LARUT.4

4K 294 27
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Brumm Brummm...

Sebuah motor sport warna hijau hitam melaju memasuki gerbang sebuah bangunan rumah megah dan mewah dengan arsitektur modern classic, motor itu lalu berhenti di garasi yang berada di belakang rumah.

Setelah melepas helm fullface dari kepalanya, pengendara motor sport yang ternyata seorang pria itu lalu berjalan santai menuju rumah megah tersebut.

"Cih."

Pria itu berdecih tatkala mendapati dua orang tengah berciuman intim di serambi rumah. Dua orang yang amat sangat ia kenali dan sangat ia benci karna suatu alasan.

Kedua orang yang tengah asik berciuman itu terkejut dan serentak menyudahi aksi ciuman mereka saat menyadari kedatangan pria tersebut.

"Ekh, Nal?" Panggil pria yang tadi berciuman. "Dari mana kamu kok baru pulang?" Tanyanya sambil beranjak dari duduknya.

Pria yang dipanggil Nal itu yang memang Kinal adanya tidak menjawab dan bahkan sama sekali tidak menghiraukan pria tersebut. Dia malah melirik ke arah wanita cantik yang duduk bersama pria tadi, dan si wanita yang ia lirik sama sekali tidak berani membalas lirikannya dan hanya tertunduk saja.

"Pengkhianat tetaplah seorang pengkhianat. Cih!" Ucapnya dingin dan begitu menusuk.

"KINAL? TUTUP MULUTMU!" Bentak pria tadi berang akan ucapan Kinal. Rahangnya mengeras dan telapak tangannya terkepal erat serta sorot mata tajam tidak suka.

"Cih!"

Kembali Kinal berdecih sedikit melirik pria tadi. Diapun lalu kembali berjalan masuk ke dalam rumah.

"Arrrgkk!" Pria tadi mengerang kesal sedang si wanita menatap Kinal dengan tatapan sendu.

Brukkk!

Kinal menjatuhkan tubuh lelahnya di atas kasur empuk miliknya. Dia sedikit meringis kesakitan merasakan nyeri pada punggungnya yang lebam akibat menolong wanita yang terjebak dalam tawuran tadi.

Kryuuukkkk

"Akh, Shit! Gue laper." Keluhnya sembari mengusap usap perut ratanya yang kelaparan.

Dia beranjak bangun dan berjalan ke kamar mandi untuk bebersih sebelum makan malam untuk meredam cacing cacing di perutnya yang sudah protes minta jatah.

Beres dengan acara bersih bersihnya, Kinal segera keluar kamar menuju ruang makan. Namun, baru saja dia hendak turun anak tangga, seketika langkahnya terhenti begitu melihat orang orang yang ada di ruang makan.

"Cih." Decihnya.

Kinal kembali masuk ke dalam kamar, mengambil kunci motor dan jaket karna dia berniat makan malam diluar saja.

Tap Tap Tap

"Nal!" panggil seorang wanita paruhbaya yang masih terlihat cantik saat Kinal baru saja menginjakkan kaki di lantai dasar. "Kamu mau kemana?" tanyanya.

Kinal menoleh. "Bukan urusan anda." jawabnya datar.

Wanita itu tidak tersinggung, dia tetap tersenyum lembut meski mendapat sikap tidak menyenangkan dari Kinal. "Kalo kamu mau pergi, makan malam dulu ya? Biar Mami ambilin." Ucapnya sabar.

"Tidak usah, makasih." Kata Kinal datar dan langsung berlalu pergi.

hufh

Wanita itu menghela napas panjang dan berat menatap Kinal yang berlalu pergi. Ia merasa sedih karna sampai saat ini Kinal belum juga bisa menerima kehadirannya.

LARUT [End]On viuen les histories. Descobreix ara