Quatre

83.4K 7K 160
                                    

PS: YANG DIMULMED ITU FOTO SEORANG ASHLEY BERLIONE!! Entah, siapa namanya, Charlies gak tau, kalau kalian tau namanya, kasih tau ya😂😂

🔝🔝🔝

Ashley's POV

Aku menenggelamkan wajahku pada lekukan tanganku. Sungguh, hari ini aku sama sekali tidak mempunyai semangat. Diam-diam aku menolehkan kepalaku dan melirik Sean yang sedang fokus memperhatikan Ms. Yuki mengajar didepan sana.

"Ms. Berlione, apa yang kamu lihat? Saya rasa sedari tadi anda tidak memperhatikan apa yang saya jelaskan." Mata sipit Ms. Yuki menatapku tajam.

"Maaf, Ms." ujarku tersadar.

Ms. Yuki hanya diam, lalu membuka pintu kelas dengan lebar. Huh, aku tau, pasti dia tidak akan memaafkanku. Aku menghembuskan napas berat dan berjalan keluar dari kelas.

Aku berjalan menuju kursi taman yang terletak dibelakang halaman sekolah. Aku menghela napas dan memejamkan mataku, kuakui semalam aku tertidur dengan nyenyak, tapi setelah diatas jam 3 pagi, aku merasa resah dan mengkhawatirkan tangan Pierre, lelaki itu terus meringis kesakitan walaupun matanya terpejam. Dan, dengan terpaksa aku bangkit dari tidurku, mengompres tangan Pierre dan melapisi tangannya dengan perban.

Mataku terbuka saat mendengar suara langkah seseorang yang menginjak rumput, "Sean.." Aku segera bangkit dari dudukku dan menatapnya penuh waspada. Jelas saja aku ketakutan padanya, bagaimana jika nanti nasipku sama dengan Pierre? Aku meliriknya yang hanya berdiri tenang sedikit jauh dariku, "Apa yang kamu lakukan disini?" tanyaku.

"Ms. Yuki menyuruhmu untuk mengambil buku anak-anak yang dikumpul kemarin." jelasnya, lalu pergi meninggalkanku.

Aku menghentakkan kakiku kesal, "Huh, setelah mengeluarkan aku dari kelas, dia ingin aku membantunya? Ck! Yang benar saja." ujarku mengomel sendiri dan segera mengambil buku yang dimaksud oleh Ms. Yuki yang dititipkannya pada Mr. Laws, penjaga perpustakaan. Aku menghampiri Mr. Laws yang sedang sibuk membaca buku tebalnya, "Mr. Laws, Ms. Yuki menyuruhku untuk mengambil bukunya yang dititipkan padamu." jelasku padanya.

Mr. Laws tersenyum ramah padaku, "Aku meletakkannya dirak paling pojok agar terlihat lebih rapi." jelasnya. Aku tersenyum kecil dan berterima kasih padanya, lalu pergi ke rak yang dimaksud olehnya.

Mataku melebar tak percaya. Buku-bukunya tebal dan sangat banyak. Bagaimana bisa aku membawa buku-buku ini? Aku mengacak rambutku frustrasi. Aku menumpuk buku-buku tebal itu, lalu mengangkatnya dengan susah payah. Aku berjalan dengan sangat pelan untuk menjaga keseimbangan buku-buku tebal ini.

"Ughhh..tidak adakah yang berniat membantuku!" gumamku kesal sendiri.

Langkahku terhenti saat Sean berdiri dihadapanku, lalu mengambil alih semua buku yang berada ditanganku, "Sean! Itu sangat berat!" omelku, lalu mencoba mengambil beberapa buku itu, tapi Sean malah berjalan dengan langkah lebarnya, "Sean, biarkan aku yang membantumu." ujarku sambil menyamakan langkahku dengannya.

"Aku bisa sendiri." balasnya sambil mempercepat langkah lebarnya.

Aku semakin mempercepat langkahku dan menghadang jalannya, "Sean! Ms. Yuki menyuruhku untuk mengerjakannya! Ini tugasku!" ujarku kesal padanya yang keras kepala.

Sean menatapku datar, lalu mengembalikan semua buku itu padaku, lalu pergi meninggalkanku yang masih bingung dengan kelakuan anehnya, "Dasar aneh." gumamku, lalu kembali berjalan dengan pelan.

Author's POV

Disisi lain. Sean menghembuskan napasnya kasal sambil mengacak rambutnya kesal, "Apa sesusah itu untuk mendapatkan hati manusia?" gumam Sean pada dirinya sendiri.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang