Princess 61

4.9K 149 13
                                    

"Apa kau tidak tahu, Princess Aubrey ? Sejak kedatangan mu ke ruang makan ini, semua penjaga menjadi tak fokus ! Kedua bola mata mereka terus saja menatap tubuhmu !" Tutur Aldrich.

"Oh ya ? Sayangnya aku tidak tahu, Prince Aldrich. Seingatku di kamar yang aku tempati tepatnya di lemari pakaian yang besar itu, tidak ada satupun baju perempuan ! Semuanya di dominasi dengan pakaian pria !" Kata ku. "Daripada aku telanjang, lebih baik aku mengenakan pakaian mu " Lanjutku.

Aldrich yang mendengar itu langsung menatap ku. Kenapa ? Aku hanya bicara jujur. Memang tak ada pakaian perempuan ! Dan dengan sangat terpaksa aku memakai salah satu kemeja Aldrich. Aku tak peduli kemeja ini akan mengekpost tubuh ku atau tidak, yang terpenting tubuhku tak telanjang.

"Habiskan makanan mu, setelah itu kita pergi berbelanja " Kata Aldrich. Dia berdiri dan meninggalkan ku.

"Cih ... dasar tidak jelas " cibir ku.

_________________________________________

Benar saja, setelah sarapan pagi tadi Aldrich membawa ku berbelanja beberapa pakaian. Sebebarnya di rata-rata pakaian yang ku beli berupa Dress karena Aldrich bilang nanti malam dia akan menghadiri anniversary sebuah hotel milik temannya.

Setelah puas berbelanja, aku dan Aldrich kembali ke mobil. Di dalam limosi ini aku dan Aldrich hanya diam. Tak ada yang berbicara karena memang Aldrich tengah sibuk dengan tablet nya.

"Aldrich ?" Panggilku. Dia menjawab lewat mendehem.

"Aku boleh berjalan-jalan di sini ? Maksudku mengunjungi beberapa destinasi di jepang ?" Kata ku.

"Untuk apa ?" Tanya Aldrich tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ya ... untuk memanjakan mataku. Ini adalah salah satu negara impian ku ! Jadi aku harus mengunjungi beberapa detinasi wisata di negara impian ku ini " Tutu ku.

"Tidak "

"Oh ayolah ! Aku janji tak akan lama. Kapan lagi aku bisa kesini Aldrich ! Aku mohon " Mohon ku.

"Apa kau tidak dengar ? Tidak !"

"Tapi aku ingin ! Kau boleh menyuruh para penjaga mu itu untuk mengawasiku ... Ya ? Boleh kan ? Ayolah " Bujukku.

"Kau tuli ? Tidak ! "

"Kenapa !!" Tanyaku kesal.

"Karena tak sepantasnya seorang Princess berkeliaran dan berbaur dengan masyarakat ! Lagi pula kau belum mengenal negara ini " Tutur Aldrich.

"Ini yang harus di lakukan seorang Princess ! Berbaur dengan masyarakat. Dengan begitu rakyat akan mencintai ku dan bisa saja ketika aku terkena masalah mereka akan mendukungku ! " Kata ku tak mau kalah. Ya katakan saja ini sebagai bentuk kampanye ?

"Kau tak perlu repot-repot melakukan itu. Suka atau tidak mereka harus menerima siapa yang akan menjadi pemimpin nantinya. "

"Bagaimana dengan demo ? Atau tindakan lain yang bisa membuat ancaman ?"

"Uang ? Semua bisa di selesaikan dengan uang Aubrey ! Buka matamu " Ujar Aldrich.

"Kau yang harusnya membuka mata ! Dengan kau memberi mereka uang seperti itu sama saja kau menjadi pemimpin yang tidak baik ! Dan pemimpin yang tidak baik ! Tidak pantas menjadi pemimpin ! " kataku.

Aku benar-benar membenci cara semacam ini. Jika kita mengambil simpati dari rakyat dengan perilaku kita yang baik, kenapa tidak ? Tak harus melibatkan benda kertas yang memiliki nilai itu.

👑👑👑

Rencana untuk mengunjungi destinasi wisata disini pupus sudah. Aku dan Aldrich malah berdebat diluar topik pembicaraan awal kita tadi.

New Princess Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt