LARUT.25

2.1K 218 40
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Shania menatapku dengan intens, keningnya mengernyit begitu dalam. Mungkin dia heran dengan pertanyaan yang aku ajukan. Bertanya tentang masa lalu seseorang pada orang lain mungkin adalah hal yang tabu dan tidak elok, tapi aku harus bertanya karna aku punya alasan khusus kenapa ingin tahu tentang masa lalu Melody. Yach, meski itu kurang pantas untuk aku tanyakan.

"Kenapa loe ingin tahu tentang masa lalu Melody?" Tanyanya penuh selidik.

"Sorry, Shan kalo gue nanya sesuatu yang kurang pantas ke loe, tapi gue terpaksa nanya hal itu ke loe, karna menurut gue, loe adalah orang yang tepat untuk gue cari tahu segalanya tentang Melody. Dan karna loe juga adalah sahabat dekat Melody yang kemungkinan besar loe pasti tahu tentang semua masa lalunya." Jawabku.

"Itu tidak menjawab pertanyaan gue. Katakan, apa tujuan loe ingin tahu tentang semua masa Melody?" Tanyanya yang kali ini dengan nada suara penuh penekanan.

Aku terdiam. Aku tidak bisa serta merta langsung menjawab pertanyaannya. Aku harus hati hati dan penuh perhitungan. Karna kalo aku gegabah sedikit saja, kemungkinan besar bisa dipastikan aku tidak akan mendapatkan informasi apa apa dari Shania. Sebuah informasi penting yang bisa memudahkan langkahku kedepannya.

"Nal?"

hufh

Kuhela napasku sejenak sebelum membuka suara. Setelah itu, kutatap dia dengan hati yang sudah aku mantapkan dan terlihat meyakinkan.

"Gue belum lama mengenal Melody, tapi... Gue merasa ada sesuatu yang ia sembunyikan dan ia pendam sendiri. Jujur, hal itu mengusik gue, gue ingin tahu ada apa dengan dia. Itulah kenapa gue nanya sama loe tentang masa lalu Melody." Ujarku.

Shania terdiam tuk beberapa lama. Dia tidak lagi melihat ke arahku, matanya melihat ke bawah dimana orang orang berlalu lalang.

"Shan. Tolong ceritain ke gue. Bisa'kan?" Tanyaku sedikit memaksanya.

"Apa loe mencintainya?" Tanyanya tanpa melihatku.

"Hm?"

Dia menoleh dan menatapku begitu serius. "Apa loe mencintai Melody?" Ulangnya.

Aku balas menatapnya. Tidak segera kujawab pertanyaannya. Aku ingin tahu kata kata apa yang akan dia lontarkan selanjutnya. Saat ini memaksanya malah akan membuat runyam situasi dan makin sulit untukku mengorek informasi darinya.

"Gue sama Melody udah sahabatan sejak kami duduk di bangku sekolah dasar. Kami sering bertukar cerita baik itu masalah pribadi mau pun masalah umum. Bisa dibilang, kami udah saling mengenal satu sama lain, baik itu hal yang buruk mau pun yang baik. Loe ingin tahu tentang semua masa lalu Melody, tentu saja gue tahu semuanya. Tapi..."

Aku terus mendengarkan dan menyimak apa yang Shania ucapkan sambil berharap Shania bersedia menceritakan semua masa lalu Melody. Kutatap matanya yang juga menatapku begitu serius.

Ayo, Shan. Ceritalah! Ceritakan semuanya. Ceritakan semua masa lalu Melody. Aku pasti akan sangat berterima kasih jika kau mau menceritakannya.

---

Teng Teng Teng

Bell pulang sekolah baru saja berbunyi, itu artinya seluruh aktifitas belajar mengajar harus berakhir untuk hari ini.

Kukemasi peralatan tulisku ke dalam tas. Kulirik ke bangku Melody yang kosong. Dalam hati, aku sedari tadi terus bertanya tanya. Kemanakah gerangan Melody? Sedari tadi aku tidak melihat dia. Kusamperin ke ruang UKS tadi, dia sudah tidak berada di sana. Aku pikir tadi mungkin dia sudah kembali ke kelas, tapi di kelas pun dia juga tidak ada. Lalu, dimana dia berada? Hm. Apa terjadi sesuatu pada dirinya?

LARUT [End]Where stories live. Discover now