Douze

57.8K 4.6K 128
                                    

PS: YANG DIMULMED ADALAH PENGGAMBARAN CHARLIES TERHADAP DOMINIQUE TORETTO!

🔝🔝🔝

"Kamu tidak apa-apa Ashley? Kamu yakin? Bagaimana bisa kamu berpikir untuk pergi semalaman tanpa memberitauku!" Pierre mencangkup wajah Ashley dan menatap sahabatnya itu khawatir, "Aku tidak tau lagi, bagaimana bisa aku hidup, jika terjadi apa-apa padamu!" Pierre memeluk tubuh mungil itu erat.

Ashley menepuk punggung Pierre, karena lelaki itu memeluknya begitu erat sampai dia kesusahan bernapas, "Jangan berlebihan, Pierre! Aku sudah dewasa!" ujar Ashley kesal.

"Cukup dramanya, bisakah kamu menjelaskan siapa lelaki yang ada dibelakangmu ini?" Albert menatap Dominique yang hanya berdiam diri sedari tadi.

Ashley mengangguk semangat, "Namanya Dominique! Dia murid baru, dan kami satu fakultas!" ujar Ashley menceritakannya dengan antusias.

"Dominique, kenalkan, mereka ini sahabat-sahabatku yang tadi kubilang, Pierre, Carren, dan Albert!" ujar Ashley.

Dominique mengangguk kikuk sambil membenarkan kacamatanya yang miring.

Carren tersenyum kecil, lalu tangannya terulur menarik kacamata tebal Dominique, "Kamu menyembunyikan mutiara indahmu?" Dominique langsung memakai kacamatanya kembali, "Kamu lebih tampan jika seperti tadi," ujar Carren yang langsung mendapatkan tatapan tak suka dari Pierre, "Apa?" tanya Carren menatap Pierre polos.

Ashley merangkul pundak Dominique, "Tentu saja dia tampan! Dari awal aku sudah menyadarinya!" ujar Ashley sambil menatap wajah Dominique dari jarak dekat.

"Terima kasih," balas Dominique sambil tersenyum kecil.

"Hentikan! Astaga, kamu manis sekali!" Carren menatap Dominique dengan mata berbinar-binarnya saat melihat senyum kecil Dominique.

Albert memutar bola matanya mendengarkan ocehan Carren yang tak henti-hentinya memuji Dominique, lelaki itu sibuk mengisap puntung rokoknya, sedangkan Pierre sedang meredamkan api cemburunya terhadap lelaki culun itu.

"Hmm.. Sebentar, aku harus ketoilet." Ashley beranjak dari duduknya dan menuju ke toilet.

Ashley mencuci mulutnya setelah memuntahkan isi perutnya, sejujurnya sedari tadi perutnya sudah mual, akibat meminum susu rasa madu yang dibuatkan Blaire spesial untuknya.

Cklek!

Ashley mengernyit bingung saat mendengar bunyi pintu dikunci, gadis itu segera membuka pintu toilet perempuan itu, tapi sayangnya sia-sia, "Hei! Siapa pun yang berada diluar! Tolong buka kan pintunya!" teriak Ashley sambil menggedor-gedor pintu tua itu, "Ya Tuhan, cobaan apa lagi ini?" Ashley tetap berjuang menggedor-gedor pintu tua tersebut sambil berteriak meminta tolong, tapi hasilnya nihil.

'Sean! Kamu bisa mendengarku? Tolong aku!' Ashley mencoba berbicara didalam hati, berharap Sean dapat mendengarnya.

Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya, ditambah lagi perutnya yang masih terasa mual. Gadis itu memejamkan matanya, membiarkan tubuhnya merosot kelantai.

Bugh!

Ashley membuka matanya yang sayu, "Sean," gumam gadis itu.

"Apa aku terlambat?" tanya Sean.

"Tidak," balas Ashley sebelum kesadarannya menghilang.

Sean mengangkat tubuh mungil itu, "Jelas saja aku terlambat, seharusnya sedari tadi aku menahanmu meminum susu beracun itu!" ujar Sean menyalahkan Blaire.

Sean membawa Ashley kedalam UKS dan membaringkan tubuh mungil itu keatas kasur, "Maafkan aku, aku terlalu kesal sampai aku tidak mempedulikan mu yang terlihat enggan meminum susu buatan Blaire," ujar Sean sambil menyapukan anak rambut yang menutupi wajah cantik Ashley.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin