Princess 9

19.1K 746 0
                                    


"Dia tidak mau menceritakannya jadi aku kesal, lalu  aku terus merengek untuk diceritakan. Setelah itu Aldrich membentak ku dan menyuruhku menutup mulutku. Begitu Queen " jelasku.

"Oh begitu. Kalau begitu masalahnya, aku akan menjawab semua pertanyaan mu " ujarnya.

"Benarkah? Baiklah kalau begitu, aku ingin tahu makanan kesukaan Aldrich ? Dan dia paling tidak suka denga  makanan apa "?? Tanya ku.

"Aldrich paling suka......."

____________________________________

"Dia paling menyukai makanan pie apel, dia akan melakukan segala cara agar dia bisa makan pie aple. Makanan yang Aldrich tidak suka adalah makanan yang cepat saji " jawab Queen Diana.

"Oh ...bagaimana dengan sifat dan sikap nya "?? Tanya ku lagi.

"Sifat Aldrich ? Dia memiliki sifat yang berbeda dengan kakak dan adiknya. Dia cuek, dingin, tidak peduli, jarang bergaul ........."

"Oh begitu... baiklah terima kasih karna Queen telah memberi tahu tentang Aldrich, aku permisi " pamit ku. Akupun beridiri dan beranjak dari sana.

"Gadis yang manis "ujar Queen Diana.

Aku pun berjalan menuju dapur Istana, aku ingin membuat kan Prince Aldrich pie apel kesukaannya.

Setelah aku masuk dapur, aku berusaha mencari seseorang yang pastinya mahir dalam membuat pie aple.

"Permisi, apa kau melihat bibi Felix "??

"Maaf Princess, disini tidak ada yang bernama Bibi Felix " jawab Maid itu.

"Oh maaf ... maksudku adalah maid yang bernama Manda " ujarku.

"Oh... nyonya Manda ? Dia sudah tidak bekerja lagi Princess "

"Kenapa "??

"Karna tadi pagi Queen menyuruhnya untuk berhenti bekerja, dikarenakan dia sudah tua dan Queen tidak tega padanya " jelas Maid itu.

"Oh baiklah, lanjutkan pekerjaanmu " ujar ku.

'Bibi Felix ditak berja lagi? Aku harus meminta bantuan siapa untuk membuat pie apel ? Apa aku pergi ke rumahnya saja ? Ah... Audrey kenapa otak mu menjadi bodoh seperti ini, iya aku akan kerumahnya ' pikirku. Akupun berjalan hendak menemui Mr. Lay

"Eh tunggu !! Aku kan tidak tahu rumah bibi Felix " ujar ku. Lalu aku berfikir sejenak siapa orang yang mengetahui rumah Bibi Felix.

"Ah.... kau bodoh lagi Audrey, tantu saja paman Felix kan suaminya pasti dia tahu "

Akupun berjalan menuju perpustakaan. Saat aku kesana,tiba tiba saja aku mendrengar percakapan dua orang. Dibalik pohon besar tepatnya ditaman.

Rasa penasaranku mulai merasukiku,aku mendekati pohon itu supaya aku bisa mendnegarkan percakapan mereka.

Aku bersembunyi dibalik semak semak, dari situ aku bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

"Tidak !! Aku mohon jangan menerima lamaran laki laki itu, aku berjanji !! Aku akan melamarmu " ujar nya.

Sepertinya dia sedang berbicara dengan kekasihnya. Dan terdengar dari sang laki lakinya mungkin mereka sedang bertengkar.

"Beri aku waktu,besok pagi aku akan langsung ke Istana mu dan aku langsung melamarmu " ujar nya lagi.

'Aneh ! Sedari tadi aku belum mendengarkan wanitanya berbicara, tapi laki laki itu seakan akan sedang berbicara degan seseorang, jangan jangan......' pikir ku mulai ngaco.

"Terserah !! Dari awal memang kau sudah tak mencintaiku lagi. Seharusnya aku menyadarinya, selamat atas pernikahan mu nanti. Akan ku usahakan untuk datang. Sampai jumpa " lalu diapun berbalik.

'Oh my god...!! Sedari tadi dia berbicara lewat telfon, pantas saja aku tak mendengar lawan bicaraanya. Tapi siapa laki laki itu '?? Pikir ku heran. Aku sama sekali tidak menlihat wajahnya, mungkin ini akibat cahaya taman yang tidak terlalu terang.

Diapun berjalan kearah Istana, sebelum dia benar benar masuk dia sempat berbalik dan ......

***
Aku masuk kedalam kamarku hendak tidur. Aku mengurungkan niat ku untuk pergi ke perpustakaan, dan aku juga jadi tidak ingin membuat pai apel.

Aku bangkit dari ranjang dan berjalan menuju balkon Istana. Aku dapat melihat indah nya langit malam yang menampakan bintang bintang yang berkelap kelip.

Aku benar benar tidak menyangka kalau dia sudah memiliki kekasih, pantas saja dia terlihat cuek dan dingin padaku.

Tiba tiba aku mengingat kejadian yang membuat ku mengurungkan niat ku untuk kerumah Bibi Felix.

Beberapa menit lalu .....

'Aneh ! Sedari tadi aku belum mendengarkan wanitanya berbicara, tapi laki laki itu seakan akan sedang berbicara degan seseorang, jangan jangan......' pikir ku mulai ngaco.

"Terserah !! Dari awal memang kau sudah tak mencintaiku lagi. Seharusnya aku menyadarinya, selamat atas pernikahan mu nanti. Akan ku usahakan untuk datang. Sampai jumpa " lalu diapun berbalik.

'Oh my god...!! Sedari tadi dia berbicara lewat telfon, pantas saja aku tak mendengar lawan bicaraanya. Tapi siapa laki laki itu '?? Pikir ku heran. Aku sama sekali tidak menlihat wajahnya, mungkin ini akibat cahaya taman yang tidak terlalu terang.

Diapun berjalan kearah Istana, sebelum dia benar benar masuk dia sempat berbalik dan ......

Aldrich.

'Ternyata dia orang sedang berbicara ditelfon dengan kekasihnya. Jadi dia sudah memiliki kekasih, tapi kekasihnya dijodohkan dan dia harus mengakhiri hubungannya ? Mungkin karna itu dia terlihat cuek dan dingin padaku.
Sekarang aku mengerti semuanya 'ujar ku dalam hati.
Setelah aldrich benar benar meninggalkan taman,akupun dari tempat persembunyianku dan berjalan menuju kamarku.

Saat aku kembali ke alam bawa sadarku, akupun kembali melihat bintang bintang yang berada di langit lagi. Mataku betemu dengan langit malam,dan saat itu terjadi kulihat ada bintang jatuh.

Aku segera menangkup kedua tangaku, menutup mataku dan mulai membuat permohonan pada tuhan. Orang bilang kalau kita meminta seauatu pada bintang jatuh, permintaan kita akan segera terjadi entah itu benar atau tidak. Tapi sebentar lagi aku akan membuktikan ucapan orang orang itu.

Setelah selesai akupun membuka mataku dan berkata.

"Semoga apa yang aku inginkan bisa segera terwujud " ucap ku. Lalu akupun berjalan menuju ranjang, aku membanting badanku ke ranjang dan mulai menutup kedua mataku.

____________________________________

Hai semua .....😁

Jangan lupa VOTE dan COMMENT ya .... 😇😇

New Princess Where stories live. Discover now