LARUT.6

3.2K 278 22
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Tap tap tap!

"Masuk ke sekolah ini juga akhirnya loe." Kata seorang pria berkacamata minus dari arah belakang Kinal. Dia berjalan mendekati Kinal yang tengah duduk di pinggiran rooftop. "Gue kirain loe milih SMA JAYA yang jauh lebih elit dan terkenal dibanding sekolah ini." Ucapnya lagi.

Hup!

Pria itu langsung duduk tepat di samping Kinal. Kinal melirik sejenak pria yang baru saja duduk tepat di sampingnya itu, lalu kembali mengarahkan pandangan matanya ke bawah dimana para siswa siswi beraktifitas dan berlalu lalang di bawah sana.

"Apa loe ada rencana gabung dengan team Volley?" Tanya pria itu melirik sebentar ke Kinal, lalu kembali melihat ke bawah.

"Malas." Jawab Kinal singkat.

"Yaach, itulah sifat loe. Tidak pernah berubah sejak pertama kali gue kenal loe. Selalu tidak mau direpotkan akan hal hal yang menurut loe tidak penting. Its oke, no problem." Kata pria itu maklum akan sifat Kinal yang memang sudah sangat ia ketahui.

"Loe sendiri sekarang ikut klub apa? Apa masih Volley?" Tanya Kinal balik.

Pria itu membenarkan sejenak letak kacamata yang sedikit melorot di hidungnya. "Sama seperti loe." jawabnya.

Kinalpun mengangguk paham akan maksut kata kata pria di sampingnya tersebut. Dia lalu melihat ke bawah lagi dan kali ini pandangan matanya tertuju ke arah tiga orang yang tengah ngobrol di bangku taman sekolah. Lalu beralih ke siswa siswi di tempat lain yang kesemuanya cukup membuatnya heran dan bertanya tanya dalam hati.

"Bob, apa boleh gue mengatakan kalo sekolah ini sekolah aneh dan menggelikan?" Tanya Kinal tanpa melepas pandangan matanya ke orang orang di bawah sana.

Pria yang dipanggil Bob alias Boby Caesar tersenyum tawar saja mengetahui akan maksut ucapan Kinal. "Mereka sama seperti loe. Pihak sekolah tidak tahu atau bisa dibilang tidak mengetahui sama sekali jika di SMA NUSA tersimpan murid murid berbakat. Tapi itu wajar saja sih karna pada dasarnya mereka memang tidak mau menunjukkan bakat mereka dan lebih memilih ekskul lain. Hasilnya sama seperti apa yang loe ketahui, SMA NUSA praktis tidak memiliki prestasi apa apa." Ujarnya. Kinal hanya manggut manggut saja mendengar itu.

"Sejak kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana insident memalukan itu terjadi yang berujung dibuangnya loe, mereka praktis tidak mau terjun lagi di dunia bola Volley karna mereka merasa respect ke loe." Ujar Bobby sedikit menyinggung masalah tempo dulu.

Srettt!

"Sudahlah." Kata Kinal sembari beranjak dari duduknya. "Yang lalu biarlah berlalu, toh itu juga sudah lama terjadi. Gue gak mau mengungkit ungkit masalah itu lagi." Ujarnya.

Tap tap tap!

Boby menoleh, melihat Kinal yang berjalan menuruni tangga rooftop. Helaan napas panjang terdengar keluar dari hidungnya.

Gue paham gimana perasaan loe, sobat!

---

"Kalian kenapa?" Tanya Melody heran begitu memasuki GOR SMA NUSA melihat Shania cs terlihat lesu dan tidak semangat. "Shan? Ada apa? Mana yang lain?" imbuhnya bertanya.

"Mel, sepertinya team kita nanti tidak mungkin bisa bertanding melawan team Volley SMA Bangsa deh." Ucap Shania lemah.

"Loh, kenapa?"

hufh

"Kita kekurangan orang. Tadi Sendy, Dhike dan yang lain ijin keluar dari team Volley kita." jelas Shania.

LARUT [End]Where stories live. Discover now