Onze

61.3K 4.9K 249
                                    

PS: YANG DIMULMED ADALAH PENGGAMBARAN CHARLIES TERHADAP PIERRE!

🔝🔝🔝

Ashley menguap lebar. Tenggorokannya benar-benar kering dan dia butuh minum sekarang. Ashley berjalan lesu sambil menengok kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 02.00 malam. Ashley berjalan menuju lift dengan mata yang tak terbuka lebar.

Saat Ashley menemukan dispenser, gadis itu mengambil gelas kaca, lalu meneguk air digelas itu sampai habis, "Ughh.. Akhirnya." gadis itu tersenyum kecil dan hendak kembali kedalam kamarnya, sebelum mendengar alunan musik yang begitu indah baginya, "Siapa yang bermain piano malam-malam seperti ini?" gadis itu mengernyit bingung sambil mencari asal suara musik tersebut.

Ashley membuka salah satu pintu putih dan menjembulkan kepalanya dicela pintu tersebut. Senyumannya mengembang saat melihat Sean sedang memainkan tut piano itu dengan memejamkan matanya.

Sean yang menyadari adanya Ashley pun langsung menoleh, "Sedang apa kamu disana?" tanya Sean.

Ashley mengusap tengkuknya, "Ehm.. Aku, baiklah, aku pergi, maaf mengganggumu." Ashley hendak menutup pintu tersebut, tapi Sean melesat dan menahan pintu itu, lalu menggenggam tangan Ashley lembut.

"Bukan itu maksudku, kamu tak perlu pergi." Sean mengajak Ashley untuk duduk dikursi piano bersebelahan dengannya.

"Aku suka mendengarmu memainkan piano ini," ujar Ashley sambil memencet tut piano itu.

Sean menolehkan kepalanya, "Benarkah?" Ashley mengangguk dengan senyuman manisnya.

"Kalau begitu aku tidak akan memainkan benda ini lagi," ujar Sean.

Ashley mengernyit bingung, "Mengapa?" tanya Ashley.

"Karena, aku tidak mau kamu lebih menyukai piano ini dibandingkan aku." Sean mengusap tengkuknya, layaknya orang bodoh.

Ashley menyemburkan tawanya, "Hahaha.. Sean, aku baru tau, jika kamu bisa berkata manis seperti ini." Ashley terkekeh geli, "Kukira vampire tidak bisa merayu," ujar Ashley.

"Aku sedang tidak merayu mu, aku memang menyukai mu," ujar Sean, membuat tawa Ashley terhenti.

"Ini tidak mungkin Sean.." Ashley menatap Sean tak percaya, "Kita baru saja bertemu dan kam--"

"Ini sudah larut, seharusnya kamu tidur." Sean beranjak dari duduknya, lalu keluar dati ruangan tersebut, meninggalkan Ashley yang terdiam menatap kepergian Sean.

"Apa dia marah padaku? Padahal, aku belum sempat menyelesaikan ucapanku," gumam Ashley pelan.

Di esok harinya. Ashley telah bersiap akan pergi berangkat kuliah dengan baju yang dipinjamkan oleh Blaire padanya.

"Sean, nanti kamu dan Ashley berangkat bersama, ya," ujar Jasmine sambil menatap Sean yang sedari tadi hanya diam.

Sean bangkit dari duduknya, "Maaf, aku tidak bisa. Aku harus pergi sekarang." Sean pergi meninggalkan meja makan begitu saja.

"Ada apa dengannya?" Blaire menatap punggung Sean bingung.

Ashley berdeham, "Aku bisa pergi sendiri, tidak usah dipermasalahkan," ujar Ashley tersenyum kaku.

"Tidak-tidak! Benedict yang akan mengantarmu," putus Jasmine.

"Ahh.. Tidak usah ak-"

"Sudahlah, ayo, kita pergi!" Benedict menarik Ashley pergi meninggalkan rumah, "Naiklah," suruh Benedict.

"Aku terlalu pendek untuk menaiki motor besar ini," ujar Ashley, mengerucutkan bibirnya lucu.

Benedict terkekeh geli, "Aku punya pundak, jadi naiklah sekarang." Ashley mengangguk ragu-ragu, lalu naik keatas motor besar tersebut.

Le Vampire Le Fort [TELAH DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now