33

16.2K 1.4K 64
                                    

Cast Brandon.
Daniel Bederov

***

Audrey memegangi dadanya yang sepagian ini benar-benar diuji dengan kejutan-kejutan yang membuatnya selalu tersentak saat Lexus berteriak padanya lalu tiba-tiba menariknya untuk menciumnya seolah Lexus haus akan dirinya, juga kini tiba-tiba muncul seorang laki-laki tampan dengan tubuh besar menghadang langkahnya.

Laki-laki itu tersenyum sangat lebar sebelum mengulurkan tangannya yang kasar dan kapalan, "aku Brandon," katanya kemudian dan membuat Audrey mengejap sebelum tersenyum saat mengenali nama laki-laki itu, "oh Tuhan, ampuni aku. Kau cantik sekali, demi Tuhan."

Wajah Audrey memerah mendengar kata-kata pujian Brandon yang blak-blakan sebelum menyambut uluran tangan pemuda itu, "aku ... "

"Audrey, 'kan?" Tebak Brandon membuat Audrey mengalihkan tatapannya ke arah Lexus yang bersandar di palang, namun membuat Audrey mendesah pelan saat sadar Lexus tidak melihat ke arah mereka.

Memangnya kau pikir Lexus peduli padamu, Audrey? Sama sekali tidak, dia menciummu karena dia butuh wanita. Siapapun wanita itu, jadi jangan besar kepala rutuknya dalam hati.

Brandon mengibaskan tangan di depan wajah Audrey untuk mendapatkan kembali perhatian gadis itu, "halo ... apa kau masih ada disana?"

Audrey tertawa terkejut sebelum mengangguk malu-malu, "ah, ya, maafkan aku."

Brandon mengedip dan mengayunkan tangannya yang masih menggenggam tangan Audrey membuat Audrey buru-buru menarik tangannya yang baru disadarinya belum ditariknya kembali saat berkenalan.

"Apa kau bebas siang ini? Bagaimana jika menemaniku berkuda?"

Audrey melihat kearah rumah sebelum mengendik, "maafkan aku, Tuan Brandon, tapi aku tidak bisa. Aku sedang bekerja."

"Ya, tentu saja kau bisa, Nak," jawab seseorang dari belakang Audrey membuat Audrey berbalik dan mendapati Willis mendekat dari arah istal.

"Tapi, Tuan Willis, aku sedang bekerja."

Willis menepuk pundak Brandon dengan ramah sebelum kembali menatap Audrey, "jangan terlalu kaku saat bekerja disini, Nak. Aku memang tidak menoleransi seseorang yang tidak sungguh-sungguh saat bekerja, tapi kau berbeda. Pekerjaanmu disini hanya memasak dan membereskan rumah, kau hanya harus menyiapkan makan dua kali sehari saat pagi dan malam. Sedangkan siang, kau bisa membuat bekal saat pagi hari untuk kau bagikan pada seluruh pekerjaku sebagai makan siang mereka karena mereka biasanya membawa bekal jika tidak sempat kembali kerumah hingga sore. Peternakanku memang tidak terlalu luas tapi akan sangat membuang waktu jika para pekerja harus bolak-balik ke barak untuk makan siang, terutama jika tugas mereka untuk menghitung kuda di padang rumput dan memeriksa pagar," jelas Willis membuat Audrey mengangguk dan mencatat dalam otaknya akan tugasnya yang baru karena selama kemarin, Cecillia, Joanna serta Hellen yang masih melakukan tugas membuatkan bekal para pekerja.

"Aku akan ingat," jawab Audrey membuat Willis tersenyum.

"Dan untuk membereskan rumah, kau bisa melakukannya setelah sarapan. Untuk jeda antara setelah kau membereskan rumah dan menyiapkan makan malam, kau bebas melakukan apapun yang kau sukai. Bersenang-senanglah," tawar Willis kembali menepuk pundak Brandon kembali untuk beranjak menghampiri Lexus yang masih menatap ke padang rumput di dekat palang.

the GAME of FATE (Paxton seri 2)Where stories live. Discover now