Trente Sept

39.7K 3.2K 115
                                    

YANG DIMULMED ADALAH PENGGAMBARAN AUTHOR TERHADAP ABELLANO BESOIN!

🔝🔝🔝

"Abellano ini mempersulit diriku.." Dominique menggeram sambil mengacak rambutnya.

"Apa benar yang kamu maksud cincin sakti itu?" tanya Abellano sedikit ragu.

Dominique mendonggakkan kepalanya, menatap Abellano kesal. "Hei, kamu meragukan diriku? Silakan saja kamu mencoba menyentuh dirinya, aku yakin kulitmu akan terbakar!" ujar Dominique.

"Tapi, bukankah cincin itu satu-satunya harta berharga para manusia serigala?" Abellano sedikit mengernyit.

"Itulah yang tak aku pahami! Mengapa mereka berani sekali memberikan benda itu pada gadis ceroboh seperti Ashley-- Hei! Aku melupakan sesuatu!" Abellano mengernyit bingung menanti kelajutan ucapan Dominique, "Ku rasa Ashley dihipnotis oleh bangsa anjing penjilat itu, sehingga Ashley akan selalu menuruti semua perintah mereka dan tentu saja mereka memerintahkan Ashley untuk tidak melepaskan cincin sialan itu," jelas Dominique.

"Dia dihipnotis?" Abellano menatap Dominique terkejut.

Dominique mengangguk santai. "Jadi, sebelum aku lupa, aku minta obat penawar untuk menghilangkannya," ujar Dominique.

"Mana ku tau, kamu minta saja pada tabib!" ujar Abellano.

Dominique memutar bola matanya, "Setidaknya panggilkan anak buahmu untuk membantuku memanggil tabib itu," ujar Dominique santai.

"FABRICE!" teriak Abellano cukup kencang.

Fabrice melesat tergesah-gesah, lalu menunduk hormat. "Ada yang bisa ku bantu, Pangeran?" tanya Fabrice.

"Tolong mintai pada tabib obat penawar untuk menghilangkan hipnotis seorang manusia dari manusia serigala," suruh Abellano.

Fabrice mengangguk dan menunduk hormat, lalu tak lama kemudian, Fabrice kembali dengan sebuah botol kayu kecil kuno. Fabrice memberikannya pada Abellano.

Abellano menerimanya, lalu melempar botol kayu itu pada Dominique, "Masukkan saja ramuan itu pada makanan Ashley," jelas Abellano.

"Bagaimana jika gagal?" tanya Dominique.

"Aku tau kamu tak sebodoh itu, Dom. Hmm .. Lagipula disana sudah ada Mr. Colline yang dapat membantumu, bukan?" Dominique mendecih, "Hei, akui saja jika seorang Clement bekerja lebih baik daripada dirimu," ujar Abellano sambil menyeringai.

"Just talk to your ass!" Dominique melesat pergi meinggalkan Abellano yang terbahak.

Dominique berhenti disebuah hutan yang berada dekat dengan istana milik Kakaknya, Abellano.

Lelaki itu menyenderkan tubuhnya pada sebuah pohon tua besar yang sangat teduh.

Dominique membuka kacamata bulatnya, lalu meremukkan kacamata tersebut sampai pecah.

Lelaki itu menarik baju tangan panjang pada lengannya. Dominique kembali tertegun melihat tato yang bergambar huruf B yang diukir sangat indah. Dominique mengelusnya pelan.

Blaire. Entah mengapa nama itu selalu tersebut di dalam otaknya ketika dirinya melihat tato tersebut, padahal tidak hanya gadis itu yang mempunyai huruf awal B. Bisa saja Benedict, bukan?

"Waw! It's suprising to see a human being hanging around in this border.." Sean menepuk-nepuk tangannya sambil menyeringai.

Dominique mendongakkan kepalanya, lelaki itu terkejut mendapati Sean yang berdiri di hadapannya.

Dominique segera memasang kacamatanya, tapi sayangnya dia lupa, jika kacamatanya telah diremukkan.

"Ap-apa maksudmu Sean?" Dominique menatap Sean bingung.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang