LARUT.27

2.6K 260 61
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Cklek!

"Mel, kamu mau langsung pulang atau makan malam dulu?" Tanya Kinal seraya berjalan keluar dari kamar mandi.

Melody yang sedang merapikan rambut di depan cermin ruang tengah apartement menoleh sejenak ke arah Kinal.

"Terserah, aku sih ngikut kamu aja." Jawabnya. Dia melihat ke cermin lagi dan melanjutkan kembali dalam merapikan rambutnya "Kamu sendiri gimana?" imbuhnya balik bertanya.

Kinal berjalan mendekati gadis cantik bertubuh mungil tersebut. Dipeluknya gadis itu dari belakang sedikit erat dan diciumnya puncak kepala gadis itu dengan penuh perasaan sayang.

Melody yang dipeluk dan dicium puncak kepalanya memejamkan mata sejenak untuk meresapi perlakuan manis dari laki laki yang dicintainya itu. Meresapi pelukan hangat laki laki itu yang membuatnya merasa nyaman dan meresapi perasaan sayang dari laki laki itu yang tersalur dari ciuman tersebut.

"Kalo aku sih maunya kamu terus di sini, menemani aku menghabiskan waktu sepanjang malam." Ucap Kinal sembari menaruh dagunya di puncak kepala si gadis. Ditatapnya wajah cantik gadis itu lewat pantulan cermin. Cantik. Pujinya dalam hati.

Tidak dapat Kinal pungkiri ataupun menampik bahwa paras gadis itu memang cantik luar biasa. Mungkin kecantikan parasnya setara dengan para dewi surga di atas sana. Tangan Kinal reflek semakin erat dalam memeluk tubuh Melody seolah tak ingin ia lepaskan lagi.

Melody membuka matanya, kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyum manis. Iapun balas menatap laki laki itu lewat pantulan cermin. "Ngapain?" Tanyanya.

"Yaaa.. Ngapain gitu kek. Kita bisa ngobrol, nonton film atau kalo kamu mau, kita bisa bobo bareng. Hehe." Ucap Kinal diakhiri cengiran bodohnya.

"Yeee, kalo itu mah maunya kamu." Cibir Melody mencebikkan bibir bawah.

"Hehehe!" Tawa Kinal terkekeh pelan. "Eh, tapi serius deh, Mel. Emang kamu gak mau tetap di sini nemenin aku?" Tanyanya serius.

Melody memandangi bayangan wajah Kinal yang terpantul di cermin tuk beberapa lama, ia memiringkan sedikit kepalanya, mengetuk ngetukan jari telunjuknya ke dagu, menimang nimang pertanyaan sekaligus permintaan laki laki yang sedang memeluknya dari belakang tersebut.

Kinal yang melihat itu menjadi gemas sendiri. Apa lagi kepala Melody sedikit miring membuat leher putih gadis itu terekspose bebas dan itu seolah bagai sebuah magnet yang menarik dirinya untuk mengecup leher tersebut.

Cup

Melody terjengkit kaget merasa geli pada kulit lehernya akibat kecupan Kinal. Bukan sekali tapi berkali kali, ditambah lidah Kinal yang juga ikut bermain membuat tubuhnya blingsatan seperti cacing kepanasan. Ia gigit bibir bawahnya dengan mata terpejam, berusaha menahan sesuatu yang tiba tiba membuat tubuhnya bergetar dan panas dingin.

"Ssshhh nnnhaaalll."

Desahan itu akhirnya lolos juga dari mulut Melody. Merasakan sensasi dari kecupan Kinal yang seolah membawa dirinya berada di awang awang.

Kinal yang mendengar itu jadi lupa diri. Ia semakin liar mengecup titik sensitif di leher gadis itu, bahkan kecupannya mulai berpindah dan terdengar sedikit keras.

"Nnhaaall ssshhhh hmmm."

Desahan gadis itu mulai keras tidak terkendali. Darah yang berdesir hebat serta degup jantung yang sudah bekerja di atas normal, mau gak mau memaksa gadis itu terbakar juga gairahnya.

LARUT [End]Where stories live. Discover now