LARUT.14

2.7K 289 78
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

"Mamiiiii..."

"Miiii... Boleh ya? Please."

"Miiii.. Please, Mi.. Boleh ya?"

Vina tidak pedulikan rengekan Gracia yang minta diijinkan ikut ke puncak dalam acara photograpy ekskul sekolahnya. Istri Devian Putra tersebut tetep fokus pada majalah yang sedang dibacanya.

"Miiii, please..." Rengek Gracia seraya mengguncang guncangkan lengan Maminya.

"Gre! Sekali Mami bilang gak boleh ya gak boleh. Titik. Tidak ada tawar menawar lagi." Seru Vina tegas.

"Tapi, Mi. Ini itu tugas ekskul sekolah buat pameran bulan depan. Kalo Gre gak ikut, ntar apa kata teman teman Gre... Boleh ya, Mi? Please." Rengek Gracia berusaha meluluhkan hati sang Mami agar diijinkan pergi.

"Tidak!" Tolak Vina keukeuh dengan keputusannya.

"Ish. Mami jahat!" Seru Gracia cemberut menekuk muka.

"Ada apa sih Gre? Dari tadi kok Papi dengerin merengek rengek ke Mami kamu terus. Hm?" Tanya Devian Putra yang muncul dari ruang kerjanya.

"Ehh, Pi. Papi mau apa? Biar Mami ambilin." Tanya Vina pada Devian Putra yaitu suaminya.

"Tolong buatin kopi ya! Ntar sekalian tolong anterin ke ruang kerja Papi." kata Devian Putra yang dianggukin Vina. Dia lalu beralih pada Gracia. "Ada apa?" Tanyanya.

"Itu, Pi. Masa Mami gak ngijinin Gre untuk ikut ke Puncak besok. Padahal ini tugas ekskul sekolah loh." Rajuk Gracia mengadu ke Devian Putra.

"Bener, Mi?" Tanya Devian pada Vina untuk memastikan kebenaran ucapan Gracia.

"Iya, Pi. Mami hanya kuatir saja dia ikut ke Puncak, apalagi pake acara nginep segala. Mami jadi tambah kuatir." kata Vina membenarkan sekaligus memberi alasan melarang Gracia untuk ikut.

"Ihh, tapikan Gre gak pergi sendirian Mi, orang kesananya juga rame rame kok. Mami parnoan banget sih." kata Gracia menekuk muka.

"Ya tetap saja Mami itu kuatir Gre. Apalagi mayoritas yang ikut itu cowok semua. Kalo Mami ngijinin kamu, yang ada Mami spot jantung. Kamu mau Mami masuk rumah sakit gara gara jantungan?"

"Ihh, ya nggaklah Mi."

"Makanya, kamu jangan ikut."

"T-Tapi, Mi-,"

"Stop! Mami tidak mau berdebat lagi. Sekali tidak tetap tidak." Potong Vina tegas tidak mau dibantah lagi.

"Bener apa yang Mami kamu bilang, Gre. Udah, kamu gak usah ikut ya.. Papi juga gak ngijinin kamu pergi." kata Devian Putra mendukung keputusan istrinya.

"Ish." Gracia jelas tidak bisa membantah lagi. Apalagi sang Papi juga tidak mengijinkannya pergi. Iapun hanya bisa gigit jari saja dan menahan rasa kesalnya.

Tap Tap Tap

Dari arah anak tangga, Kinal berjalan ke ruang keluarga dimana Devian Putra, Vina dan Gracia berada. Tanpa menghiraukan ketiga orang itu, ia membuka pintu lemari untuk mengambil kamera yang ia simpan di dalamnya. Namun, saat ia cari cari ternyata kamera yang ia cari tidak ada di tempatnya.

"Nal. Kamu cari apa sayang?" Tanya Vina lembut sembari beranjak mendekati Kinal.

Kinal menoleh namun tidak menjawab. Ia kembali mencari cari kameranya di dalam lemari tersebut.

"Kamu cari apa? Biar Mami bantu cariin." Tanya Vina menawarkan diri untuk ikut bantu mencari.

Kinal lagi lagi tidak menjawab dan tidak pedulikan Mama tirinya tersebut. "Gak ada. Kemana ya? Padahal aku simpan disini." Gumannya keheranan tidak menemukan kamera yang dicarinya.

LARUT [End]Where stories live. Discover now