanya dan berlari ke gudang.

"Ada apa dengan Audrey?" Tanya Lexus panik saat ibu, bibi Joanna dan nenek Hellennya berpaling.

"Kami khawatir padanya karena tidak juga kembali saat tahu kau terlambat, kami menyusul ke tepi sungai tapi ... tapi tidak ada Audrey disana dan ... dan ada bercak darah di rumput," jelas Joanna membuat kaki Lexus lemas seperti agar-agar namun tetap memaksakan kakinya untuk berlari keluar dari gudang ke arah sungai. Mencari-cari jejak dan menemukan bercak darah yang baru saja diceritakan oleh bibinya dan rumput disekitar bercak itu terlihat seolah seseorang tengah diseret menjauh dari sana.

Oh Tuhan .... oh Tuhan ... Audrey ...

Seseorang berhenti berlari disamping Lexus sebelum berjongkok untuk menyentuh bercak darah yang sudah mengering itu.

Willis mendongak menatap keponakannya, "lebih dari dua jam," jelasnya membuat Lexus mengusap wajahnya dan ingin sekali meraung marah.

Oh Tuhan, Audrey. Dimana kau, Sayang?

Willis mendekat dan meremas pundak Lexus pelan yang segera di balas dengan tatapan dingin Lexus.

"Aku mohon ... bantu aku menemukannya, Paman. Aku mohon," mohon Lexus, "aku akan memberikan apapun untuk menemukannya. Aku mohon ... aku mohon ... "

Willis mendesah prihatin karena tidak pernah melihat Lexus sesedih ini, lalu menepuk bahu Lexus.

"Kau sudah berjanji akan memberikan apapun untuk menemukannya, 'kan? Aku minta kau harus tenang dan jangan sekali-kali bertindak tanpa perintahku, setuju?" Tanya Willis saat Lexus menatapnya dan mengangguk muram.

Lexus mengeratkan kepalan tangan disisi tubuhnya, Lexus ingin membunuh seseorang. Siapapun yang menculik Audrey, dia sudah melukai calon istrinya dan Lexus yakin lukanya bukan sekedar luka goresan.

"Aku janji, ayo kita temukan keparat ini," ucap Lexus tanpa perasaan seolah hatinya sudah membeku oleh amarah.

Mereka kembali ke rumah untuk mengambil colt yang sudah diisi peluru, memasukkan colt itu kedalam sabuk pistol yang mereka ikat rendah di pinggang dan segera mengambil kuda mereka untuk mengikuti jejak di rumput sebelum berpencar untuk mencari jejak saat keluar dari rerumputan yang ternyata menuju ke sebuah pagar kawat yang bisa dilepas pasang untuk mengelabuhi siapapun yang berpikir bahwa pagar itu tidak rusak padahal kawatnya hanya dikaitkan dan bukan di ikat.

Willis bersiul untuk menarik perhatian Lexus dan membuat Lexus berputar arah untuk bergabung dengan pamannya didepan pagar tipuan itu.

"Aku jadi yakin bahwa seseorang yang merusak pagar hari ini, dan membuat kuda-kuda kita lepas, sengaja melakukannya untuk mengecoh kita sebelum menculik Audrey. Dia mungkin berhubungan dengan insiden-insiden sebelumnya karena dia sangat tahu soal seluk beluk peternakan kita dan pagar ini sudah dibuat untuk memudahkan aksesnya keluar masuk peternakan," simpul Willis membuat Lexus mengangguk dan turun untuk membuka kait kawat itu untuk memberi mereka akses keluar dari pagar dan mengikuti jejak yang sangat jelas tercetak ditanah.

Mereka mengikuti selama hampir setengah jam sebelum Willis mengangkat tangannya menghentikan langkah kuda Lexus, "ini terlalu mudah dan aku yakin tidak akan menuju kemanapun, ini jejak palsu. Sebutkan nama yang kau curigai," pinta pamannya.

"Martha, August dan Aston," sebut Lexus membuat Willis mengangguk dan memacu kudanya yang segera di ikuti oleh Lexus.

"Aku akan mendatangi Martha, kau pergilah ke tempat Oliver dan minta bantuan padanya untuk mengirim perintah ke London, mengecek keberadaan August di London."

"Dimana kita akan bertemu?"

"Di persimpangan kota," putus Willis.

Lexus mengangguk dan membungkuk lebih dekat kearah leher Slayer saat menyentak kudanya semakin cepat untuk berpisah dengan pamannya menuju Paxton dan dengan cepat menyampaikan maksudnya untuk datang. Oliver membantunya dengan mengirimkan surat melalui jasa surat tercepat kerajaan yang membutuhkan waktu satu jam saja, dan membuat Lexus mendapatkan kepastian bahwa August menghilang dari London ketempat pengasingan pribadinya akibat peristiwa skandal di Season.

Lexus kembali ke persimpangan kota setelah berterima kasih pada pamannya sebelum berhenti disamping Willis untuk melapor.

"Ditempat Martha juga tidak ada, tapi Martha yakin pasti Aston lah yang melakukan ini pada gadismu. Martha sempat menyita barang-barang dirumah Aston karena menipunya dan Aston terlihat kesal saat tahu bahwa yang membeli Audrey adalah kau, yang berulang kali menang diperjudian kalian, juga karena kau membongkar penipuannya pada Martha soal ... bekas luka cambuk di punggung Audrey," dan membuat Willis tidak nyaman karena baru mendengar soal luka cambukan itu. Seorang gadis kecil yang menerima cambukan, Willis sangat marah dan ingin berpikir bahwa memang Astonlah pelakunya tapi menyalahkan orang yang salah bisa membuat mereka kehilangan banyak waktu, belum lagi Audrey dalam keadaan terluka yang mungkin saja parah dan setiap detiknya jadi sangat berharga.

"Apa kau mendapatkan alamat rumah Aston?" Tanya Lexus membuat Willis mengangguk.

"Ayo kita datangi dia, setiap detiknya menentukan segalanya. Ingat, jangan gegabah dan turuti perintahku," pinta Willis membuat Lexus mengusap colt yang terikat di pinggangnya sebelum mengangguk.

Mereka memacu kuda mereka untuk menuju ke sebuah pemukiman kumuh namun rumah Audrey bukan di deretan rumah sempit di gang-gang kotor melainkan rumah mungil bobrok dengan halaman berumput tinggi yang seolah tidak pernah ditinggali.

Mereka menambatkan kuda mereka di susuran beranda depan yang Lexus yakini akan patah karena lapuh hanya dengan tarikan pelan Slayer.

Mereka naik keatas beranda yang berkeriut setiap kali mereka melangkah, lalu mengetuk pintu. Mereka mengetuk hampir sepuluh kali sebelum terdengar umpatan dari dalam rumah lalu lentera redup mulai menyala dari dalam menuju pintu.

Pintu terbuka dan membuat Aston mengulurkan lentera dalam genggamannya untuk mendekatkan pada mereka berdua agar bisa melihat siapa yang datang. Aston tersenyum miring saat melihat Lexus sebelum berdecak.

"Ada apa kau datang kemari, Cruz Terhormat?" Ledek Aston membuat Willis segera mengeryit saat mencium bau alkohol menyengat dari mulut Aston yang bisa di indikasikan bahwa Aston sedang mabuk berat.

"Kami kehilangan sesuatu, bisakah kami masuk dan memeriksa?" Pinta Willis membuat Aston berpaling menatap Willis seolah baru sadar akan keberadaan Willis.

Aston tergelak keras hingga kepalanya mendongak, "apa kau bercanda? Dialah yang biasanya membuatku kehilangan uangku di meja judi, lalu kenapa saat kau kehilangan sesuatu, kau mencari dirumahku?"

"Jika kau tidak mencuri, kau tidak akan keberatan, Aston."

Aston menyipit sebelum membuka pintu rumahnya lebih lebar, "sepertinya kalian lebih suka melakukan apa mau kalian, ya? Silahkan saja cari, aku tidak peduli," dengan membuka pintu lebih lebar agar mereka berdua bisa masuk.

Willis dan Lexus melangkah masuk kedalam rumah reot dan temaram itu karena matahari hampir tenggelam saat mereka mulai memeriksa setiap ruangan bahkan ruang bawah tanah rumah itu tapi tetap tidak menemukan apapun. Membuat mereka kecewa dan membuang lebih banyak waktu untuk menyelamatkan Audrey yang sedang terluka.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now