Princess 56

6.6K 193 13
                                    

Dengan gila nya laki-laki itu mempertemukan matanya dengan mata pisau yang tajam itu yang mengakibatkan darah keluar dari bola mata laki-laki itu.

" Sial ! dasar bodoh " !! Ujar Aldrich.

" Bawa dia keruang pemulihan " suruh Aldrich pada seorang pengawal yang ada di sampingnya.

Tak lama, setelah itu Aldrich memasukkan tangannya kedalam jas, sepertinya dia sedang mengambil sesuatu.

" Al ... Aldrich ? A-apa yang ... Apa yang kau lakukan "?? Tanya ku gugup bukan tanpa alasan, Bagaimana tidak aku bertanya dengan nada seperti itu !? Aldrich menodongkan mocong Desert eagle nya pada ku. Refleks akupun mengangkat kedua tanganku.

____________________________________









" Akh ... sayang ! maaf membuat mu takut, bisakah kau menggeser tubuhmu lima langkah ke kanan " !? Tanya Aldrich. Aku yang masih merasa gugup pun hanya bisa menuruti permintaan laki-laki itu.

Satu.
DOOR ... !!

Dua.
DOOR ... !!

Tiga.
DOOR ... !!

Empat.
DOOR ... !!

Lima.
DOOR ... !!

Setelah aku menggeser tubuhku satu langkah, suara tembakan terdengar. Ketika langkah ke lima aku langsung menoleh kebelakang. Lima pria jatuh di atas lantai yang kotor ini. Disekitar mereka dikelilingi oleh darah yang terus menyebar.

Aku tak menyangka, Aldrich melakukan hal itu. Sebenarnya siapa Aldrich ? Kenapa sekarang aku melihatnya seperti bukan Aldrich !? Aldrich memang kejam dan irit berbicara, tapi aku tak menyangka dia akan menghilangkan nyawa seseorang dengan begitu mudahnya.

" Bakar mayat mereka semua " !! Perintah Aldrich. Dia kemudian berjalan kearah ku, memeluk pinggangku dan menggiringku keluar dari ruangan itu.

Aldrich membawaku masuk kedalam mobil yang sudah terparkir didepan toko matrial itu.

" Aldrich ! kenapa kau menembak kelima pria itu " !? Tanya Ku.

" Penghianat " ! Jawab Aldrich singkat.

Pantas saja mereka ditembak. Oh sekarang aku mengerti, laki-laki itu memberi tahu Aldrich bahwa diantara pengawalnya terdapat seorang penghianat.

Tak lama mobil yang kami tunggangi berhenti tepat di sebuah gedung pencakar langit. Saat aku ingin bertanya pada Aldrich, ternyata laki-laki itu sudah keluar dari dalam mobil.

Aku mengikuti Aldrich dari belakang. Dia sedikit bebricara pada Receptionis yang berada di balik meja yang mengelilinginya. Setelah itu Aldrich berjalan kearah Lift.

Menekan angka 70. Lift pun bergerak naik.

Ting ...

Pintu lift terbuka dan kamipun keluar. Aldrich berjalan menuju ujung lorong. Aneh !

Saat kami masuk, Aldrich mulai menanggalkan pakaiannya. Tepat di lengan kemaja berwarna putihnya terdapat bercak darah.

" Aldrich kenapa tak ada kamar selain kamar ini " !? Tanyaku. Aku duduk di tepi ranjang.

Ya selama aku menyusuri lorong ini, memang tak ada pintu kamar selain yang berada di ujung. Yaitu kamar ini.

" Karena aku sengaja membuatnya seperti itu " Kata Aldrich.

Oh ternyata hotel ini milik Aldrich !?

" Kenapa " !?

" Jangan banyak bertanya ! lebih baik kau mandi " Suruh Aldrich.

New Princess Where stories live. Discover now