THE END

3.5K 270 133
                                    

TYPO HARAP MAKLUM

Lets Vote & Comments

***

Jaket warna hitam bergaris hijau memanjang di lengan, celana jins panjang warna hitam dan sepatu sport warna putih polos serta rambut klimis, tampan dan keren. So perfect. Itulah penampilan Kinal di minggu siang ini.

Mau kemanakah dia?!

So pasti kecanlah.

Dengan siapa?!

Kalo kata si Mis Quuen Drama yaitu Naomi, Kinal kencan sama si cebol alias minion aka Melody.

Tap Tap Tap

"Nal? Kamu mau kemana?" Seru Vina bertanya dari ruang tengah melihat Kinal menuruni anak tangga.

"Mau keluar, Mi." Sahut Kinal sembari berjalan mendekat.

"Halah! Bilang aja mau kencan, pakai bilang mau keluar segala. Huuuu!" Ledek Gracia.

"Yeee.. Biarin. Sirik loe!"

Gracia cuma mencebikkan bibir bawah saja mendengar itu.

Vina tersenyum geleng geleng kepala pelan. "Yaudah. Kamu hati hati ya? Pulangnya jangan terlalu malem." Pesannya.

"Gak larut malem kok, Mi. Paling pagi. Hehe."

"Ish. Kamu ini."

"Hehe. Becanda, Mi." Sahut Kinal mengangkat dua jarinya. "Yaudah. Kinal pergi dulu ya, Mi. Daagh, Mami!" pamitnya sambil mencium punggung tangan Vina.

"Hm." Angguk Vina sambil mengusap sayang kepala Kinal.

"Daagh, Jeleeekkk!" Seru Kinal sambil mencubit gemas pipi Gracia.

"Auuuuwww.. Kak Kinal ih. Sakit tau!" Jerit Gracia memukul lengan Kinal.

"Sukurin. Wleeekkk!" Ledek Kinal langsung berlari keluar rumah.

"Kak Kinal nyebeliiiiin!" Teriak Gracia kesal dan hanya dibalas ketawa Kinal dari luar. "Miii.. Kak Kinal tuh. Nyebelin." Rengeknya mengadu pada sang Mami.

Vina tertawa terkekeh sambil geleng geleng kepala melihat keakraban Kinal dan Gracia. Kini kebahagiaan yang dinanti nantikannya lengkap sudah. Keluarga harmonis yang ia idam idamkan akhirnya terwujud juga. Dengan terbukanya hati Kinal yang sudah mau menerima dirinya, Keenan dan Gracia sebagai bagian dari keluarga tentulah anugerah terindah dari Tuhan.

"Terima kasih, Tuhan. Engkau telah mendengar dan mengabulkan doa doa hamba-Mu ini." Lirih Vina bersukur dalam hati.

---

Brummm...

Kinal menghentikan motor sport warna hitam hijaunya di sebuah taman. Taman yang dulu sempat ia datangi bersama Melody, yaitu saat awal awal dirinya kenal gadis mini tersebut.

"Nal, ini-," Ucap Melody sambil mengedarkan pandangan matanya mengitari area taman yang tidak asing baginya.

"Hm." Angguk Kinal mengerti apa yang ada di dalam pikiran kekasihnya itu. "Ini adalah taman saat pertama kali kita datangi waktu kita awal kenal dulu. Kamu ingat?" Ujarnya bertanya. Melody mengangguk.

"Taman yang juga pertama kalinya aku mencium kamu." imbuh Kinal lagi dengan kerlingan mata dan senyum jailnya.

"Ish." Desis Melody membuang muka dengan pipi bersemu. Tentu saja ia malu dan jengah jika mengingat itu.

"Hehe." kekeh Kinal mencubit pipi Melody yang bersemu dengan sedikit gemas. "Yuk!" Ajaknya sambil mengulurkan tangan.

Melody menyambut tangan itu, ia lalu turun dari boncengan motor Kinal dan bersama laki laki itu, ia berjalan beriringan menaiki undak undakan menuju taman atas.

LARUT [End]Where stories live. Discover now