LARUT.19

2.6K 260 20
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Aku gak tahu apa maksut Kinal menanyakan apa itu cinta padaku. Apa ini cuma pertanyaan basa basi saja sekadar untuk obrolan belaka atau ada maksut di balik pertanyaan itu? Entahlah aku tidak tahu.

Jujur, aku suka merasa bingung sendiri dengan sikap yang Kinal tunjukkan padaku selama ini.

Dia itu seenaknya sendiri, baik itu dalam bertindak, bersikap dan berbicara. Kadang dia itu acuh, cuek dan masa bodoh. Tapi di lain waktu tiba tiba dia berubah menjadi perhatian dan posesif. Namun yang aku tahu pasti sih dia itu super rese bin nyebelin.

Contohnya tiba tiba saja ngaku ngaku pacarku saat dia pertama kali menjadi murid baru di kelasku dan juga ngaku ngaku di depan Mama. Ngeselin plus bikin malu, sumpah. Itulah sifat yang tidak berubah dari dia selama yang aku tahu.

Aku terus menatapnya dengan tatapan penuh selidik. Aku tidak mau gegabah atau serampangan dalam menyimpulkan sesuatu. Kinal itu sulit untuk ditebak jalan pikirannya. Bisa sajakan kalo dia saat ini cuma sekadar basa basi doang bertanya seperti itu. Tidak, aku tidak boleh baper berharap kalo Kinal serius. its imposible!

Tapi, gimana kalo dia serius? Aku harus jawab apa ya? Humm...

"No no no! Imposible! Dia pasti cuma basa basi doang. Aku yakin itu."

"Mel?"

"Ehh? I-Iya?" Kagetku tiba tiba dia memanggilku di saat aku sedang menerka nerka apa maksut dan tujuan dari pertanyaannya tadi.

"Kenapa diem?" Tanyanya melihatku dengan kening mengernyit. Yahh, mungkin dia heran kenapa aku diem sedari tadi.

"Nggg nggak pa-pa." Gelengku cepat sedikit gugup.

Tunggu dulu...

Gugup? Hei, kenapa aku jadi gugup? Cuma begitu doang masa membuat aku gugup? Ini aneh sekali. Ada apa dengan diriku?

"Owh." Ucapnya membulatkan mulut lalu kembali melihat ke langit malam.

Aku kembali melihatnya dengan penuh selidik. Aku harus pastikan, dia saat ini sedang serius atau tidak dengan pertanyaannya tadi. Yaa, aku harus memastikan dulu sebelum menjawab pertanyaan yang dia tanyakan tadi.

"Nal!" Panggilku.

"Hm." Sahutnya bergumam menoleh melihatku.

"Pertanyaan loe tadi seriua atau cuma sekadar basa basi doang?" Tanyaku memastikan.

"Pertanyaan? Pertanyaan yang mana?" Tanyanya balik.

Ish. Dia ini pikun atau pelupa sih? Padahal barusan dia bertanya apa itu cinta, tapi kenapa bisa lupa? Benar benar ngeselin banget nih orang. Jorokin orang ke sungai dosa gak sih? Kalo nggak, mau aku jorokin nih orang ke sungai depan sana. Sumpah, kesel banget tahu gak.

Sabar Mel sabar... Anggap saja dia emang beneran lupa. hufh..

"Itu, pertanyaan loe tadi yang nanya apa itu cinta ke gue." Ujarku mengingatkan.

"Owh, itu. Hehe. Maaf, aku lupa kalo nanya soal itu tadi." Ucapnya tertawa nyengir membuatku mendengus dan jadi serasa ingin nyakar tuh muka gantengnya.

Wait, wait, wait...

Ganteng? Iyeuhhh.. Kalo dia tahu barusan aku puji, bisa besar kepala dia ntar. Untung aku gak ngomong tadi. Aman deh.

"Hmm. Kenapa loe tanya gitu?" Tanyanya heran. "Kalo serius kenapa dan kalo cuma basa basi juga kenapa?" imbuhnya.

"Nggg nggak, nggak apa-apa. Gue cuma mau tahu aja sih." Jawabku menggeleng cepet.

LARUT [End]Where stories live. Discover now