LARUT.22

2.5K 250 44
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

"Apa kabar loe... Lidyo?"

Settt

Swuiiinggg

Brugggkkhh!

"Aduh!" Pekik Kinal terkena lemparan bantal tepat di mukanya.

"WOY KAMPRET! JANGAN PANGGIL GUE DENGAN NAMA ITU!" Seru Maul Keras misuh misuh. Lidyo Maulid Djuhandar nama lengkapnya, biasa dipanggil Maul dan tidak suka jika dipanggil Lidyo. Alasannya sepele dan sangat sederhana, yaitu karna di nama itu terselip nama Author dan dia tidak suka sama Authornya.

(Kampret! Numpang namapun gak boleh. Gue sleding juga loe lama lama, Ul! *byAuthor)

"Hahahaha!!!" Semua orang yang ada di dalam ruangan itupun tertawa lucu. Sedangkan Kinal cuma tertawa nyengir saja.

"Sekali lagi loe panggil gue dengan nama itu, gue bunuh loe ntar!" Ancam Maul mendelik kesal.

"Bunuh aja Ul, bunuh. Kami ikhlas kok." Seru Sakti.

"Ya, Ul. Kami ikhlas kok." imbuh Mario cepat.

"Hahahaha!!"

Mendengar seruan dua orang temannya itu membuat Kinal mendelik kesal dan itu langsung diganjar tertawa terbahak bahak oleh Mario dan Sakti.

Settt

Swiiiingggg

Bugggkkhh!

"ADUH! Kampret loe, Nal. Sakit pe'a!" Seru Sakti terpekik terkena bantal yang dilempar Kinal.

"Rasain!" Ledek Kinal.

"Hahahaha! Mamam tuh bantal!" Ucap Mario turut meledek Sakti.

"Sialan loe, Mar." Umpat Sakti misuh misuh.

"Hahahaha!!!"

Lagi, suara tawa kembali terdengar di ruangan tersebut. Kinal, Maul dan Mario puas menertawai Sakti. Gracia yang melihat itupun juga jadi ikutan tertawa.

Mereka lalu ngobrol ngalor ngidul diselingi candaan candaan dari Mario dan Sakti yang selalu bisa menghidupkan suasana.

"Oya, Nal. Gue mau nanya deh sama loe. Loe gak ada gitu keinginan untuk kembali bermain Volley?" Tanya Maul serius.

Kinal tidak langsung menjawab. Dia terdiam sebentar sebelum menjawab. "Emmp. Ada sih sebenarnya, tapi..." ucapnya menggantung.

"Tapi apa?" Tanya Maul ingin tahu.

"Nggak, ngga pa-pa." Geleng Kinal tidak jadi meneruskan kata katanya.

"Ck, sialan loe. Gue udah penasaran nungguin malah jadi bilang nggak apa apa." Omel Maul. Kinalpun cuma tertawa terkekeh saja.

"Hahahaha! Ul, loe kayak gak tahu gimana sifat Kinal aja. Sejak putus sama kakak loe, dia berubah jadi aneh tahu gak. Kalo ngomong suka gak jelas dan kelakuannya juga jadi tambah aneh." Seru Sakti yang seketika langsung mendapat tatapan tajam dari Kinal.

Sakti tidak sadar kalo ucapannya tadi sedikit banyak telah menyinggung perasaan dan kembali membuka luka lama Kinal. Tidak hanya Kinal, Maulpun juga merasakan hal yang sama dengan Kinal karna ini menyangkut kakaknya juga.

Pletakkk!

"Aduhhh!" Pekik Sakti kesakitan terkena jitakan Mario. "Sialan loe, Mar! Kenapa loe jitak gue?" semprotnya.

LARUT [End]Where stories live. Discover now