Sept

69.2K 5.4K 50
                                    

PS: YANG DIMULMED PENGGAMBARAN CHARLIES TERHADAP CARREN, YA??

🔝🔝🔝

Ashley mengerjapkan matanya menahan silau cahaya matahari pagi yang masuk kedalam kamar. Gadis itu menguap kecil sambil merenggangkan otot tangannya. Ashley berjalan lesu kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lima belas menit kemudian. Gadis itu sudah siap dengan dress tosca tanpa lengan yang sangat serasi dengan mata hijaunya yang dipinjamkan oleh Blaire padanya.

Gadis itu bergegas turun kebawah dan menghampiri Jasmine yang sedang sibuk menyiapkan sarapan, "Hei, kamu sudah bangun?" Jasmine tersenyum kecil sambil mengoleskan mentega pada roti bakarnya.

Ashley tersenyum kikuk, "Apa aku bisa membantumu?" tanya Ashley canggung.

Jasmine mengangguk pelan, "Tentu saja, aku sangat senang mendengarnya," ujar Jasmine, "Tolong oleskan mentega pada roti ini, aku akan membuat sarapan yang lain," ujar Jasmine, membuat Ashley mengangguk mengerti.

Ashley mengoleskan menteganya dengan telaten, lalu menyalakan kompor dan membakar roti itu. Setelah matang, gadis itu mengambil roti itu dengan hati-hati, tapi sayangnya rasa panas yang ada pada roti itu tak dapat ditahan oleh kulit Ashley. Ashley meringis kesakitan saat kulit jarinya memerah.

"Ada apa denganmu?" Sean menghampiri Ashley dari belakang. Matanya tertuju pada jari kecil Ashley yang memerah, tanpa sadar lelaki itu menarik tangan Ashley dan meniup daerah yang memerah itu.

Ashley mengerjapkan matanya, rasa dingin mendera pada kulit jarinya, gadis itu menatap tangan pucat Sean yang tak tertutupi oleh sarung tangan.

"Apa tanganmu memang sedingin itu?" tanya Ashley tiba-tiba.

Refleks Sean langsung menjauhkan tangannya.

"Tanganmu sedingin es," ujar Ashley sambil menatap manik biru itu.

"Hei! Bagaimana bisa kamu memasak tanpa mengajakku?" ujar Blaire sambil berkacak pinggang menatap Ashley kesal.

Ashley tersenyum kikuk, "Aku hanya membantu Aunt Jasmine memasak," jelas Ashley.

"Memasak apa?" tanya Blaire.

"Roti bakar," jawab Ashley.

Mata gadis itu berbinar seketika, "Wah! Benarkah? Itu makanan kesukaanku!" ujar Blaire antusias.

'Cih! Bahkan lidahmu tak dapat merasakan rasa makanan itu,' Sean dan Blaire bertelepati.

'Aku menyelamatkanmu, bodoh! Kamu berhutang budi padaku!' Blaire menatap Sean tajam.

"Kalian duduk saja, biarkan aku yang menyiapkan rotinya," ujar Blaire.

"Tap--"

"Nanti tanganmu bisa terluka lagi, cukup diam dan duduk saja," ujar Sean, lalu menarik kursi makan untuk diduduki oleh Ashley.

Tak lama kemudian, semua orang yang berada didalam rumah itu turun dan ikut bergabung dalam sarapan pagi.

"Ashley, apa hari ini kamu berniat untuk menginap lagi?" tanya Blaire penuh harap.

Ashley tersenyum canggung, "Tapi, aku sudah berjanji untuk menginap dirumah Pierre malam ini," jelas Ashley tak enakkan.

Blaire mengembuskan napasnya berat, "Lain kali, luangkan waktu lagi untuk menginap disini, ya?" ujar Blaire.

Gerald menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Blaire, "Ashley, maafkan Blaire yang selalu memaksamu," ujar Gerald terkekeh geli.

Ashley mengangguk kikuk, "Tak apa," balas Ashley.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now