LARUT.28

2.6K 254 97
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Gadis cantik bertubuh mungil itu menatap dirinya di depan cermin kamar mandi. Ditatapnya beberapa tanda kemerahan di sekitar dada putih mulusnya. Ada sekitar lebih dari lima tanda kemerahan di sana. Tanda yang diciptakan Kinal ketika percintaan khilafnya tadi.

"Apakah ini yang disebut kissmark?" Lirihnya sambil menyentuh tanda kemerahan tersebut.

Tess Tesss Tesss Tess Tesss

Cairan bening air mata kembali merembes keluar dari sudut mata indahnya. Tangisnya pun terdengar sedikit terisak lirih. Ia merasa sedih dan marah merutuki dirinya yang sampe khilaf tadi. Kenapa hal tabu yang sebisa mungkin ia hindari malah terjadi? Hal yang hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah. Sungguh ia begitu merasa berduka saat ini.

Tapi, di satu sisi ada sedikit perasaan senang saat melakukan perbuatan tabu tersebut. Ini adalah pengalaman dirinya untuk kali pertama dan ia melakukan itu bersama Kinal, pria yang notabene adalah orang yang ia cintai.

Berbeda dengan para pria yang pernah dekat dengan dirinya selama ini. Ia tidak pernah melakukan hal tabu tersebut, paling banter hanya sebatas berciuman saja. Bukan berarti ia tidak mencintai laki laki yang pernah dekat dengan dirinya, namun cinta yang ia rasakan ke Kinal sungguh berbeda. Cinta untuk laki laki itu begitu nyata dan begitu membekas. Entah kenapa bisa begitu, ia sendiri juga tidak tahu.

"Ssshhh Nhhaaalll Ssshhh."

Kilasan desahan saat bercinta tadi kembali terbayang, memaksa tubuh lelahnya kembali bergetar dan darah panasnya pun kembali berdesir. Meski belum sampai ke inti percintaan, namun apa yang Kinal lakukan sudah membuat dirinya kalang kabut hilang kendali. Sentuhan sentuhan Kinal yang kadang lembut dan kadang sedikit kasar benar benar luar biasa, seolah membuat dirinya bagai dihipnotis dan mabuk karnanya.

Plakkk

"BAJINGAN!"

Melody meringis tertahan saat kembali teringat akan tamparan yang ia layangkan ke pipi Kinal. Tamparan reflek karna marah dan kecewa yang tiba tiba keluar setelah tersadar dari percintaan tersebut.

Hufh

"Pasti tadi sakit banget. Maafin aku, Nal. Aku.. A-Aku reflek tadi. Maaf."

Gadis itu sedikit tertunduk merasa bersalah, tidak seharusnya ia menampar Kinal tadi. Percintaan tadi terjadi bukan sepenuhnya salah Kinal, tapi ia juga turut bersalah telah memancing dan memaksa Kinal hingga terjadilah percintaan khilaf tersebut.

"Maafin aku ya, Nal. Kamu tidak sepenuhnya bersalah. Aku pun turut bersalah karna tidak bisa menjaga diriku tadi. Maafin aku, Kinal."

Melody bergumam menyesali atas perbuatannya menampar Kinal tadi. Setelah menghela napas panjang, ia lalu menghidupkan keran dan mulai membasuh muka kacaunya dengan air.

"Auhhh!" Pekiknya memegangi perut yang tiba tiba terasa sakit.

---

"Mau apa kak Ve kesini?"

Veranda yang sedang mengupas buah apel seketika menghentikan sejenak aktifitasnya. Matanya terpicing tajam menatap adiknya tidak suka.

"Kenapa? Apa kamu gak suka aku kesini?" Tandasnya begitu dingin.

Glek!

Maul menelan ludah dengan susah payah. Berhadapan dengan wanita yang berstatus kakak tirinya tersebut sungguh membuatnya tidak berkutik. Begitu dingin dan mengintimidasi. Sifat yang sangat ia benci dari kakaknya itu.

LARUT [End]Where stories live. Discover now