LARUT.31

2K 247 75
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Melody berdiri termenung di balik pagar pembatas balkon kamarnya. Matanya melihat di kejauhan, namun pikirannya melayang di pertemuannya dengan Veranda tadi siang.

#Flashback On

"Apa? J-Jadi pacar Dyo?" Pekik Melody terperanjat mendengar permintaan Veranda.

"Bukan pacar, Mel. Lebih tepatnya mungkin lebih dekat aja. Ya, semacam orang memiliki hubungan gitulah." Ucap Veranda sedikit meralat ucapan Melody.

"Sama aja, Ve."

"Ya, kalo loe nganggepnya seperti itu, gak pa-pa juga sih. Gimana? Loe mau gak?"

"Ve. Ini masalah hati dan hati gak bisa dipaksakan. Gue gak mencintai Lidyo. Gue-,"

"Demi kesembuhan adik gue, Mel. Please! Loe bisa lihat sendirikan gimana Dyo tadi? Dia begitu exited, begitu seneng banget ketemu loe, orang yang ia cintai sejak lama."

"A-Apa maksut loe dengan orang dicintai Lidyo sejak lama? Maksut loe Lidyo mencintai gue? Sejak kapan?"

Hufh

"Baiklah. Gue akan ceritakan hal yang sebenarnya tentang Lidyo dan gimana dia menyukai loe serta kenapa dia bisa sakit."

Maka dimulai cerita mengalir dari bibir manis gadis berpipi chubby tersebut. Cerita yang berdasarkan pengetahuan atas curhatan Lidyo dan juga cerita yang sengaja ia karang untuk meyakinkan Melody. Ia bumbuhi doktrin doktrin dan juga gimik raut muka sedihnya untuk mempengaruhi psikis Melody. Dengan begitu, ia berharap Melody akan tersentuh dan pada akhirnya mau menerima permintaannya.

"Begitulah Mel ceritanya." Ujar Veranda mengakhiri cerita. "Gue sebenarnya gak mau meminta loe ngelakuin itu, tapi gue udah buntu, gak tahu harus dengan cara apa lagi agar adik gue kembali semangat menjalani hidupnya. Tapi, setelah tadi gue melihat gimana sikap dia ketemu loe, maka gue yakin kalo semangat hidupnya ada pada loe. Loe satu satunya orang yang bisa membuat dia kembali semangat seperti dulu. Jadi, please Mel. Gue mohon sama loe. Bantu adik gue, tolong kembalikan semangat hidup dia. Gue mohon banget sama loe. Gue sayang banget sama dia, Mel. Gue gak mau kehilangan dia." Ujarnya diakhir dengan isakan tangis dramanya.

#Flashback Off

Huft

Gadis cantik berambut panjang itu menghela napas lelahnya. Ia benar benar bingung dengan masalah yang sedang membelitnya. Berpura pura mencintai laki laki yang tidak ia cintai, tentu itu bukan perkara yang gampang. Susah, sangat susah sekali untuk ia bisa melakukan itu.

"Aku harus gimana? Di satu sisi aku ingin nolongin Veranda untuk mengembalikan semangat hidup Lidyo, tapi di sisi lain permintaan itu sangat sulit untuk aku lakukan." Lirih gadis itu dalam masa bingungnya.

"Hatiku, cintaku dan jiwaku sudah ku serahkan pada Kinal sepenuhnya. Aku sayang Kinal, Aku mencintai Kinal. Tidak mungkin aku tega mengkhianati Kinal. Tidak mungkin, aku tidak mungkin bisa."

Sret!

Gadis itu luruh, terduduk lemah di lantai. Kepalanya tertunduk dengan pikiran bingung dan bimbang yang terus menggelayuti perasaannya.

Di saat seperti ini, ia menjadi benci pada dirinya sendiri. Benci kenapa ia tidak bisa tegas dan egois. Benci kenapa ia harus menjadi orang yang begitu lemah hati. Benci benci dan benci terhadap dirinya sendiri.

---

Kinal menatap intens sosok laki laki yang berdiri di depan pintu unit apartment-nya. Laki laki yang ia lihat saat dirinya tiba di lantai tiga gedung apartment. Laki laki yang sangat ia kenali, yaitu Keenan saudara tirinya.

LARUT [End]Where stories live. Discover now